25.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Curanmor Modus Pukul Adik Cari mangsa, Beraksi di Simpang Selayang

no picture

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Aksi perampokan dengan modus menuding korbannya melakukan pemukulan terhadap keluarga pelaku, terjadi di seputaran kawasan Setiabudi Ujung, Medan atau tepatnya seputaran Simpang Selayang.

Korbannya, Eben Sitanggang (19) warga Jalan Anyelir, Komplek Kejaksaan,Kelurahan Simpang Selayang, Kecamatan Medan Tuntungan. Tak terima ia lantas melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Delitua.

Kepada wartawan, Eben mengatakan nasib sialnya itu bermula ketika ia pergi ke salahsatu minimarket yang berlokasi di Jalan Setiabudi Ujung, tepatnya di sebelah SPBU, Jumat (15/3) sekira pukul 20.00 malam.

Usai belanja dari minimarket tersebut, korban kembali ke parkiran guna mengambil sepeda motornya. Tak jauh dari minimarket itu, korban dipepet dua 2 pelaku mengendarai sepeda motor dan menyuruh korban berhenti.

“Jadi saya disuruh berhenti sama pelaku, ‘Berhenti kau woi, berhenti. Kau yang mukul adekku tadi ‘kan di Jalan Bunga Rinte’ katanya samaku,” ujar Eben saat ditemui wartawan di Mapolsek Delitua, Sabtu (16/3).

“Merasa nggak ada aku mukul orang, sempat kulawan dia di pinggir jalan. Ribut mulutlah,” tambahnya.

Tudingan pelaku terus ditujukan kepadanya, meski berulang kali Eben menyatakan ia tak pernah memukul adiknya. Bahkan Eben menanyakan siapa nama adik pelaku. “Mereka tetap ngotot, katanya saya yang memukul adiknya. Rame kami dikerumuni warga sekitar karena ribut itu,” sebutnya.

Tak menaruh curiga dengan modus keduanya, Eben pun terpedaya. Merasa ingin membuktikan kalau tudingan keduanya salah, ia mau saja diajak oleh kedua pelaku ke lokasi yang disebut-sebut lokasi ia memukul adik pelaku.

“Karena saya merasa tak ada melakukan, diajak pelaku saya ke Jalan Bunga Rinte. Itu tak jauh dari lokasi tempat saya belanja. Katanya biar saya tidak kabur, kami boncengan bertiga di sepedamotornya. Sementara sepeda motor saya, dompet dan Hp android merk Alfa yang saya letak di jok, disuruh pelaku untuk menitipkan kepada seseorang warga sekitar yang melihat kami ribut,” terangnya.

Sesampainya di Jalan Bunga Rinte, korban pun disuruh turun pelaku dan untuk menunggunya. Katanya pelaku ingin membawa adiknya itu untuk menjumpai korban.

Berjam-jam menunggu, pelaku juga tidak kembali. Korbanpun bingung dan mengambil keputusan untuk kembali mengambil sepeda motornya yang ditinggalkannya.

Tiba di tempat sepeda motornya yang tadinya di titipkan kepada seseorang warga sekitar, korban terkejut begitu melihat sepeda motor dan warga yang dititipi barang-barangnya, tidak ada lagi. Mengetahui itu, korbanpun mencarinya dengan bertanya tanya kepada warga sekitar. Namun usaha korban tidak membuahkan hasil.

“Ternyata yang mennjaga sepeda motor saya tadi, temannya para pelaku. Karena ketika saya tanya warga sekitar lokasi, mereka tidak mengenalnya,” kata dia.

Kapolsek Delitua Kompol Efianto yang dikonfirmasi mengatakan, sudah menerima laporan korban. “Laporannya sudah masuk. Nanti kita lidik,” ungkapnya singkat. (dvs)

no picture

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Aksi perampokan dengan modus menuding korbannya melakukan pemukulan terhadap keluarga pelaku, terjadi di seputaran kawasan Setiabudi Ujung, Medan atau tepatnya seputaran Simpang Selayang.

Korbannya, Eben Sitanggang (19) warga Jalan Anyelir, Komplek Kejaksaan,Kelurahan Simpang Selayang, Kecamatan Medan Tuntungan. Tak terima ia lantas melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Delitua.

Kepada wartawan, Eben mengatakan nasib sialnya itu bermula ketika ia pergi ke salahsatu minimarket yang berlokasi di Jalan Setiabudi Ujung, tepatnya di sebelah SPBU, Jumat (15/3) sekira pukul 20.00 malam.

Usai belanja dari minimarket tersebut, korban kembali ke parkiran guna mengambil sepeda motornya. Tak jauh dari minimarket itu, korban dipepet dua 2 pelaku mengendarai sepeda motor dan menyuruh korban berhenti.

“Jadi saya disuruh berhenti sama pelaku, ‘Berhenti kau woi, berhenti. Kau yang mukul adekku tadi ‘kan di Jalan Bunga Rinte’ katanya samaku,” ujar Eben saat ditemui wartawan di Mapolsek Delitua, Sabtu (16/3).

“Merasa nggak ada aku mukul orang, sempat kulawan dia di pinggir jalan. Ribut mulutlah,” tambahnya.

Tudingan pelaku terus ditujukan kepadanya, meski berulang kali Eben menyatakan ia tak pernah memukul adiknya. Bahkan Eben menanyakan siapa nama adik pelaku. “Mereka tetap ngotot, katanya saya yang memukul adiknya. Rame kami dikerumuni warga sekitar karena ribut itu,” sebutnya.

Tak menaruh curiga dengan modus keduanya, Eben pun terpedaya. Merasa ingin membuktikan kalau tudingan keduanya salah, ia mau saja diajak oleh kedua pelaku ke lokasi yang disebut-sebut lokasi ia memukul adik pelaku.

“Karena saya merasa tak ada melakukan, diajak pelaku saya ke Jalan Bunga Rinte. Itu tak jauh dari lokasi tempat saya belanja. Katanya biar saya tidak kabur, kami boncengan bertiga di sepedamotornya. Sementara sepeda motor saya, dompet dan Hp android merk Alfa yang saya letak di jok, disuruh pelaku untuk menitipkan kepada seseorang warga sekitar yang melihat kami ribut,” terangnya.

Sesampainya di Jalan Bunga Rinte, korban pun disuruh turun pelaku dan untuk menunggunya. Katanya pelaku ingin membawa adiknya itu untuk menjumpai korban.

Berjam-jam menunggu, pelaku juga tidak kembali. Korbanpun bingung dan mengambil keputusan untuk kembali mengambil sepeda motornya yang ditinggalkannya.

Tiba di tempat sepeda motornya yang tadinya di titipkan kepada seseorang warga sekitar, korban terkejut begitu melihat sepeda motor dan warga yang dititipi barang-barangnya, tidak ada lagi. Mengetahui itu, korbanpun mencarinya dengan bertanya tanya kepada warga sekitar. Namun usaha korban tidak membuahkan hasil.

“Ternyata yang mennjaga sepeda motor saya tadi, temannya para pelaku. Karena ketika saya tanya warga sekitar lokasi, mereka tidak mengenalnya,” kata dia.

Kapolsek Delitua Kompol Efianto yang dikonfirmasi mengatakan, sudah menerima laporan korban. “Laporannya sudah masuk. Nanti kita lidik,” ungkapnya singkat. (dvs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/