17-8-Gatha Ginting-Roy Simorangkir (33) warga Jalan Gaperta Ujung, yang berprofesi sebagai wartawan di salah satu media terbitan Medan yang dirawat IGD RS Elisabeth
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Aksi perampokan makin mengganas di Medan. Tiga bulan belakangan ini, hampir tiap hari ada saja warga yang jadi korban. Kali ini menimpa Roy Simorangkir (31), warga Jl. Banten, Kel. Tanjung Gusta, Kec. Helvetia.
Selain kehilangan sepeda motor Kawasaki Ninja Warrior hijau BK 3589 OW miliknya, wartawan salah satu media cetak terbitan Medan ini juga harus mendapat perawatan medis karena ditembak 7 kali oleh pelaku. Peluru itu bersarang kepala, punggung dan lengan korban.
Data dihimpun, Roy dirampok 6 pria cepak berboncengan mengendarai 3 sepeda motor sekitar 300 meter dari rumahnya, Sabtu (16/8) sekira pukul 02.00 WIB. Pagi itu, korban berniat pulang ke rumah usai menyelesaikan tugas monitoring di kantornya, Jl. Brigjen Katamso Medan.
Tapi saat melintas melintas di Jl. Gaperta Ujung, sepeda motor Roy tiba-tiba dipepet 4 pria cepak yang berboncengan mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion dan Mio.
Detik berikutnya, pelaku langsung merampas kunci sepeda motor korban. Setelah itu pelaku memukuli korban yang sempat menanyakan tujuan para pelaku.
Sadar dirinya akan dirampok, korban melawan dan sempat duel dengan pelaku. Bahkan, saat itu korban sengaja menjatuhkan sepeda motor Mio yang dikendarai pelaku agar tak bisa kabur. Menurut Roy, pagi itu teriakannya masih didengar warga, namun tak seorang pun berani menolongnya.
“Jadi mereka mepet 4 orang, langsung mukullah. Jadi aku berontak, tahu aku mereka rampok, sempat mainlah disitu. Kujatuhkan lagi kereta Mio punya pelaku, supaya mereka tak kabur. Cuma karena kalah jumlah, jatuh juga aku,” kenang Roy saat ditemui kru koran ini di RS Elisabeth ruang Santa Maria 43 Medan.
Tapi perlawanan Roy sia-sia setelah 2 pelaku lain datang mengendarai sepeda motor Yamaha Scorpio. Melihat rekannya duel dengan korban, kedua pelaku langsung mengeluarkan senjata dan menembaki dari jarak dekat menggunakan senjata airsoftgun. Korban pun menyerah dan tergeletak di lokasi sementara pelaku memilih kabur ke arah Jl. TB Simatuang.
“Waktu masih 4 orang, aku masih melawan. Datanglah 2 orang lagi langsung ditembaki aku. Di situlah aku nyerah dan melindungi bagian-bagian tubuh yang lain supaya tak tertembak,” kata Roy.
Saat pelaku kabur, korban masih sempat mengejar dengan sepeda motor Mio BK 3991 AEL yang ditinggal pelaku di lokasi. Namun karena kondisi makin lemah, korban pun menghentikan pengejaran dan mendatangi RS Sundari untuk mendapatkan perawatan.
Karena lukanya serius, korban pun dirujuk ke RS Pirngadi dan selanjutnya kembali dirujuk ke RS Elisabeth Medan.
“Sempat kukejar sampai Kampung Lalang, orang itu ke arah TB Simatupang. Cuma karena aku makin lemas, ke Sundarilah aku. Di situ langsung kuhubungi kawan-kawan dan polisi,” tandasnya.
Ditanyai soal motif perampokan yang dialaminya apakah terkait dengan pemberitaan sesuai profesinya, Roy menampiknya. “Saya rasa tak ada ya, makanya saya juga sangat terkejut bisa menjadi korban. Dan kejadian di luar dugaan,” kata Roy.
Beberapa kerabat tampak membesuk korban di rumah sakit. Terlihat pula anggota DPRD Medan terpilih dari Partai Demokrat, Anton Panggabean.
“Kita prihatin soal keadaan ini ya, keamanan sudah tak terjamin lagi di Medan,” kata Anton.
Terpisah Kanit Reskrim Polsek Helvetia AKP Hendrik Temaluru mengaku pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut. “Masih kita lidik ya, sudah kita cek lokasi ada kita temukan 2 butir peluru airsoftgun,” katanya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Wahyu Bram mengatakan, jika sepeda motor Mio yang ditinggal pelaku di lokasi adalah hasil curian dari kawasan Simalingkar. “Sudah kita cek, jadi sepeda motor Mio yang digunakan pelaku itu hasil curian dari kawasan Simalingkar,” katanya. Dijelaskan Wahyu, sampai saat ini pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut dan akan mensinkronkan kejadian itu dengan temuan-temuan di lokasi. “Kita sinkronkan dulu, penyelidikan sementara pelaku cepak kan. Jadi kita kaitkan dengan kejadian-kejadian sebelumnya,” kata Wahyu seraya mengaku pihaknya sudah menemukan sedikit titik terang soal kejadian tersebut.
5 PELURU DIKELUARKAN
Pasca jadi korban perampokan dan penembakan oleh 6 pria cepak, Roy Marisi Simorangkir akhirnya menjalani operasi untuk mengeluarkan peluru yang bersarang di tubuhnya. Operasi yang berlangsung pada Sabtu (16/8) sekira pukul 18.00 WIB tersebut berhasil mengeluarkan 5 butir peluru airsoftgun yang bersarang di kepala sebelah kiri, di pinggan kanan, punggung kanan dan 2 di tangan kanan korban.
“Sudah dioperasi kemarin, usai disuruh berpuasa ya. Ada 5 peluru yang dikeluarkan tim medis,” kata Yoga, abang kandung korban.
Dr Nino yang menangani korban mengatakan, operasi berjalan lancar dan telah mengeluarkan 5 butir peluru dari tubuh korban. “Operasi berjalalan lancar, sudah kita keluarkan 5 butir besi bulat dari tubuh korban. Dan untungnya, tak ada peluru yang bersarang di bagian sensitif seperti saraf,” katanya. Korban pun masih menjalani perawatan Medis di RS Elsabeth Medan untuk penyembuhan pasca di operasi. (wel/deo)