25.6 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Ortu dan Guru Syok, Tapi Lega Yani Selamat

F-CHUSNULCAHYADI/JAWA POS Penyanderaan murid SD di Gresik. Tampak pelaku coba menyembunyikan wajah korban dalam mobil, Rabu (17/12/2014).
F-CHUSNULCAHYADI/JAWA POS
Penyanderaan murid SD di Gresik. Tampak pelaku coba menyembunyikan wajah korban dalam mobil, Rabu (17/12/2014).

GRESIK, SUMUTPOS.CO – Begitu dapat diselamatkan, Zahriyani Putri Agustin alias Yani (9), langsung dilarikan ke IGD RS Semen Gresik. Siswi kelas IV SD ini langsung ditangani dr Tholib Bahasuan. Tholib mengatakan, Yani sadar. “Mungkin trauma,” ujarnya.

Menurut dia, selain bagian dada luka selebar 3 sentimeter dengan kedalaman 0,5 milimeter, dada, kaki, dan punggung korban memerah. Sekitar pukul 11.30 kedua orang tua korban, Agus Siswanto dan Nur Fadilah, tergopoh-gopoh masuk ke IRD RS Semen Gresik. “Anak saya bagaimana dokter,” tanya pekerja pabrik smelter di Gresik itu kepada petugas rumah sakit. Agus lalu diarahkan menuju salah satu ruangan tempat anaknya dirawat.

Wajah pasutri itu semula terlihat panik. Mata Nur Fadilah memerah karena menahan tangis. Pasutri yang tinggal di Jalan Dewi Sekardadu, Desa Ngargosari, Kecamatan Kebomas, Gresik, tersebut langsung berubah ketika menyingkap tabir tempat anaknya dirawat dan melihat Yani selamat.

Nur Fadilah lalu memeluk bocah kelahiran 10 Januari 2005 itu. Yani adalah anak sulung di antara tiga bersaudara. Agus mengatakan, hari itu di sekolah sedang ada remedi bagi siswa yang nilainya kurang bagus. Tapi, anaknya tetap masuk sekolah meski tidak menjalani remedi. “Karena anak saya tidak terkena remedi sehingga diperbolehkan keluar kelas,” terang Agus. Saat itu, kata dia, belum waktu istirahat. “Saya dikabari anak saya disandera dari teman-teman Yani,” tuturnya.

Penyanderaan terhadap Yani membuat sejumlah guru di SD Negeri Tlogopatut II Gresik shock. Lima guru mendampingi Yani ketika menjalani perawatan di RS Semen Gresik. Namun, seluruhnya tak mau bicara. “Kami masih shock, jangan ditanya-tanya dulu,” ujar seorang guru perempuan yang tidak mau menyebutkan namanya.

Guru pendidikan jasmani olahraga kesehatan (PJOK) Faizal Fahmi mengatakan, saat kejadian, proses belajar mengajar masih berjalan. “Ada juga yang menjalani remedi,” ungkapnya. Namun, Yani termasuk siswa yang pintar. Selain itu, Yani tergolong anak yang mudah bergaul. “Dia di sekolah ceria dan sukanya badminton. Saya bersyukur Yani selamat,” ujar Faizal. (yad/c9/nw/c10/jpnn/rbb)

F-CHUSNULCAHYADI/JAWA POS Penyanderaan murid SD di Gresik. Tampak pelaku coba menyembunyikan wajah korban dalam mobil, Rabu (17/12/2014).
F-CHUSNULCAHYADI/JAWA POS
Penyanderaan murid SD di Gresik. Tampak pelaku coba menyembunyikan wajah korban dalam mobil, Rabu (17/12/2014).

GRESIK, SUMUTPOS.CO – Begitu dapat diselamatkan, Zahriyani Putri Agustin alias Yani (9), langsung dilarikan ke IGD RS Semen Gresik. Siswi kelas IV SD ini langsung ditangani dr Tholib Bahasuan. Tholib mengatakan, Yani sadar. “Mungkin trauma,” ujarnya.

Menurut dia, selain bagian dada luka selebar 3 sentimeter dengan kedalaman 0,5 milimeter, dada, kaki, dan punggung korban memerah. Sekitar pukul 11.30 kedua orang tua korban, Agus Siswanto dan Nur Fadilah, tergopoh-gopoh masuk ke IRD RS Semen Gresik. “Anak saya bagaimana dokter,” tanya pekerja pabrik smelter di Gresik itu kepada petugas rumah sakit. Agus lalu diarahkan menuju salah satu ruangan tempat anaknya dirawat.

Wajah pasutri itu semula terlihat panik. Mata Nur Fadilah memerah karena menahan tangis. Pasutri yang tinggal di Jalan Dewi Sekardadu, Desa Ngargosari, Kecamatan Kebomas, Gresik, tersebut langsung berubah ketika menyingkap tabir tempat anaknya dirawat dan melihat Yani selamat.

Nur Fadilah lalu memeluk bocah kelahiran 10 Januari 2005 itu. Yani adalah anak sulung di antara tiga bersaudara. Agus mengatakan, hari itu di sekolah sedang ada remedi bagi siswa yang nilainya kurang bagus. Tapi, anaknya tetap masuk sekolah meski tidak menjalani remedi. “Karena anak saya tidak terkena remedi sehingga diperbolehkan keluar kelas,” terang Agus. Saat itu, kata dia, belum waktu istirahat. “Saya dikabari anak saya disandera dari teman-teman Yani,” tuturnya.

Penyanderaan terhadap Yani membuat sejumlah guru di SD Negeri Tlogopatut II Gresik shock. Lima guru mendampingi Yani ketika menjalani perawatan di RS Semen Gresik. Namun, seluruhnya tak mau bicara. “Kami masih shock, jangan ditanya-tanya dulu,” ujar seorang guru perempuan yang tidak mau menyebutkan namanya.

Guru pendidikan jasmani olahraga kesehatan (PJOK) Faizal Fahmi mengatakan, saat kejadian, proses belajar mengajar masih berjalan. “Ada juga yang menjalani remedi,” ungkapnya. Namun, Yani termasuk siswa yang pintar. Selain itu, Yani tergolong anak yang mudah bergaul. “Dia di sekolah ceria dan sukanya badminton. Saya bersyukur Yani selamat,” ujar Faizal. (yad/c9/nw/c10/jpnn/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/