Dia berharap ada indikator yang lugas dan gamblang atas bantahan yang sebelumnya disampaikan Poldasu atas penggerebekan yang mereka lakukan.
“Masyarakat yang melihat video itu, akan katakan bahwa polisi aneh dengan menyebut bahwa tidak pernah ada praktek perjudian. Sebab sangat jelas kalau dari potongan gambar yang ada, terlihat sebuah proses penggerebekan orang sedang main judi,” jelas Abyadi.
“Dimana ada aparat kepolisian, beberapa set kartu dan orang yang main judi. Disini polisi harus jujur mengungkap kasus tersebut,” sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Pj Gubsu Eko Subowo mengaku masih menunggu temuan Poldasu soal video yang memperlihatkan Sarmadan Hasibuan sedang bermain judi.
“Tergantung hasil temuan Polda. Penggerebekannya seperti apa. Itu kan Polda yang memproses dan menyelidiki kebenarannya,” ujarnya kepada wartawan belum lama ini.
Setelah ada hasilnya, maka baru diketahui benar atau tidaknya video tersebut.
“Nanti dilaporkan ke kita benar atau tidaknya. Kemarin itu, dia (Sarmadan Hasibuan) datang ke saya bukan untuk itu. Tetapi soal keberatan pajak PT Inalum yang telah ditetapkan pemerintah provinsi agar ada keringanannya. Karena beliau kan kepala BP2RD,” ucapnya.
Dalam video itu tampak sejumlah personel Dit Reskrimum Polda Sumut melakukan penggerebekan terhadap beberapa PNS dan warga sipil. Seorang diantaranya diduga mirip dengan Pj Wali Kota Padangsidempuan, Sarmadan Hasibuan.(prn/ala)