Katanya, peristiwa pembakaran rumahnya, ada kaitannya dengan seseorang yang bergabung di Yayasan GUPPI.
Polemik ini sebenarnya, menurut Kasmadinah, sudah lama terjadi pada tahun 2011 dan sudah reda. Kini muncul lagi polemik tersebut, dengan cara membakar rumah.
“Saya sampai sekarang, sering diancam orang itu dan akan dibunuh. Orang itu ingin menguasai Yayasan Guppi dan memalsukan akta yayasan ini. Saya tidak usah menyebutkan namanya, karena saya sudah tahu. Maka orang lain disuruhnya,” ungkap Kasmadinah diamini suaminya.
Kejadian tersebut sudah dilaporkan korban ke Polsek Percut Sei Tuan. “Untung Tuhan masih sayang sama kami, sehingga Tuhan menjagakan suami saya dari tidurnya. Jika tidak, mungkin rumah dan saya, suami, anak serta cucu tewas terpanggang,” kenang wanita itu menunjukan laporan pengaduannya.
Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, AKP Jonathan H membenarkan adanya laporan korban. “Saat ini anggota kita tengah melakukan penyidikan. Petugas sudah turun ke lokasi mengecek rumah korban yang terbakar. Kasus ini akan segera diusut,” tandasnya. (fad)