30 C
Medan
Saturday, December 14, 2024
spot_img

Poldasu Periksa 8.930 Pemudik: Mudik & Balik Discreening Covid secara Acak

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Selama 10 hari pelaksanaan Operasi Ketupat Toba 2021 yakni sejak 6-15 Mei, Kepolisian Daerah (Polda) Sumut beserta Kepolisian Resor (Polres) sejajaran telah memeriksa 8.930 pemudik dengan test antigen, serta memutar paksa 8.333 kendaraan yang mencoba melintas pos pengamanan dan penyekatan perbatasan provinsi dan kabupaten/kota.

PENYEKATAN: Petugas gabungan memeriksa sebuah bus selama larangan mudik Lebaran 2021, di pos penyekatan Medan Tuntungan, Sabtu (15/5).

Baik pemudik maupun yang balik, discreening Covid-19 secara acak dengan test antigen.

“Pemudik yang melintas diperiksa dengan swab antigen. Begitu juga kendaraan yang  mudik diputar balik. Selama 10 hari operasi, kita sudah memeriksa kendaraan roda dua sebanyak 2.683. Sedangkan roda empat sebanyak 3.795 unit, bus 669 unit, dan kendaraan khusus (ransus) 294 unit,” ujar Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Hadi Wahyudi, kepada sejumlah wartawan di Medan, Minggu (16/5).

Sehingga total kendaraan yang diputar-balik sejak dimulainya Ops Ketupat Toba 2021 yang dimulai 6 Mei 2021, sebanyak 8.333 unit. “Seluruh kendaraan yang diputar balik adalah yang mencoba melintasi pos penyekatan,” terangnya.

Hadi mengungkapkan, pemeriksaan kendaraan dan pemeriksaan swab antigen akan terus dilakukan sampai 24 Mei 2021 di setiap Pos Pengamanan (Pos Pam). Dari seluruh pos penyekatan, dua orang pemudik dinyatakan positif Covid-19.

“Hari ke-9, satu orang, hari ke-10 juga satu orang. Hal itu diketahui petugas yang melakukan rapid test antigen. Sedangkan pemeriksaan terhadap 12 orang pemudik di perbatasan Madina, yang reaktif hanya 1 orang. Tetapi semua kita putar balik,” ucapnya.

Untuk warga yang dinyatakan positif, dilakukan isolasi karantina di rumah sakit setempat, yakni di daerah Labuhanbatu.

“Polda Sumut terus mengimbau masyarakat untuk tidak mudik Lebaran seperti dianjurkan pemerintah. Hal ini dilakukan untuk menekan angka penyebaran Covid-19,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 11.600 personel gabungan diturunkan untuk mengamankan perayaan Idul Fitri 1442 Hijriyah, khususnya dalam melaksanakan penyekatan larangan mudik lebaran di Provinsi Sumut. Operasi ini dilaksanakan mulai 6-17 Mei 2021.

Polres Asahan Siapkan Badut

Selama pelaksanaan Operasi Ketupat Toba 2021, Polres Asahan telah memutarbalik kendaraan pemudik kembali ke arah asal sebanyak 497 unit. Pemutarbalikan dilakukan di pos-pos penyekatan/pemeriksaan pemudik.

Data itu disampaikan Kapolres Asahan, AKBP Nugroho Dwi Karyanto S.I.K, melalui Kasat Lantas Polres Asahan AKP Jodi Indrawan S.I.K, didampingi Kasubbag Humas Polres Asahan Ipda M. Pakpahan, Sabtu (15/5).

AKP Jodi memaparkan, kendaraan yang diputar balik di Pos Pengamanan I Meranti sebanyak 225 kendaraan. Rinciannya, kendaraan roda 4 sebanyak 199 unit, bus 18 unit, dan kendaraan roda dua 8 unit. Sementara di Pos Pengamanan II Simpang Kawat, yang diputar balik sebanyak 32 kendaraan, dengan rincian kendaraan roda empat 29 unit, dan bus 3 unit.

Di Pos Pengamanan III Aek Ledong, sebanyak 202 kendaraan diputar balik, seluruhnya kendaraan roda 4. Di Pos Pengamanan IV Bandar Pulau sebanyak 8 unit kendaraan roda 4. Di Pos Pengamanan V Bandar Pasir Mandoge sebanyak 19 kendaraan roda 4. Di Pos Pengamanan VI Air Joman sebanyak 11 kendaraan roda 4. Serta di Pos Pelayanan Simpang Katarina dan Pos Terpadu Kota Kisaran tidak ada kendaraan yang diputar balik.

“Jumlah kendaraan pemudik yang diperiksa serta diputarbalik kembali ke arah asal sebanyak 497 unit, terdiri dari 468 unit roda empat, 21 unit bus, dan 8 unit roda dua,” rinci AKP Jodi.

Operasi Ketupat Toba 2021 di wilayah hukum Polres Asahan melibatkan personel Kepolisian, TNI, Dinas Perhubungan Satpol PP, Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan. “Alhamdulillah, operasi berjalan aman, lancar, dan kondusif. Hingga saat ini arus lalu lintas terkini berjalan lancar. Masyarakat memahami anjuran pemerintah untuk tidak mudik, sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19,” ucapnya mengakhiri. 

Pantauan selama larangan mudik sejak 6 Mei, banyak modus pengendara yang tidak membawa persyaratan lengkap, untuk bisa melintas di pos penyekatan. Di antaranya, ada bus berstiker ‘bus khusus paket’, padahal ternyata berisi para pemudik. Juga ada mobil yang memilih melakukan perjalanan malam.

“Mayoritas kendaraan yang diputar balik berasal dari luar daerah, ditandai dengan nomor plat kendaraan luar Sumut. Dan tidak bisa menunjukan surat-surat sesuai syarat perjalanan,” ucap Nugroho.

Untuk memberikan suasana humanis, Polres Asahan menyediakan badut icon berkostum zebra sebagai terobosan dalam menegakkan hukum secara humanis. Di pos penyekatan juga disediakan petugas kesehatan untuk melakukan tes swab bagi mereka yang melintas.

195 Kendaraan dari Riau Diputarbalik

Dari Labuhanbatu, sebanyak 1.900 kendaraan roda 2 maupun empat yang masuk ke wilayah Sumut dari Provinsi Riau, diperiksa selama Operasi Ketupat 2021. Dari 28 pengendara yang dicek antigen secara random, hasilnya 1 reaktif.

“Dan sebanyak 195 kendaraan pemudik dipaksa putar balik ke daerah asal,” lapor Kapolres Labuhanbatu, AKBP Deni Kurniawan saat kunjungan kerja Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak dalam rangka pengecekan Pos PAM Ketupat 2021 pengamanan penyekatan arus mudik di Jalinsum perbatasan Sumut – Riau, Sabtu (15/5).

 ”Alhamdulillah dari awal operasi berdasarkan pengamatan, hingga saat ini kondisi di wilayah hukum Polres Labuhanbatu dalam keadaan kondusif,” ungkap Kapolres.

Sedangkan angka trafik pemudik, kata Kapolres, mengalami penurunan. Sebab sejak 2 tahun terakhir, pihaknya fokus meminimalisir pemudik yang ingin keluar atau masuk dari Provinsi Sumut ke Riau maupun sebaliknya. Deni mengaku, Operasi Ketupat Toba ini dilakukan selama 14 hari dan berakhir di 17 Mei 2021.

“Nanti kita lihat. Kalau operasinya sudah berakhir namun lalu lintasnya cukup tinggi, maka kita akan melakukan pengamanan di wilayah hukum Polres Labuhanbatu,” tandasnya.

Untuk itu, Deni mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mematuhi peraturan pemerintah dengan tidak mudik, guna meminimalisir penyebaran Covid-19 dan mematuhi protokol kesehatan.

Dalam kunjungannya, Kapoldasu Irjen Panca didampingi Pangdam I/BB, Mayjen TNI Hasanuddin, Dansat Brimob Poldasu Kombes Pol Suheru, Kasmin Pangdam I/BB, Mayor Inf Fernando Batubara, disambut Kapolres Labuhanbatu di Mako Polres Labuhanbatu, Jalan Thamrin, Rantauprapat. (mag-01/mag-09/fdh)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Selama 10 hari pelaksanaan Operasi Ketupat Toba 2021 yakni sejak 6-15 Mei, Kepolisian Daerah (Polda) Sumut beserta Kepolisian Resor (Polres) sejajaran telah memeriksa 8.930 pemudik dengan test antigen, serta memutar paksa 8.333 kendaraan yang mencoba melintas pos pengamanan dan penyekatan perbatasan provinsi dan kabupaten/kota.

PENYEKATAN: Petugas gabungan memeriksa sebuah bus selama larangan mudik Lebaran 2021, di pos penyekatan Medan Tuntungan, Sabtu (15/5).

Baik pemudik maupun yang balik, discreening Covid-19 secara acak dengan test antigen.

“Pemudik yang melintas diperiksa dengan swab antigen. Begitu juga kendaraan yang  mudik diputar balik. Selama 10 hari operasi, kita sudah memeriksa kendaraan roda dua sebanyak 2.683. Sedangkan roda empat sebanyak 3.795 unit, bus 669 unit, dan kendaraan khusus (ransus) 294 unit,” ujar Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Hadi Wahyudi, kepada sejumlah wartawan di Medan, Minggu (16/5).

Sehingga total kendaraan yang diputar-balik sejak dimulainya Ops Ketupat Toba 2021 yang dimulai 6 Mei 2021, sebanyak 8.333 unit. “Seluruh kendaraan yang diputar balik adalah yang mencoba melintasi pos penyekatan,” terangnya.

Hadi mengungkapkan, pemeriksaan kendaraan dan pemeriksaan swab antigen akan terus dilakukan sampai 24 Mei 2021 di setiap Pos Pengamanan (Pos Pam). Dari seluruh pos penyekatan, dua orang pemudik dinyatakan positif Covid-19.

“Hari ke-9, satu orang, hari ke-10 juga satu orang. Hal itu diketahui petugas yang melakukan rapid test antigen. Sedangkan pemeriksaan terhadap 12 orang pemudik di perbatasan Madina, yang reaktif hanya 1 orang. Tetapi semua kita putar balik,” ucapnya.

Untuk warga yang dinyatakan positif, dilakukan isolasi karantina di rumah sakit setempat, yakni di daerah Labuhanbatu.

“Polda Sumut terus mengimbau masyarakat untuk tidak mudik Lebaran seperti dianjurkan pemerintah. Hal ini dilakukan untuk menekan angka penyebaran Covid-19,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 11.600 personel gabungan diturunkan untuk mengamankan perayaan Idul Fitri 1442 Hijriyah, khususnya dalam melaksanakan penyekatan larangan mudik lebaran di Provinsi Sumut. Operasi ini dilaksanakan mulai 6-17 Mei 2021.

Polres Asahan Siapkan Badut

Selama pelaksanaan Operasi Ketupat Toba 2021, Polres Asahan telah memutarbalik kendaraan pemudik kembali ke arah asal sebanyak 497 unit. Pemutarbalikan dilakukan di pos-pos penyekatan/pemeriksaan pemudik.

Data itu disampaikan Kapolres Asahan, AKBP Nugroho Dwi Karyanto S.I.K, melalui Kasat Lantas Polres Asahan AKP Jodi Indrawan S.I.K, didampingi Kasubbag Humas Polres Asahan Ipda M. Pakpahan, Sabtu (15/5).

AKP Jodi memaparkan, kendaraan yang diputar balik di Pos Pengamanan I Meranti sebanyak 225 kendaraan. Rinciannya, kendaraan roda 4 sebanyak 199 unit, bus 18 unit, dan kendaraan roda dua 8 unit. Sementara di Pos Pengamanan II Simpang Kawat, yang diputar balik sebanyak 32 kendaraan, dengan rincian kendaraan roda empat 29 unit, dan bus 3 unit.

Di Pos Pengamanan III Aek Ledong, sebanyak 202 kendaraan diputar balik, seluruhnya kendaraan roda 4. Di Pos Pengamanan IV Bandar Pulau sebanyak 8 unit kendaraan roda 4. Di Pos Pengamanan V Bandar Pasir Mandoge sebanyak 19 kendaraan roda 4. Di Pos Pengamanan VI Air Joman sebanyak 11 kendaraan roda 4. Serta di Pos Pelayanan Simpang Katarina dan Pos Terpadu Kota Kisaran tidak ada kendaraan yang diputar balik.

“Jumlah kendaraan pemudik yang diperiksa serta diputarbalik kembali ke arah asal sebanyak 497 unit, terdiri dari 468 unit roda empat, 21 unit bus, dan 8 unit roda dua,” rinci AKP Jodi.

Operasi Ketupat Toba 2021 di wilayah hukum Polres Asahan melibatkan personel Kepolisian, TNI, Dinas Perhubungan Satpol PP, Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan. “Alhamdulillah, operasi berjalan aman, lancar, dan kondusif. Hingga saat ini arus lalu lintas terkini berjalan lancar. Masyarakat memahami anjuran pemerintah untuk tidak mudik, sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19,” ucapnya mengakhiri. 

Pantauan selama larangan mudik sejak 6 Mei, banyak modus pengendara yang tidak membawa persyaratan lengkap, untuk bisa melintas di pos penyekatan. Di antaranya, ada bus berstiker ‘bus khusus paket’, padahal ternyata berisi para pemudik. Juga ada mobil yang memilih melakukan perjalanan malam.

“Mayoritas kendaraan yang diputar balik berasal dari luar daerah, ditandai dengan nomor plat kendaraan luar Sumut. Dan tidak bisa menunjukan surat-surat sesuai syarat perjalanan,” ucap Nugroho.

Untuk memberikan suasana humanis, Polres Asahan menyediakan badut icon berkostum zebra sebagai terobosan dalam menegakkan hukum secara humanis. Di pos penyekatan juga disediakan petugas kesehatan untuk melakukan tes swab bagi mereka yang melintas.

195 Kendaraan dari Riau Diputarbalik

Dari Labuhanbatu, sebanyak 1.900 kendaraan roda 2 maupun empat yang masuk ke wilayah Sumut dari Provinsi Riau, diperiksa selama Operasi Ketupat 2021. Dari 28 pengendara yang dicek antigen secara random, hasilnya 1 reaktif.

“Dan sebanyak 195 kendaraan pemudik dipaksa putar balik ke daerah asal,” lapor Kapolres Labuhanbatu, AKBP Deni Kurniawan saat kunjungan kerja Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak dalam rangka pengecekan Pos PAM Ketupat 2021 pengamanan penyekatan arus mudik di Jalinsum perbatasan Sumut – Riau, Sabtu (15/5).

 ”Alhamdulillah dari awal operasi berdasarkan pengamatan, hingga saat ini kondisi di wilayah hukum Polres Labuhanbatu dalam keadaan kondusif,” ungkap Kapolres.

Sedangkan angka trafik pemudik, kata Kapolres, mengalami penurunan. Sebab sejak 2 tahun terakhir, pihaknya fokus meminimalisir pemudik yang ingin keluar atau masuk dari Provinsi Sumut ke Riau maupun sebaliknya. Deni mengaku, Operasi Ketupat Toba ini dilakukan selama 14 hari dan berakhir di 17 Mei 2021.

“Nanti kita lihat. Kalau operasinya sudah berakhir namun lalu lintasnya cukup tinggi, maka kita akan melakukan pengamanan di wilayah hukum Polres Labuhanbatu,” tandasnya.

Untuk itu, Deni mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mematuhi peraturan pemerintah dengan tidak mudik, guna meminimalisir penyebaran Covid-19 dan mematuhi protokol kesehatan.

Dalam kunjungannya, Kapoldasu Irjen Panca didampingi Pangdam I/BB, Mayjen TNI Hasanuddin, Dansat Brimob Poldasu Kombes Pol Suheru, Kasmin Pangdam I/BB, Mayor Inf Fernando Batubara, disambut Kapolres Labuhanbatu di Mako Polres Labuhanbatu, Jalan Thamrin, Rantauprapat. (mag-01/mag-09/fdh)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/