23.9 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Halimah yang Wajahnya Dibakar Itu Tiap Malam Menjerit: Kebakaran…!

Ketika ditanya Widya siapa yang membakar, Halimah menjawab, “Perempuan, gendut, pendek,” ungkapnya.

Lalu dia menunjuk hidungnya, “Tahi lalat di hidung,” tanya Widya, Halimah kembali mengangguk. Sungguh mencengangkan ungkapan yang diutarakan oleh Halimah. Ia masih mengingat jelas peristiwa memilukan itu.

Widya pun sempat ingin menjumpai kepala lingkungan setempat, perihal pembakaran adik iparnya itu. “Aku sempat ke rumah Kepling, tapi dia selalu gak ada di rumah,” terang Widya.

Untuk kasus pembakaran itu, lanjut Wydia, pihak keluarga pun mengupayakan kepastian hukum bagi Halimah. “Kami sudah lapor ke Polresta Medan, tapi sampai sekarang belum ada yang ditangkap,”ujar Widya, sembari menunjukkan bukti laporan yang dibuat keluarga, pelapornya tertulis nama Purnomo Sulistiyo (37) warga Jl Antariksa Gg Mesjid No 2, Kel Sari Rejo, Kec Medan Polonia, adalah suami Halimah. Secarik kertas pengaduan itu tertanggal 3 September 2015 dengan nomor : STTLP/K/IX/2015/SPKT RESTA MEDAN.

Kakak ipar Halimah menyebutkan, Halimah masih mengkonsumsi makanan bubur dan sering diberi bius untuk menghilangkan rasa sakit yang dideritanya sementara.

Widya (42) warga Jl Antariksa, Kel Sari Rejo, Kec Medan Polonia, merupakan kakak ipar dari Halimah. Dirinya beserta keluarga tetap menemani Halimah dari awal dirawat di RS Bayangkara hingga saat ini. Ia sempat mengingat sekilas tentang keberadaan Halimah, “Peristiwa ini pertama kali kami tahu dari koran tanggal 3 bulan ini, sedangkan adikku ini dibakar tanggal 2,” ucap wanita berjilbab hitam ini.

Pihak keluarga sepakat untuk menempuh langkah hukum terhadap adiknya. “Kami lapor ke Polres tanggal 3,” terangnya. Dikatakannya mengenai perawatan adiknya, bahwa saat pembakaran pada Rabu (2/9) lalu adiknya dirawat pada RS Anirma kawasan Delitua, kemudian dirawat kembali pada RS Bayangkara sehari setelahnya. Enam hari berlalu di RS milik Polri tersebut, Halimah pulang ke rumah tetapi karena luka yang cukup parah keluarga membawa kembali Halimah ke RS Malahayati pada Jumat (11/9) hingga sekarang. (ham/han)

Ketika ditanya Widya siapa yang membakar, Halimah menjawab, “Perempuan, gendut, pendek,” ungkapnya.

Lalu dia menunjuk hidungnya, “Tahi lalat di hidung,” tanya Widya, Halimah kembali mengangguk. Sungguh mencengangkan ungkapan yang diutarakan oleh Halimah. Ia masih mengingat jelas peristiwa memilukan itu.

Widya pun sempat ingin menjumpai kepala lingkungan setempat, perihal pembakaran adik iparnya itu. “Aku sempat ke rumah Kepling, tapi dia selalu gak ada di rumah,” terang Widya.

Untuk kasus pembakaran itu, lanjut Wydia, pihak keluarga pun mengupayakan kepastian hukum bagi Halimah. “Kami sudah lapor ke Polresta Medan, tapi sampai sekarang belum ada yang ditangkap,”ujar Widya, sembari menunjukkan bukti laporan yang dibuat keluarga, pelapornya tertulis nama Purnomo Sulistiyo (37) warga Jl Antariksa Gg Mesjid No 2, Kel Sari Rejo, Kec Medan Polonia, adalah suami Halimah. Secarik kertas pengaduan itu tertanggal 3 September 2015 dengan nomor : STTLP/K/IX/2015/SPKT RESTA MEDAN.

Kakak ipar Halimah menyebutkan, Halimah masih mengkonsumsi makanan bubur dan sering diberi bius untuk menghilangkan rasa sakit yang dideritanya sementara.

Widya (42) warga Jl Antariksa, Kel Sari Rejo, Kec Medan Polonia, merupakan kakak ipar dari Halimah. Dirinya beserta keluarga tetap menemani Halimah dari awal dirawat di RS Bayangkara hingga saat ini. Ia sempat mengingat sekilas tentang keberadaan Halimah, “Peristiwa ini pertama kali kami tahu dari koran tanggal 3 bulan ini, sedangkan adikku ini dibakar tanggal 2,” ucap wanita berjilbab hitam ini.

Pihak keluarga sepakat untuk menempuh langkah hukum terhadap adiknya. “Kami lapor ke Polres tanggal 3,” terangnya. Dikatakannya mengenai perawatan adiknya, bahwa saat pembakaran pada Rabu (2/9) lalu adiknya dirawat pada RS Anirma kawasan Delitua, kemudian dirawat kembali pada RS Bayangkara sehari setelahnya. Enam hari berlalu di RS milik Polri tersebut, Halimah pulang ke rumah tetapi karena luka yang cukup parah keluarga membawa kembali Halimah ke RS Malahayati pada Jumat (11/9) hingga sekarang. (ham/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/