DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Perlahan, misteri pembunuhan sadis sekeluarga di Tanjungmorawa, Deliserdang terungkap. Satu dari tiga pelaku sudah diamankan. Sedangkan satu sedang diburu polisi. Satunya lagi diduga tewas di perairan Kabupaten Batubara.
KETIGA pelaku masing-masing berinsial DN (35), AG (DPO) dan RI (DPO/tewas). Polisi saat ini masih mendalami motif dendam yang belakangan santer terdengar.
Terkuaknya kasus pembunuhan terencana itu berawal dari pemetaan polisi terhadap lingkungan korban. Penyelidikan kemudian mengerucut kepada DN.
DN yang masih bertetangga dengan korban diamankan. Dari DN, petugas memperoleh nama pelaku AG dan RI yang diduga menjadi otak pelaku.
Tak hanya itu, mobil minibus Calya warna hitam BK 1465 MG yang ada keterkaitan dengan kejadian pembunuhan itupun diamankan ke Mapolres Deliserdang.
“Mobil diamankan dari Jalinsum Tanjung Morawa-Medan, Selasa (16/10). Mobil itu dirental 3 hari dan kabarnya belum dibayar AG dan RI,” kata sumber di Kepolisian.
Saat diiterogasi petugas, awalnya DN berbelit menjawab pertanyaan yang dilontarkan kepadanya. Petugas mulai curiga dengan cerita DN yang terkadang mengetahui dan terkadang mengaku tidak tahu.
“Dia (DN) bilang AG dan RI pernah didengarnya cerita membahas sesuatu. Namun tidak tahu apa yang dibahas. Tapi berikutnya dia bilang itu aksi AG dan RI,” sebut sumber itu lagi.
Sebelumnya, DN pernah dikonfirmasi dirumahnya terkait pembunuhan sadis tetangganya. Tapi lajang pekerja mocok mocok itu terkesan prihatin atas kejadian tersebut.
Didampingi Atik (35) kakak iparnya, DN malah mengatakan jika dirinya pernah membantu pekerjaan korban Muhajir (49) mengelas.
Tak hanya itu, Atik yang juga mengaku sangat dekat dengan korban Suniati (50) mengatakan, kalau hubungan bertetangga mereka sangat baik.
“Hubungan kami baik baik aja selama ini dengan keluarga korban. Aku juga nggak tahu kalau ada yang tega melakukan itu,” tutur sumber menirukan ucapan Atik.
Terpisah, Kapolres Deliserdang AKBP Edy S Tarigan membenarkan diamankannya seorang terduga pelaku berinisial DN.
“Biarkan kami bekerja dulu. Yang jelas kami sudah tetapkan 3 orang tersangkanya. 1 ditahan dan 2 masih diburu”, katanya.
Edy mengatakan, tersangka DN perannya hanya ikut serta. Sedangkan otak pelakunya adalah AG, tetangga korban. Sementara RI, warga Kabupaten Batubara belum diketahui perannya.
“Motifnya masih diselidiki karena otak pelakunya belum ditangkap,” ujar Edy.
Edy mengatakan, dari DN, petugas menyita handphone (HP) dan mobil yang digunakan untuk mengangkut jasad korban.
Soal sepasang jasad yang ditemukan di Kabupaten Batubara, salah satunya identik dengan korban Suniati. Sedangkan jenazah pria, diduga mayat tersangka berinsial RI.
“Informasi yang kita dapat, satu jenazah adalah RI yang kita cari,” pungkasnya.
Kasus ini berawal ketika pasangan suami istri Muhajir dan Suniati bersama seorang anaknya M Solihin (12), mendadak dinyatakan hilang dari rumahnya di Dusun III Gang Gambutan Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjungmorawa. Peristiwa terjadi Selasa (9/10) sekira pukul 15.00 WIB.
Peristiwa itu pertama kali diketahui Desy Rahmawaty (23), anak kandung pasangan Muhajir dan Suniati. Desy tinggal tak jauh dari rumah orangtuanya.
Kamis (11/10), mayat Muhajir yang merupakan Manager PT Domas Tanjungmorawa ditemukan di aliran Sungai Belumai. Tepatnya di Desa Tadukan Raga, Kecamatan STM Hilir, Deliserdang, Kamis (11/10).
Jenazah korban ditemukan warga dengan tangan dan kaki terikat tali nilon. Mayatnya sudah membusuk.Kemudian, Minggu (14/10) jenazah M Solihin ditemukan di aliran sungai yang sama. Tepatnya di Dusun V Bintang Meriah, Desa Limaumungkur, Kecamatan STM Hilir, Deliserdang.
Keesokan harinya, mayat Suniati ditemukan di perairan Batubara bersama mayat seorang pria yang diduga tersangka RI. (btr/dvs/ala)