MEDAN, SUMUTPOS.CO – Aksi pencabulan terhadap anak-anak di bawah umur terus mewabah. Seorang anak berusia 9 tahun berinisial ASA menjadi korban pencabulan RT, remaja usia 14 tahun. Kejadian itu berlangsung di sebuah toilet lantai IV zona A Sun Plaza, Rabu (14/5) sekira pukul 21.30 wib.
Keterangan dihimpun, malam itu ASA bersama orangtuanya bermain game di arena permainan Amazone. Ketika itu, bocah SD itu ingin buang air kecil dan pamitan kepada orangtuanya untuk ke toilet.
Ternyata, kepergian ASA seorang diri sudah diamati pelaku. RT lantas mengikuti ASA yang berjalan seorang diri menuju toilet. Saat baru masuk ke toilet, pelaku menarik korban ke dalam salah satu toilet dan menutupnya. Di situ, secara paksa serta mengancam pelaku membuka celana korban dan langsung meng-oral kemaluan bocah kelas IV SD tersebut. Tak hanya itu, RT pun menciumi leher dan bibir korban yang sempat berontak.
Lantaran terus berontak, pelaku yang tak mau aksinya ketahuan memilih kabur meninggalkan korban di toilet. Melihat pelaku kabur, ASA bergegas menemui ayahnya dan menceritakan apa yang baru dialaminya. Mendengar pengakuan ASA, jelas membuat ayahnya Sigit (42) berang dan langsung melapor kepada security Sun Plaza.
Setelah menutup akses keluar dan berkoordinasi via handy talk, akhirnya pelaku berhasil ditangkap di lantai I Sun Plaza. Sempat mengelak dan membantah tuduhan korban, RT pun langsung diboyong ke Polsek Medan Baru.
Ayah korban Sigit mengatakan jika ia beserta 2 anaknya semula hendak refreshing di Sun Plaza lantaran sedang liburan. Ia mengaku sebelum mengetahui putranya mendapat perlakuan tak senonoh ia masih sempat mengantarkan anak ke 3 -nya itu menuju toilet.
“Karena liburan jadi kami niat refreshing. Selesai main game, tangan anak saya kotor dia juga kebelet pipis. Jadi saya sempat antarkan sambil nunjukin toilet sama anak saya, dia pamit lah mau ke toilet. Gak lama, dia keluar dan bajunya itu berantakan,” kata pria yang mengaku sebagai wiraswasta ini.
Bapak 3 anak ini pun sempat bertanya kepada putranya mengapa bajunya berantakan. Bak tersambar petir, Sigit sontak lemas mendengar pengakuan anak nya. “Pa, adek tadi diapain abang-abang. Adek dicium, titit adek dicium sama diisap,” kata Sigit menirukan ucapan ASA.
Saat itu pula, Sigit langsung mencari pelaku dibantu security Sun Plaza. Begitu ditangkap, pelaku mengelak dan tampak pucat saat ditanyai. Di hadapan petugas, RT mengakui semua perbuatannya.
“Waktu saya tangkap ya dia itu langsung bilang bukan saya, bukan saya. Di situ saya curiganya kalau dia itu memang berbuat macam-macam. Anak saya masih 9 tahun lho, gak mungkin bohong,” tambahnya
Sementara itu korban ASA mengatakan saat itu ia sedang buang air kecil di toilet, lantaran tak bisa mengunci pintu dari dalam ia mengganjal pintu menggunakan kakinya. Ketika akan keluar, disitu pula lah pelaku menariknya masuk dan dicabuli.
“Aku pipis, tapi pintunya gak bisa tertutup. Jadi ganjal pakai kaki, pas keluar didorong sama abang itu masuk lagi. Dibuka celana, diciumin,” terangnya polos dan terlihat pucat.
Atas peristiwa tersebut, ASA tampak trauma dan ketakutan. Itu pula yang membuat Sigit meneruskan kasus tersebut ke jalur hukum sesuai Nomor: STTLP/1019/V/2014/SPKT SEK MDN BARU. “Yang pasti saya lanjutin kasus ini ya, saya gak terima. Ini psikologis anak saya pasti terganggu. Tidak ada damai-damai lah,” tandasnya.
Pelaku pencabulan RT pun masih menjalani pemeriksaan dan tak melontarkan kalimat apapun ketika ditanyai awak media.
Terpisah, Kapolsek Medan Baru Kompol Nasrun Pasaribu mengatakan jika pihaknya masih memeriksa terduga pelaku pencabulan. “Masih diperiksa dulu.” Katanya singkat. (wel/bd)