Minta Maaf Gadai Mobil
Kepergian Gerhard selamanya, seakan sudah diberi pertanda. Ya, pada 8 Juni 2015, saat B. Turnip menelepon anaknya itu, Gerhard terlihat lain. Mereka berbicara panjang. “Pas tanggal 8, aku telpon dijawabya. Dia cerita panjang lebar. Ada setengah jam kami bicara,” jelas B Turnip.
Dalam percakapan mereka, Gerhard juga sempat meminta maaf karena kerap membuat orangtua susah. Gerhard minta maaf karena pernah menggadaikan mobil dan akhirnya ditebus orangtuanya. Dia juga berjanji tak akan bandl lagi dan tak dugem lagi, serta jadi anak mandiri.
Keesokannya, ponsel Gerhard tak lagi aktif. Sejak itu, mereka cemas dan akhirnya melapor ke Polsek Sunggal. “Kami udah lapor ke Polsek Sunggal pas anak kami hilang beberapa hari. Rupanya anak kami udah meninggal,” isak Turnip.
Semasa hidup, Gerhard dikenal royal pada teman. Dia juga tak segan mentraktir teman-temannya makan dan minum. “Dia baik orangnya, bergaul. Kami sering dibayari makan,” ujar Tulous (25), teman korban. Gerhard juga dikenal akrab dengan dunia gemerlap. “Dia hoby juga dugem. Seminggu sekali masuk room,” ujar Sella, teman korban.(mri/trg)