25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Inilah Dua Wajah Penyelundup Sabu di Selangkangan

Foto: Hulman/PM Kusairin dan Novrianto, dua penumpang Lion Air, ditelanjangi setelah ketahuan menyembunyikan sabu di selangkangan dan pantat mereka.
Foto: Hulman/PM
Kusairin dan Novrianto, dua penumpang Lion Air, ditelanjangi setelah ketahuan menyembunyikan sabu di selangkangan dan pantat mereka.

KUALANAMU, SUMUTPOS.CO – Sukses menyelundupkan sabu-sabu dari Jakarta ke Surabaya dan mendapatkan upah Rp17 juta, membuat Kusairin (33) ketagihan. Tak heran, dia langsung mau ketika diminta menyelundupkan narkoba serupa dari Medan ke Jakarta.

Novrianto (28) juga tak kalah beruntung. Sebulan lalu dirinya sukses meloloskan sabu-sabu dari Medan ke Jakarta. Ingin mengulang sukses, tanpa berpikir 2 kali, warga Sulawesi Tenggara ini menerima tawaran kedua kalinya.

Meski tidak saling kenal, bos mereka sama yakni spesialis penyelundupan sabu-sabu di selangkangan. Makanya, keduanya bertemu di kamar hotel yang sama di Medan.

Setelah memastikan bungkusan sabu-sabu sudah kokoh di selangkangan, Minggu (14/8) subuh, mereka pun berangkat ke bandara Kualanamu. Rencananya, Kusairin dan Novrianto terbang ke Jakarta naik Lion Air nomor penerbangan JT 397.

Setiba di bandara, duo kurir ini melangkah menuju lantai III dan antri di Security Chek Poin (SCP) I. Sial, langkah yang tidak normal akibat terganjal paket sabu, ternyata menarik perhatian petugas Avsec.

Keduanya diminta melakukan pemeriksaan badan dengan alat X Ray. Hasilnya, alat X Ray berbunyi. Mereka lantas digiring ke ruang khusus pemeriksaan. Ketika dilakukan penggeledahan, dari Kuasairin petugas menemukan 893 gram sabu-sabu. Sementara dari Novri didapati 909 gram sabu. Masing-masing tersembunyi di selangkangan. Guna pemeriksaan lanjut, Kuasairin dan Novri diamankan ke security building Bandara Kualanamu.

Manajer Keamanan Bandara Kualanamu Kuswadi menerangkan jika keduanya diamankan hasil dari pengamatan petugas di SCP I. “Petugas kita curiga dengan gerak-gerik keduanya. Kuasairin dan Novri merupakan penumpang Lion Air tujuan CGK jadwal keberangkatan pukul 07.20 Wib,” sebut Kuswadi.

“Kusairin dan Novri dijanjikan upah masing–masing Rp 12 juta. Namun keduanya belum menerima uangnya, karena sesuai kesepakatan kalau uang diterima setelah tiba di tujuan,” terang Kuswadi seraya mengungkapkan, setibanya di Medan keduanya dipandu via telepon.

Disinggung apakah Kusairin dan Novrianto terkait dengan beberapa kasus yang berhasil diungkap sebelumnya, Kuswadi mengatakan hal itu tidak tertutup kemungkinan.

“Dari cara menyembunyikan sabu di selangkangan mungkin Kusairin dan Novri masuk dalam jaringan narkoba yang sudah kita amankan sebelumnya di Bandara Kualanamu,” ucap Kuswadi.

Terpisah, Kapolres Deliserdang AKBP Robert Da Costa menegaskan jika pihaknya masih melakukan pengembangan untuk mengungkap jaringan Kusairin dan Novrianto, “Kita masih melakukan pengembangan,” ujarnya. (man/ras)

Foto: Hulman/PM Kusairin dan Novrianto, dua penumpang Lion Air, ditelanjangi setelah ketahuan menyembunyikan sabu di selangkangan dan pantat mereka.
Foto: Hulman/PM
Kusairin dan Novrianto, dua penumpang Lion Air, ditelanjangi setelah ketahuan menyembunyikan sabu di selangkangan dan pantat mereka.

KUALANAMU, SUMUTPOS.CO – Sukses menyelundupkan sabu-sabu dari Jakarta ke Surabaya dan mendapatkan upah Rp17 juta, membuat Kusairin (33) ketagihan. Tak heran, dia langsung mau ketika diminta menyelundupkan narkoba serupa dari Medan ke Jakarta.

Novrianto (28) juga tak kalah beruntung. Sebulan lalu dirinya sukses meloloskan sabu-sabu dari Medan ke Jakarta. Ingin mengulang sukses, tanpa berpikir 2 kali, warga Sulawesi Tenggara ini menerima tawaran kedua kalinya.

Meski tidak saling kenal, bos mereka sama yakni spesialis penyelundupan sabu-sabu di selangkangan. Makanya, keduanya bertemu di kamar hotel yang sama di Medan.

Setelah memastikan bungkusan sabu-sabu sudah kokoh di selangkangan, Minggu (14/8) subuh, mereka pun berangkat ke bandara Kualanamu. Rencananya, Kusairin dan Novrianto terbang ke Jakarta naik Lion Air nomor penerbangan JT 397.

Setiba di bandara, duo kurir ini melangkah menuju lantai III dan antri di Security Chek Poin (SCP) I. Sial, langkah yang tidak normal akibat terganjal paket sabu, ternyata menarik perhatian petugas Avsec.

Keduanya diminta melakukan pemeriksaan badan dengan alat X Ray. Hasilnya, alat X Ray berbunyi. Mereka lantas digiring ke ruang khusus pemeriksaan. Ketika dilakukan penggeledahan, dari Kuasairin petugas menemukan 893 gram sabu-sabu. Sementara dari Novri didapati 909 gram sabu. Masing-masing tersembunyi di selangkangan. Guna pemeriksaan lanjut, Kuasairin dan Novri diamankan ke security building Bandara Kualanamu.

Manajer Keamanan Bandara Kualanamu Kuswadi menerangkan jika keduanya diamankan hasil dari pengamatan petugas di SCP I. “Petugas kita curiga dengan gerak-gerik keduanya. Kuasairin dan Novri merupakan penumpang Lion Air tujuan CGK jadwal keberangkatan pukul 07.20 Wib,” sebut Kuswadi.

“Kusairin dan Novri dijanjikan upah masing–masing Rp 12 juta. Namun keduanya belum menerima uangnya, karena sesuai kesepakatan kalau uang diterima setelah tiba di tujuan,” terang Kuswadi seraya mengungkapkan, setibanya di Medan keduanya dipandu via telepon.

Disinggung apakah Kusairin dan Novrianto terkait dengan beberapa kasus yang berhasil diungkap sebelumnya, Kuswadi mengatakan hal itu tidak tertutup kemungkinan.

“Dari cara menyembunyikan sabu di selangkangan mungkin Kusairin dan Novri masuk dalam jaringan narkoba yang sudah kita amankan sebelumnya di Bandara Kualanamu,” ucap Kuswadi.

Terpisah, Kapolres Deliserdang AKBP Robert Da Costa menegaskan jika pihaknya masih melakukan pengembangan untuk mengungkap jaringan Kusairin dan Novrianto, “Kita masih melakukan pengembangan,” ujarnya. (man/ras)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/