29.3 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Maling Ini Diseret Pakai Motor sambil Dilempari, Mayatnya Diikat di Pohon

Hantaman bertubi membuat Agus tak sadarkan diri. Wajah dan tubuhnya bersimbah darah. Tak puas juga, kaki Agus diikat pakai tali, lalu diseret pakai kereta, sekira 100 meter. Tragisnya, saat disereta pakai kereta itu, warga yang mengikuti dari belakang, tak tinggal diam. Mereka melempari Agus pakai batu.

“Aku sampai gak tahan nengoknya Dek. Pas diseret naik kereta, dilempari lagi dia pakai batu,” ujar seorang ibu, mengaku menyaksikan langsung kejadian itu. Seakan tak puas juga, tubuh Agus disiram bensin dan diikatkan ke pohon sawo. Beruntung, niat warga membakar Agus berhasil dihalangi kepling setempat, Susanto.

Agus pun dibiarkan di lokasi, terikat di pohon sawo dan bersimbah darah. Sekira 5 jam kemudian polisi datang dan membawa Agus ke RS Pirngadi. Sayang, nyawanya tak tertolong lagi. “Aku lihat pelaku diikat ke kereta dan diseret naik kereta. Terus dilempari batu sampai nafasnya terdengar kayak orang yang ngorok tidurnya,” tambah warga itu lagi.

Sementara, Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronald Sipayung mengaku anggotanya sudah membawa tersangka yang tewas ke RS Pirngadi Medan. “Dari tangan tersangka yang tewas, kita amankan 1 buah kunci Letter T, 2 buah KTP atas nama Agus Manio. Tapi kedua KTP-nya beda alamat. Satu beralamat di Jalan Seksama, Kelurahan Binjan, Kecamatan Medan Denai. Satu lagi alamat di Sunggal. Di KTP juga agamanya beda, ada Islam dan Kristen. Selain itu, kita juga mengamanakan mobil Kijang milik korban sebagai barang buktinya. Sementara, kita masih mencari tahu keberadaan keluarga tersangka,” pungkasnya.(mri/trg)

Hantaman bertubi membuat Agus tak sadarkan diri. Wajah dan tubuhnya bersimbah darah. Tak puas juga, kaki Agus diikat pakai tali, lalu diseret pakai kereta, sekira 100 meter. Tragisnya, saat disereta pakai kereta itu, warga yang mengikuti dari belakang, tak tinggal diam. Mereka melempari Agus pakai batu.

“Aku sampai gak tahan nengoknya Dek. Pas diseret naik kereta, dilempari lagi dia pakai batu,” ujar seorang ibu, mengaku menyaksikan langsung kejadian itu. Seakan tak puas juga, tubuh Agus disiram bensin dan diikatkan ke pohon sawo. Beruntung, niat warga membakar Agus berhasil dihalangi kepling setempat, Susanto.

Agus pun dibiarkan di lokasi, terikat di pohon sawo dan bersimbah darah. Sekira 5 jam kemudian polisi datang dan membawa Agus ke RS Pirngadi. Sayang, nyawanya tak tertolong lagi. “Aku lihat pelaku diikat ke kereta dan diseret naik kereta. Terus dilempari batu sampai nafasnya terdengar kayak orang yang ngorok tidurnya,” tambah warga itu lagi.

Sementara, Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronald Sipayung mengaku anggotanya sudah membawa tersangka yang tewas ke RS Pirngadi Medan. “Dari tangan tersangka yang tewas, kita amankan 1 buah kunci Letter T, 2 buah KTP atas nama Agus Manio. Tapi kedua KTP-nya beda alamat. Satu beralamat di Jalan Seksama, Kelurahan Binjan, Kecamatan Medan Denai. Satu lagi alamat di Sunggal. Di KTP juga agamanya beda, ada Islam dan Kristen. Selain itu, kita juga mengamanakan mobil Kijang milik korban sebagai barang buktinya. Sementara, kita masih mencari tahu keberadaan keluarga tersangka,” pungkasnya.(mri/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/