25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Mayat Sufia Ngambang di Sungai

Foto: SOPIAN/SUMUT POS
EVAKUASI : Tim Identifikasi Polres Tebingtinggi mengevakuasi jasad Sufia dari dalam aliran Sungai Padang, Jumat (13/7) sore.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO  – Setelah tiga hari tidak pulang ke rumah, mayat Sufia (46) ditemukan mengambang di aliran Sungai Padang. Tepatnya di Jalan Kebun Lingkungan II, Kelurahan Tanjung Marulak Hilir, Kecamatan Rambutan, Tebingtinggi, Jumat (13/7) sore.

Adalah Romaingot Boru Nainggolan (63) yang pertama kali menemukan jasad warga Jalan Soekarno Hatta, Gang Tembaga, Lingkungan III, Kelurahan Tambangan Hulu, Kecamatan Padang Hilir, Tebingtinggi itu.

Saat itu, Romaingot bersama suaminya, Janto Simbolon (61) sedang mencari cacing di lokasi temuan. Cacing-cacing rencananya akan digunakan untuk pakan ternak lele.

Tiba-tiba, Romaingot dikejutkan dengan sesosok mayat yang hanyut dibawa arus sungai ke arah dirinya.

“Awalnya saya kira bangkai binatang, karena posisinya telungkup dan sudah bengkak. Tapi setelah dekat, ternyata mayat seorang perempuan,” kata Romaingot.

“Saya sangat terkejut dan langsung berteriak ke suami saya. Kebetulan jaraknya tidak terlalu jauh dari saya,” sambungnya.

Oleh Janto, temuan itu langsung dilaporkan kepada lurah setempat. Oleh kelurahan, informasi diteruskan kepada pihak kepolisian.

Warga sekitar yang mengetahui adanya penemuat mayat, segera berbondong-bondong mendatangi lokasi.

Tim Identifikasi Polres Tebingtinggi kemudian datang dan mengevakuasi mayat dari dalam sungai. Selanjutnya, mayat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Kumpulan Pane Tebingtinggi.

Saat pertama kali ditemukan, tak seorang pun warga sekitar yang mengenali jasad korban. Namun, setelah korban berada di ruang instalasi jenazah RSUD Dr Kumpulan Pane, pihak keluarga yang mendapat informasi adanya penemuan mayat segera datang.

Keluarga korban langsung mengenali Sufia begitu melihat ciri-ciri fisiknya. Pihak keluarga pun memastikan jika korban adalah Sufia.

Sumiati (53), kakak korban mengatakan, Sufia sudah lama mengidap penyakit gangguan jiwa. Sufia juga sudah tiga hari tidak pulang ke rumah.

“Meskipun dia sakit dan setiap hari keluyuran, tapi dia tetap pulang ke rumah,” ujar Sumiati di ruang instalasi jenazah RSUD Dr Kumpulan Pane, Jumat (13/7).

Tiga hari terakhir, pihak keluarga berupaya mencari keberadaan korban. Namun korban tidak berhasil ditemukan.

“Karena dia sakit itu, kami takut dia kena razia. Makanya kami cari ke kantor Dinas Sosial, Polsek dan ke kantor Satpol PP. Tapi tidak ketemu,” jelas Sumiati.

“Tadi, begitu mendapat informasi ada penemuan mayat hanyut, kami langsung ke sini untuk mencari tahu. Ternyata benar, dia Sufia, adik saya,” sambung Sumiati.

Terpisah, Wakapolsek Rambutan Iptu Arnol Sitorus yang datang ke ruang instalasi jenazah membenarkan jika mayat yang ditemukan itu adalah Sufia.

“Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan setelah diperiksa terhadap jasad luar korban,” tutur Arnol.(ian/ala)

 

 

Foto: SOPIAN/SUMUT POS
EVAKUASI : Tim Identifikasi Polres Tebingtinggi mengevakuasi jasad Sufia dari dalam aliran Sungai Padang, Jumat (13/7) sore.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO  – Setelah tiga hari tidak pulang ke rumah, mayat Sufia (46) ditemukan mengambang di aliran Sungai Padang. Tepatnya di Jalan Kebun Lingkungan II, Kelurahan Tanjung Marulak Hilir, Kecamatan Rambutan, Tebingtinggi, Jumat (13/7) sore.

Adalah Romaingot Boru Nainggolan (63) yang pertama kali menemukan jasad warga Jalan Soekarno Hatta, Gang Tembaga, Lingkungan III, Kelurahan Tambangan Hulu, Kecamatan Padang Hilir, Tebingtinggi itu.

Saat itu, Romaingot bersama suaminya, Janto Simbolon (61) sedang mencari cacing di lokasi temuan. Cacing-cacing rencananya akan digunakan untuk pakan ternak lele.

Tiba-tiba, Romaingot dikejutkan dengan sesosok mayat yang hanyut dibawa arus sungai ke arah dirinya.

“Awalnya saya kira bangkai binatang, karena posisinya telungkup dan sudah bengkak. Tapi setelah dekat, ternyata mayat seorang perempuan,” kata Romaingot.

“Saya sangat terkejut dan langsung berteriak ke suami saya. Kebetulan jaraknya tidak terlalu jauh dari saya,” sambungnya.

Oleh Janto, temuan itu langsung dilaporkan kepada lurah setempat. Oleh kelurahan, informasi diteruskan kepada pihak kepolisian.

Warga sekitar yang mengetahui adanya penemuat mayat, segera berbondong-bondong mendatangi lokasi.

Tim Identifikasi Polres Tebingtinggi kemudian datang dan mengevakuasi mayat dari dalam sungai. Selanjutnya, mayat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Kumpulan Pane Tebingtinggi.

Saat pertama kali ditemukan, tak seorang pun warga sekitar yang mengenali jasad korban. Namun, setelah korban berada di ruang instalasi jenazah RSUD Dr Kumpulan Pane, pihak keluarga yang mendapat informasi adanya penemuan mayat segera datang.

Keluarga korban langsung mengenali Sufia begitu melihat ciri-ciri fisiknya. Pihak keluarga pun memastikan jika korban adalah Sufia.

Sumiati (53), kakak korban mengatakan, Sufia sudah lama mengidap penyakit gangguan jiwa. Sufia juga sudah tiga hari tidak pulang ke rumah.

“Meskipun dia sakit dan setiap hari keluyuran, tapi dia tetap pulang ke rumah,” ujar Sumiati di ruang instalasi jenazah RSUD Dr Kumpulan Pane, Jumat (13/7).

Tiga hari terakhir, pihak keluarga berupaya mencari keberadaan korban. Namun korban tidak berhasil ditemukan.

“Karena dia sakit itu, kami takut dia kena razia. Makanya kami cari ke kantor Dinas Sosial, Polsek dan ke kantor Satpol PP. Tapi tidak ketemu,” jelas Sumiati.

“Tadi, begitu mendapat informasi ada penemuan mayat hanyut, kami langsung ke sini untuk mencari tahu. Ternyata benar, dia Sufia, adik saya,” sambung Sumiati.

Terpisah, Wakapolsek Rambutan Iptu Arnol Sitorus yang datang ke ruang instalasi jenazah membenarkan jika mayat yang ditemukan itu adalah Sufia.

“Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan setelah diperiksa terhadap jasad luar korban,” tutur Arnol.(ian/ala)

 

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/