Sebelumnya, Kalapas Kelas IA Tanjunggusta, Togga Effendi mengakui kecolongan atas pengendalian narkotika yang dilakukan empat warga binaannya. Namun, Toga mengaku sudah melakukan pengamanan dan pengawasan sesuai prosedur yang ada didalam Lapas tersebut.
“Kita melakukan pengawasan sangat ketat, setiap minggu melakukan razia. Dengan ketangkap mereka sangat kaget dan kecolongan,” ucap Toga kepada wartawan.
Dia menjelaskan, untuk segi pengamanan di Lapas Tanjung Gusta Medan, dilengkapi dengan X-Ray yang ditempatkan di pintu depan gedung lapas untuk memantau barang bawaan pengunjung lapas dan alat mengintai sinyal handphone.
“Karena, Kemenkuham sudah memberikan alat pengamanan seperti X-Ray dan deteksi sinyal handpone,” tutur Toga.
Walau memiliki alat teknologi cagih yang dimiliki Lapas. Tapi, peredaran handpone di dalam lapas masih ditemukan. Karena itu, keempat napi tersebut, berhasil mengendalikan narkoba dari Lapas, yang diungkap BNN dengan barang bukti 10 kilogram sabu.
“Setiap razia tidak ditemukan, mungkin dimatikan mereka hapenya. Kita gak bisa keras, kalau keras takut kejadian seperti berontak seperti yang dulu. Semantara itu, Kalau anggota bermain kita tindak tegas,” jelasnya. (gus/adz)