28 C
Medan
Monday, October 21, 2024
spot_img

Ibu Haki Tuding Indri Terlibat

Foto: Bayu/PM Rekonstruksi pembunuhan Haki Syahnaqri (17) dengan tersangka Ari Gunawan (17), di Polsek Sunggal, Selasa (16/12), menghadirkan Ari dan kekasihnya, Indri.
Foto: Bayu/PM
Rekonstruksi pembunuhan Haki Syahnaqri (17) dengan tersangka Ari Gunawan (17), di Polsek Sunggal, Selasa (16/12), menghadirkan Ari dan kekasihnya, Indri.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Untuk melengkapi berkas kasus pembunuhan Haki Syahnaqri (17) dengan tersangka Ari Gunawan (17), Selasa (16/12), Polsek Sunggal melakukan reka ulang di Mapolsek Sunggal.

Dalam rekonstruksi, petugas menghadirkan Ari dan kekasihnya, Indri, serta saksi lainnya yang diakui Ari tidak dikenalnya. Untuk korban Haki diperankan oleh pegawai Polsek Sunggal, Marlon Purba. Reka ulang juga disaksikan Jaksa Carlo dan Rahman dari Kejari Medan.

Sesuai 9 adegan yang diperagakan, terungkap bahwa setibanya di depan perumahan The Imperium, Ari langsung menyembunyikan pisau menyerupai keris yang dibawanya dari rumah di tiang ruko. Selanjutnya, Ari masuk ke Pitu Room untuk menyaksikan pertunjukan musik undegraund.

Beberapa menit kemudian dia keluar studio dan menemui teman-temannya. Sejurus kemudian, seorang temannya memberikan pisau yang disembunyikan sebelumnya. Dalam keterangannya, Ari mengaku kalau dirinya tidak mengenal orang yang menyerahkan pisau itu.

Oleh Ari, pisau langsung diselipkannya di pinggang sebelah kiri, lalu berjalan ke pintu masuk perumahan The Imperium (sekira 30 meter dari studio Pitu Room).

Pada adegan kelima, Ari bertemu Indri setelah keluar dari studio. Saat itu, Indri diminta menunggunya di tempat mereka berdiri. “Tunggu di sini, aku mau jumpa Haki,” pinta Ari kepada Indri. “Sudah, jangan cari masalah,” jawab Indri, tapi tidak dihiraukan Ari.

Berikutnya, Ari mendatangi Haki yang sedang duduk di atas kereta. Di sini, Ari mempertanyakan soal maksud dari ancaman Haki yang disampaikan melalui jejaringan sosial facebook. “Mana kawanmu itu Ki?,” tanya pelaku. Keduanya pun akhirnya terlibat adu mulut. Korban bahkan sempat meninju wajah Ari. Mengetahui perkelahian tersebut, Indri dan seorang temannya (tidak diketahui namanya) datang untuk melerai.

Adegan kesembilan, Ari mencabut pisau dari pinggangnya. Saat Indri masih berhadapan dengan Haki, pelaku yang berdiri tepat di belakang Indri langsung menusukkan pisau ke leher kiri Haki. Selanjutnya Ari melarikan diri sambil membawa pisau.

Foto: Bayu/PM Cinta segitiga berujung maut antara Haki-Indri-Ari.
Foto: Bayu/PM
Cinta segitiga berujung maut antara Haki-Indri-Ari.

Usai rekonstruksi, Lisnawati, ibu Haki terlihat histeris mendatangi Indri. “Dia (Indri) ini terlibat pak Jaksa. Dia ini lah yang menelepon anak saya supaya datang ke lokasi,” teriaknya.

Namun tudingan tersebut langsung dibantah Indri. “Ibu gak tau posisi saya disitu, saya memisah,” terang cewek yang memakai baju terusan hitam dan putih ini sambil menangis.

Mendengar jawaban Indri, seorang keluarga korban langsung mengumpat Indri dengan kata makian. “Memang cewek Lo**e kau, gak usah pura-pura nangis kau,” sebut pemuda berkaos putih dan celana panjang biru ini dengan wajah emosi dan kesal.

Suasana pun kembali ricuh, saat Ari digiring ke sel sementara. Beberapa keluarga korban bereaksi dengan mengejar serta berusaha menghakiminya.

“Woi mana kawan kau lagi yang ikut sama kau yang kasih pisau itu,” teriak seorang keluarga korban sambil mengejar Ari diikuti keluarga lainnya. Beruntung petugas dapat langsung melerai dan mengkondusifkan suasana dengan menghalangi keluarga korban yang sudah kesal.

Kepada wartawan, paman Haki bernama Bangun Hutagalung meminta pihak kepolisian dapat menangkap orang yang menyerahkan pisau kepada pelaku. “Dari rekon tadi kan diketahui kalau ada kawannya yang memberikan pisau itu kepada pelaku, jadi mana itu pelakunya, kenapa tidak ditangkap,” ujar pria yang juga merupakan Ketua Divisi Satgas DPP IPK Sumut.

Lanjutnya, dirinya pun mengaku kalau akan melakukan aksi bersama rekan-rekannya di Polsek Sunggal untuk memperjelas kasus tersebut.

“Saya dan kawan-kawan akan aksi besok di Polsek Sunggal untuk meminta agar Polsek Sunggal memperjelas kasusnya. Kami akan mengawal kasus ini,” ujarnya.

Sama halnya dengan keluarga korban lainnya bernama Mahmuddin yang berprofesi sebagai pengacara. “Kita meminta agar polisi dapat profesional menangani kasusnya, dan dengan jelas melihat kasusnya sehingga jelas duduk persoalannya. Karena ada kerancuan dalam rekon tadi dengan fakta di lapangan,” ujarnya. (bay/ras)

Foto: Bayu/PM Rekonstruksi pembunuhan Haki Syahnaqri (17) dengan tersangka Ari Gunawan (17), di Polsek Sunggal, Selasa (16/12), menghadirkan Ari dan kekasihnya, Indri.
Foto: Bayu/PM
Rekonstruksi pembunuhan Haki Syahnaqri (17) dengan tersangka Ari Gunawan (17), di Polsek Sunggal, Selasa (16/12), menghadirkan Ari dan kekasihnya, Indri.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Untuk melengkapi berkas kasus pembunuhan Haki Syahnaqri (17) dengan tersangka Ari Gunawan (17), Selasa (16/12), Polsek Sunggal melakukan reka ulang di Mapolsek Sunggal.

Dalam rekonstruksi, petugas menghadirkan Ari dan kekasihnya, Indri, serta saksi lainnya yang diakui Ari tidak dikenalnya. Untuk korban Haki diperankan oleh pegawai Polsek Sunggal, Marlon Purba. Reka ulang juga disaksikan Jaksa Carlo dan Rahman dari Kejari Medan.

Sesuai 9 adegan yang diperagakan, terungkap bahwa setibanya di depan perumahan The Imperium, Ari langsung menyembunyikan pisau menyerupai keris yang dibawanya dari rumah di tiang ruko. Selanjutnya, Ari masuk ke Pitu Room untuk menyaksikan pertunjukan musik undegraund.

Beberapa menit kemudian dia keluar studio dan menemui teman-temannya. Sejurus kemudian, seorang temannya memberikan pisau yang disembunyikan sebelumnya. Dalam keterangannya, Ari mengaku kalau dirinya tidak mengenal orang yang menyerahkan pisau itu.

Oleh Ari, pisau langsung diselipkannya di pinggang sebelah kiri, lalu berjalan ke pintu masuk perumahan The Imperium (sekira 30 meter dari studio Pitu Room).

Pada adegan kelima, Ari bertemu Indri setelah keluar dari studio. Saat itu, Indri diminta menunggunya di tempat mereka berdiri. “Tunggu di sini, aku mau jumpa Haki,” pinta Ari kepada Indri. “Sudah, jangan cari masalah,” jawab Indri, tapi tidak dihiraukan Ari.

Berikutnya, Ari mendatangi Haki yang sedang duduk di atas kereta. Di sini, Ari mempertanyakan soal maksud dari ancaman Haki yang disampaikan melalui jejaringan sosial facebook. “Mana kawanmu itu Ki?,” tanya pelaku. Keduanya pun akhirnya terlibat adu mulut. Korban bahkan sempat meninju wajah Ari. Mengetahui perkelahian tersebut, Indri dan seorang temannya (tidak diketahui namanya) datang untuk melerai.

Adegan kesembilan, Ari mencabut pisau dari pinggangnya. Saat Indri masih berhadapan dengan Haki, pelaku yang berdiri tepat di belakang Indri langsung menusukkan pisau ke leher kiri Haki. Selanjutnya Ari melarikan diri sambil membawa pisau.

Foto: Bayu/PM Cinta segitiga berujung maut antara Haki-Indri-Ari.
Foto: Bayu/PM
Cinta segitiga berujung maut antara Haki-Indri-Ari.

Usai rekonstruksi, Lisnawati, ibu Haki terlihat histeris mendatangi Indri. “Dia (Indri) ini terlibat pak Jaksa. Dia ini lah yang menelepon anak saya supaya datang ke lokasi,” teriaknya.

Namun tudingan tersebut langsung dibantah Indri. “Ibu gak tau posisi saya disitu, saya memisah,” terang cewek yang memakai baju terusan hitam dan putih ini sambil menangis.

Mendengar jawaban Indri, seorang keluarga korban langsung mengumpat Indri dengan kata makian. “Memang cewek Lo**e kau, gak usah pura-pura nangis kau,” sebut pemuda berkaos putih dan celana panjang biru ini dengan wajah emosi dan kesal.

Suasana pun kembali ricuh, saat Ari digiring ke sel sementara. Beberapa keluarga korban bereaksi dengan mengejar serta berusaha menghakiminya.

“Woi mana kawan kau lagi yang ikut sama kau yang kasih pisau itu,” teriak seorang keluarga korban sambil mengejar Ari diikuti keluarga lainnya. Beruntung petugas dapat langsung melerai dan mengkondusifkan suasana dengan menghalangi keluarga korban yang sudah kesal.

Kepada wartawan, paman Haki bernama Bangun Hutagalung meminta pihak kepolisian dapat menangkap orang yang menyerahkan pisau kepada pelaku. “Dari rekon tadi kan diketahui kalau ada kawannya yang memberikan pisau itu kepada pelaku, jadi mana itu pelakunya, kenapa tidak ditangkap,” ujar pria yang juga merupakan Ketua Divisi Satgas DPP IPK Sumut.

Lanjutnya, dirinya pun mengaku kalau akan melakukan aksi bersama rekan-rekannya di Polsek Sunggal untuk memperjelas kasus tersebut.

“Saya dan kawan-kawan akan aksi besok di Polsek Sunggal untuk meminta agar Polsek Sunggal memperjelas kasusnya. Kami akan mengawal kasus ini,” ujarnya.

Sama halnya dengan keluarga korban lainnya bernama Mahmuddin yang berprofesi sebagai pengacara. “Kita meminta agar polisi dapat profesional menangani kasusnya, dan dengan jelas melihat kasusnya sehingga jelas duduk persoalannya. Karena ada kerancuan dalam rekon tadi dengan fakta di lapangan,” ujarnya. (bay/ras)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/