25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Aku Kira Dipukuli Sekuriti Itu Abangku

Foto: Bayu/PM Kapolsekta Medan Baru, Kompol Nasrun Pasaribu (kiri) dan Kanit Reskrim, Iptu Alexander Piliang (kanan), memperlihatkan pelaku pembunuhan security Sun Plaza.
Foto: Bayu/PM
Kapolsekta Medan Baru, Kompol Nasrun Pasaribu (kiri) dan Kanit Reskrim, Iptu Alexander Piliang (kanan), memperlihatkan pelaku pembunuhan security Sun Plaza.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Syawal (18), warga Jalan Cik Ditiro yang merupakan pelaku penikaman Prius Sihaloho (20), sekuriti Sun Plaza, akhirnya menyerahkan diri ke Polsekta Medan Baru, Minggu (15/6) sekira pukul 15.00 WIB diantar sejumlah kerabatnya.

“Pelaku menyerahkan diri sekitar pukul tiga sore tadi. Saat ini, kita masih mintai keterangannya guna mengetahui motif pembunuhan ini,” ungkap Kapolsekta Medan Baru, Kompol Nasrun Pasaribu.

Terkait motif penikaman berujung kematian itu, menurut Kanit Reskrim Polsek Medan Baru, Iptu Alexander Piliang, lantaran pelaku mengira abangnya Ayub dipukuli di basement Sun Plaza. “Pengakuannya, si pelaku ini berpikiran kalau abang kandungnya, dipukuli sekuriti,” jelasnya.

Lanjutnya, Ayub dengan Muslim bertengkar dan kemudian Muslim lari mendatangi ke basement Sun Plaza. “Awalnya bertengkar Muslim dengan Ayub, terus lari ke basement Sun Plaza. Di sana, si Ayub menangkap Muslim dan memukulinya. Setelah itu, Ayub menitipkan Muslim di pos jaga. Dan kemudian sebelum Ayub pergi, Ayub bilang sama korban mau panggil polisi. Itulah, enggak lama datang adiknya si Muslim, namanya Syawal. Syawal mau bawa abangnya. Tapi ditahan sama korban. Karena enggak tau masalah, Syawal kemudian menikam korban dengan rencong kecil,” jelasnya.

“Aku pikir abangku dipukuli, karena memar mukanya. Aku kira dipukuli sekuriti itu abangku ini,” ucap Syawal singkat dan mengaku khilaf.

Pembunuhan itu sendiri bermula dari pertikaian antara Ayub (26) dengan Muslim (22). Ayub tak terima kakaknya, Nazia (55) didekat-dekati Muslim. Alhasil keduanya bertengkar di depan Sun Plaza. Hingga akhirnya dilerai Prius dan dibawa ke basement Sun Plaza.

Namun mengenai tudingan memiliki hubungan khusus dengan Nazia, dibantah Muslim dengan mengatakan kalau dirinya tak mungkin mencintai kakak kandung Ayub yang tak lain adalah saudaranya sendiri. “Itu semua bohong bang, manalah mungkin aku cinta sama dia (Nazia) yang merupakan saudara sendiri,” jelasnya saat ditemui di Polsek Medan Baru.

Hanya saja dirinya mengaku dekat pada Nazia. “Memang aku akui, aku dekat sama dia (Nazia), namanya juga kami family atau keluarga. Tapi kalau aku cinta sama dia, itu nggak benar,” bantahnya lagi.

Namun, saat ditanya alasan kenapa Ayub mengisukan jika dirinya telah menggodai Nazia, Muslim yang didampingi adiknya itu hanya tersenyum dan mengatakan jika Ayub sudah stress. “Abang pikirlah, apa mungkin abang suka sama sepupu sendiri. Itukan pande-pandean dia (Ayub) aja. Dia dah stres bang, karena di rumah itu apa yang dimintanya enggak pernah diturutin. Jadi akulah pelampiasannya,” jelasnya.

Sementara itu, pria bernama Ayub ketika ditanyai mengaku bahwa Muslim merupakan kerabatnya. “Dia (Muslim) ini masih famili kita juga bang, tapi dia bajingan,” katanya.

Menurut Ayub, ia berkelahi dengan Muslim lantaran kakak kandungnya kerap diganggu oleh Muslim. “Jadi gini bang, kebetulan suami kakak saya kan dipenjara. Selama ini, dia sering ganggu-ganggu kakak kita ini. Ya kita enggak terimalah,” ungkap Ayub.

Karena kerap mengulah, Ayub pun mencari keberadaan Muslim hingga akhirnya terjadi keributan di depan SUN Plaza. “Setelah kami di pos (satpam), adiknya si Muslim ini datang. Dia (Syawal) lah yang menikam korban,” jelasnya.

Setelah insiden keributan terjadi, dirinya pun sempat membawa korban ke Rumah Sakit Materna. “Setelah ditikam, lari si Syawal ini bang. Saya bawa lah korban ke rumah sakit. Makanya baju saya berdarah-darah,” ungkapnya.(bay/bd)

Foto: Bayu/PM Kapolsekta Medan Baru, Kompol Nasrun Pasaribu (kiri) dan Kanit Reskrim, Iptu Alexander Piliang (kanan), memperlihatkan pelaku pembunuhan security Sun Plaza.
Foto: Bayu/PM
Kapolsekta Medan Baru, Kompol Nasrun Pasaribu (kiri) dan Kanit Reskrim, Iptu Alexander Piliang (kanan), memperlihatkan pelaku pembunuhan security Sun Plaza.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Syawal (18), warga Jalan Cik Ditiro yang merupakan pelaku penikaman Prius Sihaloho (20), sekuriti Sun Plaza, akhirnya menyerahkan diri ke Polsekta Medan Baru, Minggu (15/6) sekira pukul 15.00 WIB diantar sejumlah kerabatnya.

“Pelaku menyerahkan diri sekitar pukul tiga sore tadi. Saat ini, kita masih mintai keterangannya guna mengetahui motif pembunuhan ini,” ungkap Kapolsekta Medan Baru, Kompol Nasrun Pasaribu.

Terkait motif penikaman berujung kematian itu, menurut Kanit Reskrim Polsek Medan Baru, Iptu Alexander Piliang, lantaran pelaku mengira abangnya Ayub dipukuli di basement Sun Plaza. “Pengakuannya, si pelaku ini berpikiran kalau abang kandungnya, dipukuli sekuriti,” jelasnya.

Lanjutnya, Ayub dengan Muslim bertengkar dan kemudian Muslim lari mendatangi ke basement Sun Plaza. “Awalnya bertengkar Muslim dengan Ayub, terus lari ke basement Sun Plaza. Di sana, si Ayub menangkap Muslim dan memukulinya. Setelah itu, Ayub menitipkan Muslim di pos jaga. Dan kemudian sebelum Ayub pergi, Ayub bilang sama korban mau panggil polisi. Itulah, enggak lama datang adiknya si Muslim, namanya Syawal. Syawal mau bawa abangnya. Tapi ditahan sama korban. Karena enggak tau masalah, Syawal kemudian menikam korban dengan rencong kecil,” jelasnya.

“Aku pikir abangku dipukuli, karena memar mukanya. Aku kira dipukuli sekuriti itu abangku ini,” ucap Syawal singkat dan mengaku khilaf.

Pembunuhan itu sendiri bermula dari pertikaian antara Ayub (26) dengan Muslim (22). Ayub tak terima kakaknya, Nazia (55) didekat-dekati Muslim. Alhasil keduanya bertengkar di depan Sun Plaza. Hingga akhirnya dilerai Prius dan dibawa ke basement Sun Plaza.

Namun mengenai tudingan memiliki hubungan khusus dengan Nazia, dibantah Muslim dengan mengatakan kalau dirinya tak mungkin mencintai kakak kandung Ayub yang tak lain adalah saudaranya sendiri. “Itu semua bohong bang, manalah mungkin aku cinta sama dia (Nazia) yang merupakan saudara sendiri,” jelasnya saat ditemui di Polsek Medan Baru.

Hanya saja dirinya mengaku dekat pada Nazia. “Memang aku akui, aku dekat sama dia (Nazia), namanya juga kami family atau keluarga. Tapi kalau aku cinta sama dia, itu nggak benar,” bantahnya lagi.

Namun, saat ditanya alasan kenapa Ayub mengisukan jika dirinya telah menggodai Nazia, Muslim yang didampingi adiknya itu hanya tersenyum dan mengatakan jika Ayub sudah stress. “Abang pikirlah, apa mungkin abang suka sama sepupu sendiri. Itukan pande-pandean dia (Ayub) aja. Dia dah stres bang, karena di rumah itu apa yang dimintanya enggak pernah diturutin. Jadi akulah pelampiasannya,” jelasnya.

Sementara itu, pria bernama Ayub ketika ditanyai mengaku bahwa Muslim merupakan kerabatnya. “Dia (Muslim) ini masih famili kita juga bang, tapi dia bajingan,” katanya.

Menurut Ayub, ia berkelahi dengan Muslim lantaran kakak kandungnya kerap diganggu oleh Muslim. “Jadi gini bang, kebetulan suami kakak saya kan dipenjara. Selama ini, dia sering ganggu-ganggu kakak kita ini. Ya kita enggak terimalah,” ungkap Ayub.

Karena kerap mengulah, Ayub pun mencari keberadaan Muslim hingga akhirnya terjadi keributan di depan SUN Plaza. “Setelah kami di pos (satpam), adiknya si Muslim ini datang. Dia (Syawal) lah yang menikam korban,” jelasnya.

Setelah insiden keributan terjadi, dirinya pun sempat membawa korban ke Rumah Sakit Materna. “Setelah ditikam, lari si Syawal ini bang. Saya bawa lah korban ke rumah sakit. Makanya baju saya berdarah-darah,” ungkapnya.(bay/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/