25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Nolak Diajak Hooh, Istri Dibogem Suami

Foto: Fachril/PM Kartika Indah Sari, istri yang dianiaya suami karena menolak hooh.
Foto: Fachril/PM
Kartika Indah Sari, istri yang dianiaya suami karena menolak hooh.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Sabar ada batasnya. Dan batas tersebut sudah dilampaui Irfan. Karenanya, Kamis (18/8) pagi lalu, Kartika Indah Sari alias Indah membulatkan tekad melaporkan suaminya itu.

Dalam laporannya di Polsek Medan Labuhan, perempuan berusia 26 tahun ini mengungkapkan, dia dianiaya Irfan pada Selasa (16/8) malam lalu. Penganiayaan terjadi dalam rumahnya di kawasan Sei Mati, Kecamatan medan labuhan.

Dikisahkannya, malam itu Irfan dalam kondisi mabuk narkoba. “Dia setahuku sering nyabu,” ungkap ibu tiga anak ini. Begitu masuk rumah, pria berusia 30 tahun itu minta dilayani (ngeseks).

Permintaan Irfan langsung ditolaknya. Penolakan dilakukan karena Indah masih sakit hati dengan kejadian sekitar 2 minggu lalu. Dimana, sambil menganiaya, sang suami mengajaknya bercerai.

“Nggak tahan terus dianiaya, siang harinya aku datangi tuan kadhi untuk ngurus perceraian. Sekarang perceraian masih dalam proses, makanya aku menolak waktu diajak berhubungan intim,” beber Indah.

Karena hasrat birahi tak tersalurkan, tanpa alasan jelas, Irfan lantas meminta surat nikah mereka. Lagi-lagi permintaan tersebut ditolak korban. Belakangan, sang suami emosi lalu melayangkan bogeman ke wajah ibu berambut lurus ini. Kerasnya pukulan membuat muka dan mata kirinya memar.

“Setelah puas memukuliku, dia (Irfan, red) pergi begitu saja seolah tak bersalah. Aku benar-benar sudah tidak tahan dipukulinya terus. Makanya aku melaporkannya,” kesah perempuan berkulit sawo matang ini.

Ditambahkannya, selama ini dirinya sudah cukup sabar dengan tingkah suaminya itu. “Sudah lah menganggur, suka nyabu pulak,” sesalnya sembari menyebutkan, dirinya terpaksa kerja di kafe untuk memenuhi kebutuhan ketiga anak mereka.

“Sudah setahun ini dia nganggur. Sejak itu dia nyabu terus. Parahnya lagi, dia ngajak cerai karena tak kukasih uang,” ketusnya.

Lanjut Indah, sejak mengonsumsi sabu-sabu Irfan jadi ringan tangan. Sedihnya lagi, satu per satu barang di rumah habis dijual demi bisa membeli kristal memabukkan tersebut. Puncaknya, rumah mereka pun harus terjual.

“Sejak rumah dijual, aku tinggal di rumah orangtuaku. Sedangkan dia tinggal berpindah-pindah. Kadang ke tempat kakaknya, terkadang sama mamaknya,” imbuhnya.

Terakhir, Indah berharap Irfan segera ditangkap. Dengan begitu, dirinya bisa fokus cari makan untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya. “Semoga dia bisa cepat tobat. Jadi aku bisa tenang mengurus dan membesarkan anak-anak,” harapnya dengan nada sedih.

Terkait kasus ini, Kanit Polsek Medan Labuhan, AKP Musa Alexander mengaku belum menerima laporannya dari anggotanya. “Begitu pun, saya pastikan kasusnya akan kita proses dan tindaklanjuti,” ujarnya. (ril/ras)

Foto: Fachril/PM Kartika Indah Sari, istri yang dianiaya suami karena menolak hooh.
Foto: Fachril/PM
Kartika Indah Sari, istri yang dianiaya suami karena menolak hooh.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Sabar ada batasnya. Dan batas tersebut sudah dilampaui Irfan. Karenanya, Kamis (18/8) pagi lalu, Kartika Indah Sari alias Indah membulatkan tekad melaporkan suaminya itu.

Dalam laporannya di Polsek Medan Labuhan, perempuan berusia 26 tahun ini mengungkapkan, dia dianiaya Irfan pada Selasa (16/8) malam lalu. Penganiayaan terjadi dalam rumahnya di kawasan Sei Mati, Kecamatan medan labuhan.

Dikisahkannya, malam itu Irfan dalam kondisi mabuk narkoba. “Dia setahuku sering nyabu,” ungkap ibu tiga anak ini. Begitu masuk rumah, pria berusia 30 tahun itu minta dilayani (ngeseks).

Permintaan Irfan langsung ditolaknya. Penolakan dilakukan karena Indah masih sakit hati dengan kejadian sekitar 2 minggu lalu. Dimana, sambil menganiaya, sang suami mengajaknya bercerai.

“Nggak tahan terus dianiaya, siang harinya aku datangi tuan kadhi untuk ngurus perceraian. Sekarang perceraian masih dalam proses, makanya aku menolak waktu diajak berhubungan intim,” beber Indah.

Karena hasrat birahi tak tersalurkan, tanpa alasan jelas, Irfan lantas meminta surat nikah mereka. Lagi-lagi permintaan tersebut ditolak korban. Belakangan, sang suami emosi lalu melayangkan bogeman ke wajah ibu berambut lurus ini. Kerasnya pukulan membuat muka dan mata kirinya memar.

“Setelah puas memukuliku, dia (Irfan, red) pergi begitu saja seolah tak bersalah. Aku benar-benar sudah tidak tahan dipukulinya terus. Makanya aku melaporkannya,” kesah perempuan berkulit sawo matang ini.

Ditambahkannya, selama ini dirinya sudah cukup sabar dengan tingkah suaminya itu. “Sudah lah menganggur, suka nyabu pulak,” sesalnya sembari menyebutkan, dirinya terpaksa kerja di kafe untuk memenuhi kebutuhan ketiga anak mereka.

“Sudah setahun ini dia nganggur. Sejak itu dia nyabu terus. Parahnya lagi, dia ngajak cerai karena tak kukasih uang,” ketusnya.

Lanjut Indah, sejak mengonsumsi sabu-sabu Irfan jadi ringan tangan. Sedihnya lagi, satu per satu barang di rumah habis dijual demi bisa membeli kristal memabukkan tersebut. Puncaknya, rumah mereka pun harus terjual.

“Sejak rumah dijual, aku tinggal di rumah orangtuaku. Sedangkan dia tinggal berpindah-pindah. Kadang ke tempat kakaknya, terkadang sama mamaknya,” imbuhnya.

Terakhir, Indah berharap Irfan segera ditangkap. Dengan begitu, dirinya bisa fokus cari makan untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya. “Semoga dia bisa cepat tobat. Jadi aku bisa tenang mengurus dan membesarkan anak-anak,” harapnya dengan nada sedih.

Terkait kasus ini, Kanit Polsek Medan Labuhan, AKP Musa Alexander mengaku belum menerima laporannya dari anggotanya. “Begitu pun, saya pastikan kasusnya akan kita proses dan tindaklanjuti,” ujarnya. (ril/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/