MEDAN, SUMUTPOS.CO – Nyawa Anjar alias Ucok (30) nyaris melayang setelah ia dituduh mencuri handphone (HP). Pengamen berkulit hitam dan dekil ini, babak belur digebuk satu keluarga usai dirinya dituduh mencuri HP mili Julius Herianto Simanjuntak, Jumat (14/10) siang.
Awal cerita, Julius yang membuka kios HP di Jalan Sei Batanghari tepatnya di depan Ayam Penyet Joko Solo, mengaku kehilangan HP merek Asus.
Julius pun langsung menuduh Ucok. Pasalnya, saat itu warga Jalan Langga Payung Labuhan Selatan tersebut sedang duduk-duduk di kios miliknya. Tidak Ikhlas, Julius bersama Evan Panjaitan (DPO) dan Bibi Silitonga (DPO), mencari keberadaan ucok.
Dan, mereka melihat Ucok berada di depan bengkel ketok magic Tedy Motor Jalan Sei Batanghari no 69 Kelurahan Babura, Medan Sunggal. Saat itu Ucok tampak sedang mengamen. Tak pelak, mereka langsung menangkap Ucok. Mereka senderkan di belakang pohon. Kedua tangan Ucok pun diikat.
“Saat itu si Julius membakar kaki dan tangan korban. Mereka menggunakan tali nilon yang dibakar hingga tetesan dari tali nilon terdebut diteteskan ke tangan dan kaki korban secara berulangkali. Sambil memaksa korban untuk mengatakan di mana HP tersebut,” kata Panit 1 Mapolsek Medan Sunggal, Ipda Martua Manik, Minggu (16/10) sore.
Ucok pun kesakitan sembari menjerit-jerit dan meronta-ronta sehingga kakinya mengenai botol minuman bekas yang berisikan minyak bensin campur solar dan oli kotor milik Julius. Botol itu tumpah dan mengenai badan korban sehingga api menyambar.
Walau telah terbakar, Evan Panjaitan masih memukul kepala Ucok dengan menggunakan rantai anjing, yang kebetulan ada di TKP. Sedangkan tersangka lain (Bibi Silitonga) memukul perut korban berulangkali.
“Kerabat atau keluarga korban belum ada yang datang. Kita juga masih mengejar dua 2 lagi, yang identitasnya sudah kita kantongi,” Kapolsek Medan Sunggal, Kompol Daniel.
Mantan Kapolsek Deli Tua ini masih memproses kasus penganiayaan yang menimpa Ucok.” Kita masih mencari informasi sebanyak-banyaknya agar persoalaan ini cepat kita selesaikan,” tegasnya.
Saat disambangi di RSU Bhayangkara, Minggu (16/10) sore, Ucok mengaku tak tahu menahu kenapa sampai dia dibakar. “Gak tau aku kenapa mereka bertiga tuduh aku bang. Aku ngerasa gak mencuri. Tapi, mereka tetap maksa aku yang melakukannya,” jelas Ucok.
Pria yang sudah lebih dari 10 tahun berada di Kota Medan ini pun sangat berterima kasih pada warga yang menolongnya dan yang telah menghubungi polisi. “ Jujur bang, kalau gak ada orang yang nelpon polisi mungkin sudah mati aku kemarin di sana. Kejam kali mereka siksa aku bang,” ungkapnya. (oki/rbb)