26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

“Tolong… Tolong…!” Jambret Bertato Ini Memohon sampai Tewas

Foto: Oki/PM Pelaku jambret tewas dimassa di Jalan Sei Belutu depan Cafe Pohon, Kelurahan Tanjung Rejo, Medan Sunggal, Kamis (15/12) siang.
Foto: Oki/PM
Pelaku jambret tewas dimassa di Jalan Sei Belutu depan Cafe Pohon, Kelurahan Tanjung Rejo, Medan Sunggal, Kamis (15/12) siang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Meningkatnya aksi jambret di Medan membuat emosi masyarakat tak terbendung. Satu lagi pelaku jambret dipaksa menghadap Tuhan. Pria bernasib nahas tanpa identitas tersebut jadi bulan-bulanan massa di Jalan Sei Belutu depan Cafe Pohon, Kelurahan Tanjung Rejo, Medan Sunggal, pada Kamis (15/12) siang sekira pukul 13.30 WIB.

Saat beraksi, kedua pelaku yang mengendarai sepeda motor matic melaju berlahan mendekati Laura Saro Pangaribuan (22) warga Jalan Kopra I, Perumnas Simalingkar, Kelurahan Mangga, Medan Tuntungan, yang saat itu membonceng temannya, Herna Friaka.

Begitu melaju sejajar, pelaku yang berada di boncengan dengan sigap menarik dompet panjang dari pangkuan Laura. Sukses mengambil dompet berisi uang Rp20 ribu dan surat-surat berharga itu, pelaku kabur menuju Jalan Setia Budi.

Tak rela dompet hitamnya hilang percuma, korban menambah laju sepeda motornya berupaya mengejar pelaku sembari berteriak ‘copet’ dan ‘rampok’. Mendengar itu, beberapa pengendara ikut membantu pengejaran.

Tak lama, apes menghampiri pelaku. Pengendara yang berhasil mendahului mereka langsung menghadang di depan. Gugup melihat hadangan itu, sang joki tidak bisa mengendalikan sepeda motor hingga oleng. Saat bersamaan, pelaku yang berada di boncengan terjatuh.

Sejurus kemudian, warga segera menyergap dan menghakiminya. “Matikan aja. Memang nggak ada otaknya ini. Menjambret pula disini,” teriak warga dengan emosi.

Banyaknya massa membuat pria berkumis tipis ini tidak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya bisa memohon ampun dan belas kasihan sekitar sejam lebih dihajar. “Tolong… tolong…!” ratapnya.

Namun upayanya sia-sia. Suara minta tolongnya ‘terkubur’ oleh teriak caci maki emosi massa. Saking emosinya, massa bahkan baru berhenti menghakimi setelah melihat pria bertato kombinasi ular dan tengkorak ini tidak bergerak lagi.

Sementara itu, sesaat mendapat laporan ada jambret diamuk massa, personel Polsek Medan Sunggal segera bergegas ke lokasi kejadian. Sayang, rencana penyelamatan sedikit terlambat. Sang jambret tak tertolong dengan luka lebam di sekujur tubuh serta luka dalam.

“Jadi pelaku mengalami luka robek pada kepala bagian belakang, luka robek pada pelipis sebelah kiri, luka memar pada mata sebelah kiri, luka koyak pada bibir atas bagian dalam, luka gores di leher bagian bawah dan luka gores pada lengan sebelah kanan,” terang Panit I, Ipda Martua Manik.

Hingga berita diturunkan, pihak kepolisian masih belum mengetahui identitas pelaku tewas maupun yang berhasil melarikan diri. “Pelaku yang tewas itu tidak membawa identitasnya,” imbuh Martua Manik.

Amatan di RSU Bhayangkara, pelaku yang tewas memiliki tinggi sekitar 170 cm, kulit sawo matang, rambut pendek. Memakai celana jeans hitam dipadu kaos hitam berlogo dan sandal jepit. (oki/ras)

Foto: Oki/PM Pelaku jambret tewas dimassa di Jalan Sei Belutu depan Cafe Pohon, Kelurahan Tanjung Rejo, Medan Sunggal, Kamis (15/12) siang.
Foto: Oki/PM
Pelaku jambret tewas dimassa di Jalan Sei Belutu depan Cafe Pohon, Kelurahan Tanjung Rejo, Medan Sunggal, Kamis (15/12) siang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Meningkatnya aksi jambret di Medan membuat emosi masyarakat tak terbendung. Satu lagi pelaku jambret dipaksa menghadap Tuhan. Pria bernasib nahas tanpa identitas tersebut jadi bulan-bulanan massa di Jalan Sei Belutu depan Cafe Pohon, Kelurahan Tanjung Rejo, Medan Sunggal, pada Kamis (15/12) siang sekira pukul 13.30 WIB.

Saat beraksi, kedua pelaku yang mengendarai sepeda motor matic melaju berlahan mendekati Laura Saro Pangaribuan (22) warga Jalan Kopra I, Perumnas Simalingkar, Kelurahan Mangga, Medan Tuntungan, yang saat itu membonceng temannya, Herna Friaka.

Begitu melaju sejajar, pelaku yang berada di boncengan dengan sigap menarik dompet panjang dari pangkuan Laura. Sukses mengambil dompet berisi uang Rp20 ribu dan surat-surat berharga itu, pelaku kabur menuju Jalan Setia Budi.

Tak rela dompet hitamnya hilang percuma, korban menambah laju sepeda motornya berupaya mengejar pelaku sembari berteriak ‘copet’ dan ‘rampok’. Mendengar itu, beberapa pengendara ikut membantu pengejaran.

Tak lama, apes menghampiri pelaku. Pengendara yang berhasil mendahului mereka langsung menghadang di depan. Gugup melihat hadangan itu, sang joki tidak bisa mengendalikan sepeda motor hingga oleng. Saat bersamaan, pelaku yang berada di boncengan terjatuh.

Sejurus kemudian, warga segera menyergap dan menghakiminya. “Matikan aja. Memang nggak ada otaknya ini. Menjambret pula disini,” teriak warga dengan emosi.

Banyaknya massa membuat pria berkumis tipis ini tidak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya bisa memohon ampun dan belas kasihan sekitar sejam lebih dihajar. “Tolong… tolong…!” ratapnya.

Namun upayanya sia-sia. Suara minta tolongnya ‘terkubur’ oleh teriak caci maki emosi massa. Saking emosinya, massa bahkan baru berhenti menghakimi setelah melihat pria bertato kombinasi ular dan tengkorak ini tidak bergerak lagi.

Sementara itu, sesaat mendapat laporan ada jambret diamuk massa, personel Polsek Medan Sunggal segera bergegas ke lokasi kejadian. Sayang, rencana penyelamatan sedikit terlambat. Sang jambret tak tertolong dengan luka lebam di sekujur tubuh serta luka dalam.

“Jadi pelaku mengalami luka robek pada kepala bagian belakang, luka robek pada pelipis sebelah kiri, luka memar pada mata sebelah kiri, luka koyak pada bibir atas bagian dalam, luka gores di leher bagian bawah dan luka gores pada lengan sebelah kanan,” terang Panit I, Ipda Martua Manik.

Hingga berita diturunkan, pihak kepolisian masih belum mengetahui identitas pelaku tewas maupun yang berhasil melarikan diri. “Pelaku yang tewas itu tidak membawa identitasnya,” imbuh Martua Manik.

Amatan di RSU Bhayangkara, pelaku yang tewas memiliki tinggi sekitar 170 cm, kulit sawo matang, rambut pendek. Memakai celana jeans hitam dipadu kaos hitam berlogo dan sandal jepit. (oki/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/