26.7 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Komplotan Perampok Onderdil Escavator Didor

Para tersangka diamankan oleh Subdit III Ditreskrimum Polda Sumut dan satu orang tersangka, Halomoan Manik belum tertangkap,” tambah Rina.

Kombes Rina mengatakan, para tersangka berbagi tugas dalam perampokan tersebut. Robin bertugas melumpuhkan para penjaga, Khairul Amri bertugas membongkar dan mempreteli alat berat, Sawal Marpaung mengatur strategi perampokan, dan Juanda bertugas mencari sasaran.

“Tersangka Juanda juga menyiapkan parang untuk memotong pelepah sawit sebagai alat pemukul, mengikat kedua kaki dan tangan korban dengan menggunakan tali dan mengawasi para penjaga yang telah diikat,” terangnya.

Pada perampokan di Sei Balai, Kecamatan Meranti, Kabupaten Batu Bara, pada 1 Januari 2018 dan di Desa Sei Dua Hulu, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan.

Robin, salah seorang tersangka menyebutkan jika aksi tersebut bermula, ketika dia dan ketiga rekannya sekitar pukul 02.30 WIB, mendatangi penjaga alat berat excavator (beko) di areal pembibitan seluas 16 hektar di Kebun Sei Balai Estate. Mereka berjalan kaki mendatangi barak penjaga alat berat.

Di dalam barak terdapat 3 orang penjaga, 1 orang di lantai dasar, sedangkan 2 orang di lantai dua.

“Jangan bergerak! Mati Kalian Nanti,” kata tersangka Robin saat melumpuhkan penjaga di lantai dasar.

Penjaga pun ketakutan saat lehernya ditempel parang. Dia pasrah saat tangan dan kakinya diikat. Mata, mulut dan telinganya kemudian dilakban menggunakan plaster plastik warna kuning. Dua penjaga lainnya kemudian juga dilumpuhkan. Setelah semua penjaga dilumpuhkan, para tersangka kemudian mempreteli onderdil alat berat tersebut. (dvs/han)

Para tersangka diamankan oleh Subdit III Ditreskrimum Polda Sumut dan satu orang tersangka, Halomoan Manik belum tertangkap,” tambah Rina.

Kombes Rina mengatakan, para tersangka berbagi tugas dalam perampokan tersebut. Robin bertugas melumpuhkan para penjaga, Khairul Amri bertugas membongkar dan mempreteli alat berat, Sawal Marpaung mengatur strategi perampokan, dan Juanda bertugas mencari sasaran.

“Tersangka Juanda juga menyiapkan parang untuk memotong pelepah sawit sebagai alat pemukul, mengikat kedua kaki dan tangan korban dengan menggunakan tali dan mengawasi para penjaga yang telah diikat,” terangnya.

Pada perampokan di Sei Balai, Kecamatan Meranti, Kabupaten Batu Bara, pada 1 Januari 2018 dan di Desa Sei Dua Hulu, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan.

Robin, salah seorang tersangka menyebutkan jika aksi tersebut bermula, ketika dia dan ketiga rekannya sekitar pukul 02.30 WIB, mendatangi penjaga alat berat excavator (beko) di areal pembibitan seluas 16 hektar di Kebun Sei Balai Estate. Mereka berjalan kaki mendatangi barak penjaga alat berat.

Di dalam barak terdapat 3 orang penjaga, 1 orang di lantai dasar, sedangkan 2 orang di lantai dua.

“Jangan bergerak! Mati Kalian Nanti,” kata tersangka Robin saat melumpuhkan penjaga di lantai dasar.

Penjaga pun ketakutan saat lehernya ditempel parang. Dia pasrah saat tangan dan kakinya diikat. Mata, mulut dan telinganya kemudian dilakban menggunakan plaster plastik warna kuning. Dua penjaga lainnya kemudian juga dilumpuhkan. Setelah semua penjaga dilumpuhkan, para tersangka kemudian mempreteli onderdil alat berat tersebut. (dvs/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/