SUMUTPOS.CO – Tongat tidak bisa menyembunyikan kesedihannya karena harus mengakhiri rumah tangganya bersama Butet. Pria ini kecewa lantaran alasan sang istri meninggalkannya sangat menyesakkan.
Menurutnya, Butet memilih pergi karena merasa tidak bahagia lahir dan batin. “Kalau memang perempuan baik-baik, senang dan susah mestinya dihadapi bersama. Ini nggak, saya malah ditinggal. Istri macam apa itu?” kata Tongat saat ditemui di ruang tunggu Pengadilan Agama (PA).
Karyawan sebuah jasa pengiriman ini merasa dirinya telah dicampakkan dan tidak dianggap. Ketika mereka memiliki anak, orang tua Butet meminta cucunya tinggal bersama.
Saat terkena PHK, Tongat juga disepelekan. Yang terakhir, ketika dia kecelakaan, sang istri malah tidak merawatnya. “Saya disia-siakan dan sepertinya tidak dianggap sebagai laki laki,” kesah Tongat.
Tongat mengatakan, kecelakaan itu tepat sebulan setelah dia mendapatkan pekerjaan baru. Meskipun hanya sebagai kurir, dia merasa enjoy dan menunjukkan tanggung jawabnya sebagai kepala rumah tangga.
“Awal jadi kurir saja istri saya tidak setuju. Eh, waktu kecelakaan, dia nggak nongol sama sekali ke rumah sakit,” kesal Tongat. Dia akhirnya dijaga oleh teman-temannya secara bergiliran.
Ketika masih menjalani perawatan, Tongat diberi tahu bahwa Butet sudah memiliki pacar. Namun, dirinya tidak mudah percaya. “Saya baru percaya ketika saya sudah pulang ke rumah. Selingkuhannya nyamar jadi sopir taksi online. Tiap hari diantar jemput,” imbuh Tongat.
Donwori sudah meminta penjelasan langsung kepada Sephia. Namun, Sephia malah tersinggung.
Sephia mengaku tidak memiliki hubungan khusus dengan sopir taksi itu.
Dia juga menganggap Donwori stres. Sephia juga mengaku tidak bahagia lahir dan batin.
“Siapa yang nggak tersinggung dikatain kayak gitu, Mas? Ya langsung saya pukul,” kata Donwori.
Usai kejadian itu, Sephia menghilang. Usut punya usut, dia minggat bersama pacar barunya.
“Kalau sudah tidak mau nurut dengan saya, ya, sudah. Cerai saja,” ujar Donwori. (sb/ang/jek/jpr/jpnn)