BINJAI, SUMUTPOS.CO – Handika Cahyo alias Tepong, warga Jalan dr Wahidin, Gang Bakti Nomor 15, Kelurahan Sumbermulyo Rejo, Binjai Timur, cekcok mulut dengan kekasihnya bernama Yanti. Pria yang berstatus duda berusia 35 tahun ini, memilih mengakhiri hidupnya dengan tragis.
Korban memilih tidur di jalur perlintasan KA yang kemudian disambut dengan Sri Lelawangsa jurusan Medan-Binjai, Senin (15/7) Subuh. Padahal, korban sempat meluapkan curahan hatinya kepada Erwin, warga Komplek Perumahan Buapage Kilometer 19, Kelurahan Sumbermulyo Rejo, Binjai Timur.
Kanit Reskrim Polsek Binjai Timur Ipda M Ketaren, membenarkan peristiwa tersebut. Korban tewas di tempat setelah menyambut datangnya KA. Akibatnya, kepala bagian depan korban pecah dan kedua kakinya patah hingga nyaris putus.
Berdasarkan penyelidikan polisi, lanjut Ketaren, korban sempat cekcok dengan kekasihnya, yang bernama Yanti, sebelum memilih mengakhiri hidupnya dengan tragis. Ini diketahui Ketaren setelah mengambil keterangan Yanti.
“Korban paginya ditemukan sudah tergeletak di TKP. Korban juga sempat pulang ke rumah ceweknya. Mungkin untuk minta maaf. Tapi untuk ributnya bagaimana, kami enggak paham. Setelah dari sana (rumah Yanti), entah bagaimana dia ke situ lagi. Enggak ada yang tahu pas kejadiannya,” beber Ketaren.
Korban sudah pernah menikah. Kini sudah bercerai. Saat berstatus duda, korban menjalin hubungan asmara dengan Yanti. Menurut Yanti, lanjut Ketaren, korban tidak ada meminum minuman keras atau beralkohol, maupun pecandu narkoba. “Cuma berantam sedikit saja,” tambah Ketaren.
Korban sudah dilarikan ke RSUD Djoelham Binjai untuk dilakukan visum. Namun pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi. Menurut Ketaren, keluarga korban sudah menerima kejadian ini dengan lapang dada.
“Jenazah sudah diserahterimakan kepada keluarga korban, yang ketepatan ketemu sama kami di rumah sakit,” pungkasnya. (ted/saz)