MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tiga pelaku begal yang terkenal sadis ditangkap petugas Unit Reskrim Polsek Medan Timur dari tempat dan waktu terpisah. Untuk mengungkap kasus ini, personel menyaru sebagai wanita berkerudung.
KETIGA pelaku masing-masing, Ipan Ardiansyah alias Gopal (24) warga Jalan Perwira II Kelurahan Pulo Brayan Bengkel, Medan Timur, MF alias Popoy (17) warga Jalan Mabar III Kelurahan Mabar Hilir, Medan Deli, dan Sopan Yohansyah alias Yoyo (21) warga Jalan Pelopor Tanjung Mulia Hilir, Medan Deli.
Dari ketiganya, disita barang bukti sebilah pisau, satu unit kunci L, mata obeng yang digunakan untuk curanmor dan sarang kunci kontak sepeda motor Mio hasil curian. Selain itu, turut disita barang bukti yang dibeli pelaku dari hasil kejahatan yaitu pakaian dan sepatu.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto mengatakan, penangkapan ketiga pelaku begal sadis ini menindaklanjuti pengaduan para korban yang membuat laporan di Polsek Medan Timur.
Penangkapan para pelaku berawal dari laporan salahsatu pelaku. Syalom Hadinata Simanjuntak menjadi korban begal di Jalan Perkebunan Kelurahan Pulo Brayan Bengkel, Selasa (25/6) sekitar pukul 06.15 WIB. Sepeda motor milik korban, Honda Vario BK 4092 AIC dilarikan pelaku setelah ditendang hingga terjatuh.
“Modus pelaku terhadap korbannya cukup sadis, mereka menendang korbannya dari atas sepeda motor sampai terjatuh setelah mengintai sebelumnya. Selanjutnya, pelaku membawa kabur kendaraan korban,” ujar Dadang didampingi Kapolsek Medan Timur Kompol M Arifin dalam keterangan pers di Mapolrestabes Medan, Selasa (16/7).
Dijelaskan Dadang, pelaku pertama yang ditangkap adalah Gopal. Tersangka diringkus di Jalan Pancing, Gang Seroja, Kelurahan Mabar Hilir, Medan Deli, Senin (15/7) sekira pukul 11.45 WIB. Penangkapan Gopal berdasarkan hasil penyelidikan dan pengembangan petugas di lapangan. Dari keterangan Gopal, ditangkap MF alias Popoy (17) dari rumahnya, Senin (15/7) pukul 12.30 WIB. Terakhir, Sopan Yohansyah alias Yoyo (21) juga diringkus di rumahnya, Senin (15/7) pukul 13.00 WIB.
“Setelah diinterogasi terhadap ketiga tersangka, mereka mengakui telah melakukan perbuatan begal. Selain itu, mereka juga mengaku sudah beraksi 5 kali di wilayah hukum Polsek Medan Timur (lihat grafis, red),” sebut Dadang.
Ditambahkan Kapolsek Medan Timur Kompol M Arifin, ketiga tersangka mengaku hasil dari kejahatannya dijual kepada seorang pria dengan panggilan Kancil di Jalan Marelan Pasar IV. Saat ini, Kancil sedang diburu.
“Anggota sudah melakukan pengembangan, namun tidak menemukan keberadaan Kancil karena tidak jelas alamat pasti. Akan tetapi, anggota tetap menelusuri dan mencari keberadaan penadah sepeda motor curian tersebut,” ujar Arifin.
Lebih lanjut dia mengatakan, pengungkapan kasus begal ini tidak terlepas dari kecerdikan pihaknya untuk memancing para pelaku keluar dari sarangnya. Kecerdikan itu pula yang membuat ketiga pelaku terkecoh dan berhasil diringkus.
“Kami mulai menangani kasus ini sejak bulan Maret lalu dengan pelapor Indah Kristiani Siringo-ringo. Kemudian, beberapa pengaduan menyusul dengan kasus dan modus yang sama. Lalu, kita menurunkan anggota untuk melakukan penyelidikan di seputar lokasi-lokasi yang menjadi tempat mereka beraksi, namun belum berhasil ditangkap,” kata Arifin.
Polisi tidak kehabisan akal. Upaya lain dilakukan untuk ‘memancing’ para pelaku. Polsek Medan Timur menurunkan petugas yang menyaru (menyamar) sebagai seorang perempuan dan mengendarai sepedamotor.
“Anggota kita menyaru sebagai perempuan dengan memakai daster dan kerudung. Secara rutin, anggota kita berpura-pura melintas dari kawasan tempat para pelaku biasa beraksi dengan mengendarai sepeda motor. Waktunya ditentukan, saat kondisi jalanan tidak terlalu ramai. Dari kejauhan anggota kita diawasi juga oleh beberapa tim yang juga melintas layaknya warga biasa,” papar Arifin.
Penyamaran itu pun berhasil. Pimpinan komplotan begal tersebut, Gopal terkecoh dan membegal anggota yang menyaru.
“Saat pelaku berusaha membegal anggota yang menyamar, petugas kita yang mengawasi langsung sigap dan menyergap pelaku Gopal. Petugas kemudian mengorek informasi dan diperoleh identitas rekan-rekannya yang terlibat dalam aksi begal hingga akhirnya ditangkap,” tandasnya. (ris/ala)