“Ngeri kali sekarang. Aku jadi takut di jalanan. Aku berharap, polisi bisa membuat aman pengguna jalan di Kota Medan ini. Namun bukan membuat kami susah dalam melaporkan perkara bagi yang jadi korban. Soalnya tadi polisi kembali menyuruh saya mengambil surat visum untuk teman anak saya yang ikut jadi korban. Kenapa gak bilang dari tadi. Saya harus bolak-balik jadinya,” ujarnya.
Dari penjelasannya, ia terpaksa harus meninggalkan istrinya di rumah sakit, lantaran mengurus laporannya di kepolisian.
“Keluarga yang menjaganya di rumah sakit. Istri aku masih belum bisa ngomong, soalnya bibirnya luka hingga mendapatkan 3 jahitan. Tangannya juga mendapatkan 2 jahitan, belum lagi luka memar dan goresan aspal di tubuhnya. Kalau anak aku kepalanya bengkak besar dan penuh memar di tubuhnya. Sedangkan teman anak aku, gigi depannya patah, lehernya beram dan bengkak,” bebernya.
Kanit Reskrim Polsek Medan Timur, Iptu Ainul Yaqin mengatakan pihaknya telah menerima laporan korban dan melakukan penyelidikan. “Anggota sudah melakukan cek TKP dan sudah menemui korban di rumah sakit. Saat ini, masih kita selidiki,” katanya. (fad/cr2/ras)