28.9 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Bentrok OKP di Pancurbatu, IPK Minta Polisi Tangkap Provokator

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pasca bentrokan berdarah antara sekelompok pemuda berpakaian Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) dengan Ikatan Pemuda Karya (IPK) di Pancurbatu, Deliserdang, DPD IPK Kota Medan membantah tudingan yang menyebut bentrokan dimulai oleh kader IPK.

“Kita mau meluruskan tudingan itu. Yang terjadi adalah kader IPK yang dipimpin Yustin Surbakti sebenarnya sedang mengumpulkan massa (kader IPK) di Pancurbatu,” ujar Sekretaris IPK Medan Brando Z Simanjuntak mewakili Ketua IPK Kota Medan, Tomas Purba.

“Kemudian rencananya setelah massa berkumpul, mereka langsung bergerak ke acara pelantikan pimpinan ranting IPK di Desa Tanjunggusta, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang. Tapi, tiba-tiba malah terjadi penyerangan itu,” sambungnya didampingi LBH IPK Kota Medan, Romi Tampubolon dan Putra J Limbong. Brando sangat mengecam dan mengutuk kejadian penyerangan di Pancurbatu. Sebab, telah melukai kader mereka Yustin Surbakti alias Pio.

“Kami sangat mengecam penyerangan itu. Apa sebenarnya motif di balik penyerangan itu. Apa memang sengaja ditimbulkan agar terjadi perpecahan. Kami (IPK) tidak mau seperti itu. Untuk itu, kami minta kepada Pak Kapolrestabes mendukung hal itu dengan memproses laporan kita,” ujar Brando.

LBH IPK Kota Medan Romi Tampubolon dan Putra J Limbong menegaskan, kader IPK akan melakukan aksi damai jika laporan mereka ke Polrestabes Medan tidak diproses.

“Harapan kita kepada kepolisian agar menangkap pelakunya secepatnya. Jangan tebang pilih. Segera proses laporan kita. Karena kita tidak mau kejadian ini semakin meluas dan menambah korban,” katanya dalam konfrensi pers di Kantor DPD IPK Kota Medan, Jalan Burjamhal B-31, Medan Petisah, Selasa (13/11).

“Kita sepakat dengan Pak Kapolda. Sumut kondusif dalam pesta demokrasi dan Pilpres 2019. Kita berharap agar Pak Kapolda mengintruksikan Pak Kapolres segera menangkap pelaku penyerangan yang masih berkeliaran,” sambungnya.

Romi juga sangat menyesalkan tindakan Polsek Pancurbatu. Sebab, pengaduan warga atas teror yang kerap terjadi tidak ditindaklanjuti.

“Ada apa dengan Polsek Pancurbatu? Untuk itu kami sangat berharap kepada Kapolrestabes supaya memberikan atensi khusus kepada Kapolsek Pancurbatu, agar tercipta kenyamanan dan memberikan situasi yang kondusif bagi masyarakat Pancurbatu dan sekitarnya,” harapnya.

Terpisah, Ketua DPD IPK Kota Medan, Tomas Purba meminta kepada Satgas, Satma, Satpel, LBH IPK Kota Medan serta LBH IPK Provinsi Sumut agar bersama-sama mengawal kasus ini.

“Mari kita mengawal kasus ini sampai benar-benar selesai dan para pelaku ditangkap dan diadili,” kata Tomas.

Sebelumnya, akibat bentrok tersebut 5 orang menderita luka bacok dari kedua belah pihak, Sabtu (10/11). Diantaranya, Yustin Surbakti alias Pio Surbakti, Jonatan Bangun, Trendi, Imanuel Gurusinga dan Yusuf.(man/ala)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pasca bentrokan berdarah antara sekelompok pemuda berpakaian Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) dengan Ikatan Pemuda Karya (IPK) di Pancurbatu, Deliserdang, DPD IPK Kota Medan membantah tudingan yang menyebut bentrokan dimulai oleh kader IPK.

“Kita mau meluruskan tudingan itu. Yang terjadi adalah kader IPK yang dipimpin Yustin Surbakti sebenarnya sedang mengumpulkan massa (kader IPK) di Pancurbatu,” ujar Sekretaris IPK Medan Brando Z Simanjuntak mewakili Ketua IPK Kota Medan, Tomas Purba.

“Kemudian rencananya setelah massa berkumpul, mereka langsung bergerak ke acara pelantikan pimpinan ranting IPK di Desa Tanjunggusta, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang. Tapi, tiba-tiba malah terjadi penyerangan itu,” sambungnya didampingi LBH IPK Kota Medan, Romi Tampubolon dan Putra J Limbong. Brando sangat mengecam dan mengutuk kejadian penyerangan di Pancurbatu. Sebab, telah melukai kader mereka Yustin Surbakti alias Pio.

“Kami sangat mengecam penyerangan itu. Apa sebenarnya motif di balik penyerangan itu. Apa memang sengaja ditimbulkan agar terjadi perpecahan. Kami (IPK) tidak mau seperti itu. Untuk itu, kami minta kepada Pak Kapolrestabes mendukung hal itu dengan memproses laporan kita,” ujar Brando.

LBH IPK Kota Medan Romi Tampubolon dan Putra J Limbong menegaskan, kader IPK akan melakukan aksi damai jika laporan mereka ke Polrestabes Medan tidak diproses.

“Harapan kita kepada kepolisian agar menangkap pelakunya secepatnya. Jangan tebang pilih. Segera proses laporan kita. Karena kita tidak mau kejadian ini semakin meluas dan menambah korban,” katanya dalam konfrensi pers di Kantor DPD IPK Kota Medan, Jalan Burjamhal B-31, Medan Petisah, Selasa (13/11).

“Kita sepakat dengan Pak Kapolda. Sumut kondusif dalam pesta demokrasi dan Pilpres 2019. Kita berharap agar Pak Kapolda mengintruksikan Pak Kapolres segera menangkap pelaku penyerangan yang masih berkeliaran,” sambungnya.

Romi juga sangat menyesalkan tindakan Polsek Pancurbatu. Sebab, pengaduan warga atas teror yang kerap terjadi tidak ditindaklanjuti.

“Ada apa dengan Polsek Pancurbatu? Untuk itu kami sangat berharap kepada Kapolrestabes supaya memberikan atensi khusus kepada Kapolsek Pancurbatu, agar tercipta kenyamanan dan memberikan situasi yang kondusif bagi masyarakat Pancurbatu dan sekitarnya,” harapnya.

Terpisah, Ketua DPD IPK Kota Medan, Tomas Purba meminta kepada Satgas, Satma, Satpel, LBH IPK Kota Medan serta LBH IPK Provinsi Sumut agar bersama-sama mengawal kasus ini.

“Mari kita mengawal kasus ini sampai benar-benar selesai dan para pelaku ditangkap dan diadili,” kata Tomas.

Sebelumnya, akibat bentrok tersebut 5 orang menderita luka bacok dari kedua belah pihak, Sabtu (10/11). Diantaranya, Yustin Surbakti alias Pio Surbakti, Jonatan Bangun, Trendi, Imanuel Gurusinga dan Yusuf.(man/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/