28 C
Medan
Saturday, December 6, 2025

Dibunuh Karena Menolak Bayar Usai Menyodomi

Foto: Hulman/Pm Foto Saur Simanjuntak semasa hidup. Ia ditemuakn tewas, diduga dibunuh kekasih prianya.
Foto: Hulman/Pm
Foto Saur Simanjuntak semasa hidup. Ia ditemuakn tewas, diduga dibunuh kekasih prianya.

PELAKU KENAL KORBAN SAAT BERTEDUH

Perkenalan pelaku dengan korban berawal ketika tersangka Suheri pada 25 Agustus 2014 kehujanan saat pulang kerja dari Unimed. Tersangka yang baru 6 bulan bekerja Satpam di Unimed itu berteduh di bekas rumah makan Wong Solo itu. Tidak berapa lama, korban datang ke lokasi itu karena juga kehujanan.

Awalnya keduanya saling diam saja. Namun tidak lama kemudian, korban berbincang-bindang dengan tersangka sambil berkenalan dan bertukar nomor HP. Ketika itu korban memberitahu jika lokasi itu merupakan tempat komunitas gay untuk bercinta.

Mendengar hal itu, tersangka sempat kaget. Namun karena hujan reda, keduanya pun melanjutkan perjalanan masing-masing

Karena terdesak hutang sebesar Rp 800 ribu saat melamar Satpam, Suheri bingung dan pada tanggal 29 Agustus 2014 siang, Suheri memiscal korban. Korban kemudian menelepon tersangka Suheri dan bercerita jika sedang butuh uang.

Korban bersedia membantu asal pelaku mau “dipakai”.

Tersangka mengiyakan permintaan korban, dan keduanya bertemu di lokasi kejadian dan bercinta. Usai bercinta, korban tidak membayar pelaku dan korban berjanji akan membayarnya jika sudah gajian.

Berikutnya pada tanggal 2 September 2014, tersangka menagih janji korban tapi korban menjawab akan membayarnya jika tersangka mau “dipakai” lagi.

Tersangka menjumpai korban di lokasi kejadian dan kembali bercinta. Lagi-lagi korban berhutang dengan alasan belum memiliki duit dan belum gajian. Tersangka menerima janji korban itu dan keduanya membubarkan diri.

Selanjutnya pada tanggal 4 Oktober 2014, tersangka menagih janji korban namun korban menjawab akan dibayar sekaligus dengan catatan tersangka membawa gay baru.

Tersangka menyanggupinya dan berjanji bertemu di lokasi kejadian pada Sabtu (6/10) yang merupakan hari nahas bagi korban. Saat itu pelaku berencana jika korban tidak juga membayar, akan dihabisi. Maka tersangka membawa sangkur miliknya dan mengajak Susandi alias Sandi yang mau “dipakai” korban jika harga cocok. Di lokasi itulah korban dihabisi karena tidak mau membayar.

Tersangka Suheri kepada wartawan di lokasi rekonstruksi mengungkapkan, sebelum kejadian itu, dirinya mau dipakai korban untuk ketiga kali, dengan tarif Rp 200 ribu sekali pakai.

“Aku kepepet karena ada hutangku Rp 800 ribu saat melamar Satpam. Tapi korban tidak mau membayar sehingga kubunuh. Baru pertama kali aku berhubungan gay, itu pun sama korban,” ujarnya. (man/bd)

Foto: Hulman/Pm Foto Saur Simanjuntak semasa hidup. Ia ditemuakn tewas, diduga dibunuh kekasih prianya.
Foto: Hulman/Pm
Foto Saur Simanjuntak semasa hidup. Ia ditemuakn tewas, diduga dibunuh kekasih prianya.

PELAKU KENAL KORBAN SAAT BERTEDUH

Perkenalan pelaku dengan korban berawal ketika tersangka Suheri pada 25 Agustus 2014 kehujanan saat pulang kerja dari Unimed. Tersangka yang baru 6 bulan bekerja Satpam di Unimed itu berteduh di bekas rumah makan Wong Solo itu. Tidak berapa lama, korban datang ke lokasi itu karena juga kehujanan.

Awalnya keduanya saling diam saja. Namun tidak lama kemudian, korban berbincang-bindang dengan tersangka sambil berkenalan dan bertukar nomor HP. Ketika itu korban memberitahu jika lokasi itu merupakan tempat komunitas gay untuk bercinta.

Mendengar hal itu, tersangka sempat kaget. Namun karena hujan reda, keduanya pun melanjutkan perjalanan masing-masing

Karena terdesak hutang sebesar Rp 800 ribu saat melamar Satpam, Suheri bingung dan pada tanggal 29 Agustus 2014 siang, Suheri memiscal korban. Korban kemudian menelepon tersangka Suheri dan bercerita jika sedang butuh uang.

Korban bersedia membantu asal pelaku mau “dipakai”.

Tersangka mengiyakan permintaan korban, dan keduanya bertemu di lokasi kejadian dan bercinta. Usai bercinta, korban tidak membayar pelaku dan korban berjanji akan membayarnya jika sudah gajian.

Berikutnya pada tanggal 2 September 2014, tersangka menagih janji korban tapi korban menjawab akan membayarnya jika tersangka mau “dipakai” lagi.

Tersangka menjumpai korban di lokasi kejadian dan kembali bercinta. Lagi-lagi korban berhutang dengan alasan belum memiliki duit dan belum gajian. Tersangka menerima janji korban itu dan keduanya membubarkan diri.

Selanjutnya pada tanggal 4 Oktober 2014, tersangka menagih janji korban namun korban menjawab akan dibayar sekaligus dengan catatan tersangka membawa gay baru.

Tersangka menyanggupinya dan berjanji bertemu di lokasi kejadian pada Sabtu (6/10) yang merupakan hari nahas bagi korban. Saat itu pelaku berencana jika korban tidak juga membayar, akan dihabisi. Maka tersangka membawa sangkur miliknya dan mengajak Susandi alias Sandi yang mau “dipakai” korban jika harga cocok. Di lokasi itulah korban dihabisi karena tidak mau membayar.

Tersangka Suheri kepada wartawan di lokasi rekonstruksi mengungkapkan, sebelum kejadian itu, dirinya mau dipakai korban untuk ketiga kali, dengan tarif Rp 200 ribu sekali pakai.

“Aku kepepet karena ada hutangku Rp 800 ribu saat melamar Satpam. Tapi korban tidak mau membayar sehingga kubunuh. Baru pertama kali aku berhubungan gay, itu pun sama korban,” ujarnya. (man/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru