25.6 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Kepala Bayi 3 Minggu Dipenggal

Bayi dipenggal diboyong petugas.
Bayi dipenggal diboyong petugas.

BANYUMAS, SUMUTPOS.CO – Warga Kelurahan Mersi, Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas digegerkan dengan penemuan sesosok mayat bayi laki laki tanpa kepala yang baru berumur tiga minggu. Bayi ini diduga dibunuh oleh orangtuanya karena diduga hasil dari hubungan gelap.

Ironisnya, saat ditemukan Senin (21/4) bayi ini dalam kondisi terikat bagian lehernya dengan menggunakan kain kaos. Tak hanya itu kepala bayi ini juga terlepas dari badannya dan hingga kini belum ditemukan.

Menurut petugas Puskesmas Kecamatan Purwokerto Timur Lasim, bayi yang baru berumur 3 minggu dibunuh dengan cara diikat lehernya dengan kain kaos.

Tak hanya itu diduga kepala bayi ini juga dipenggal sebelum akhirnya dibuang di kolong Jembatan Kali Pelus yang tergolong ramai. Tubuh bayi ini sendiri, kata dia, sudah nampak besar dan terlihat gemuk entah mengapa bayi ini dibunuh oleh pelaku dengan cara yang sangat keji.

Polisi yang mendatangi lokasi kejadian langsung melakukan identifikasi. “Diduga bayi ini sudah cukup lama dibunuh karena kondisinya yang mulai membusuk,” kata dia.

Hingga kini polisi masih terus mencari kepala bayi yang terlepas dari badannya ini. Sementara pelaku pembunuhan terhadap bayi malang tak berdosa ini masih terus dicari aparat Polres Banyumas.

“Awalnya mau mancing, pas mau betulin pancingan saya lihat kaya boneka, tapi tangannya dan jarinya ada lima, sedangkan kepalanya tidak ada. Saat saya dekati ternyata itu bayi,” kata Slamet Riyanto (38), warga sekitar.

Bayi laki-laki yang masih terdapat tali pusarnya tersebut membuat Slamet kaget. Apalagi posisi mayat bayi tepat berada di atas batu Sungai Pelus. “Posisi bayinya ada di atas batu, lengkap dengan tali pusar,” ujarnya.

Tim Identifikasi dari Polres Banyumas langsung mengevakuasi dan mencari tahu penyebab kematian mayat bayi malang tersebut. Dugaan sementara, bayi tersebut merupakan hasil hubungan gelap.

“Masih dalam penyelidikan. Dugaan bayi ini hasil hubungan gelap dan kelahirannya tidak diinginkan,” kata Kapolsek Purwokerto Timur, Kompol Is Supriati.

Kini mayat bayi dibawa ke RSUD Margono untuk diautopsi. “Umurnya sekitar 3 minggu, laki-laki dengan leher terjerat kain hingga tengkorak kepala putus,” kata petugas Puskesmas Mersi, Rastim.

Polisi masih melakukan penyelidikan dan berencana melakukan otopsi terhadap mayat bayi malang tersebut di RSUD Margono Soekardjo Purwokerto untuk mengetahui penyebab kematiannya.

“Kita masih melakukan penyelidikan,” kata Kapolres Banyumas AKBP Dwiyono saat dihubungi wartawan.

 

SEPASANG PELAJAR SMA BUANG BAYI LUAR NIKAH

Sementara, kasus penemuan mayat bayi di Jalan Osamaliki, 4 April lalu akhirnya terkuak. Jajaran Polres Salatika Bandung mengamankan pelaku pembuang mayat bayi hasil hamil di luar nikah tersebut. Ternyata yang  bikin miris adalah, pelaku pembuangan bayi tak berdosa itu adalah sepasang pelajar SMA Negeri di Salatiga.

“Kami sudah mengamankan pasangan itu. Besok (hari ini) pagi akan gelar  perkara,” kata Kapolres Salatiga, AKBP Dwi Tunggal Jaladri kepada Radar Semarang (Grup JPNN).

Namun Dwi enggan menyebut identitas kedua pelaku. Yang jelas kata dia, pelaku pria duduk di bangku kelas 10 sedangkan sang cewek kelas 12. Dari informasi tersangka berinsial Dw (17) dan Lu (15).

“Kedua tersangka beserta sejumlah alat bukti kami tahan untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut. Kami masih melakukan pengembangan untuk mengungkap keterlibatan pihak lain dalam kasus ini,” katanya.

Sekadar diketahui, warga di sekitar Jalan  Osamaliki, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga digemparkan oleh penemuan sesosok mayat bayi perempuan tergeletak di kompleks bangunan, tepatnya di depan RSUD Salatiga, Kamis 3 April 2014 lalu.

Diduga, mayat bayi tersebut sengaja dibuang oleh orangtuanya. Informasi yang dihimpun menyebutkan, mayat bayi itu kali pertama ditemukan oleh warga setempat, Sugianto. Mayat bayi itu, ditemukan dalam kondisi terbungkus kantong plastik warna hitam. Saat ditemukan, posisi tubuhnya tengkurap dan tali pusar masih menempel di tubuhnya.

Sugianto kemudian melapor kepada petugas keamanan RSUD dan diteruskan ke Polres Salatiga. (isk/mas/jpnn/net/bbs)

Bayi dipenggal diboyong petugas.
Bayi dipenggal diboyong petugas.

BANYUMAS, SUMUTPOS.CO – Warga Kelurahan Mersi, Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas digegerkan dengan penemuan sesosok mayat bayi laki laki tanpa kepala yang baru berumur tiga minggu. Bayi ini diduga dibunuh oleh orangtuanya karena diduga hasil dari hubungan gelap.

Ironisnya, saat ditemukan Senin (21/4) bayi ini dalam kondisi terikat bagian lehernya dengan menggunakan kain kaos. Tak hanya itu kepala bayi ini juga terlepas dari badannya dan hingga kini belum ditemukan.

Menurut petugas Puskesmas Kecamatan Purwokerto Timur Lasim, bayi yang baru berumur 3 minggu dibunuh dengan cara diikat lehernya dengan kain kaos.

Tak hanya itu diduga kepala bayi ini juga dipenggal sebelum akhirnya dibuang di kolong Jembatan Kali Pelus yang tergolong ramai. Tubuh bayi ini sendiri, kata dia, sudah nampak besar dan terlihat gemuk entah mengapa bayi ini dibunuh oleh pelaku dengan cara yang sangat keji.

Polisi yang mendatangi lokasi kejadian langsung melakukan identifikasi. “Diduga bayi ini sudah cukup lama dibunuh karena kondisinya yang mulai membusuk,” kata dia.

Hingga kini polisi masih terus mencari kepala bayi yang terlepas dari badannya ini. Sementara pelaku pembunuhan terhadap bayi malang tak berdosa ini masih terus dicari aparat Polres Banyumas.

“Awalnya mau mancing, pas mau betulin pancingan saya lihat kaya boneka, tapi tangannya dan jarinya ada lima, sedangkan kepalanya tidak ada. Saat saya dekati ternyata itu bayi,” kata Slamet Riyanto (38), warga sekitar.

Bayi laki-laki yang masih terdapat tali pusarnya tersebut membuat Slamet kaget. Apalagi posisi mayat bayi tepat berada di atas batu Sungai Pelus. “Posisi bayinya ada di atas batu, lengkap dengan tali pusar,” ujarnya.

Tim Identifikasi dari Polres Banyumas langsung mengevakuasi dan mencari tahu penyebab kematian mayat bayi malang tersebut. Dugaan sementara, bayi tersebut merupakan hasil hubungan gelap.

“Masih dalam penyelidikan. Dugaan bayi ini hasil hubungan gelap dan kelahirannya tidak diinginkan,” kata Kapolsek Purwokerto Timur, Kompol Is Supriati.

Kini mayat bayi dibawa ke RSUD Margono untuk diautopsi. “Umurnya sekitar 3 minggu, laki-laki dengan leher terjerat kain hingga tengkorak kepala putus,” kata petugas Puskesmas Mersi, Rastim.

Polisi masih melakukan penyelidikan dan berencana melakukan otopsi terhadap mayat bayi malang tersebut di RSUD Margono Soekardjo Purwokerto untuk mengetahui penyebab kematiannya.

“Kita masih melakukan penyelidikan,” kata Kapolres Banyumas AKBP Dwiyono saat dihubungi wartawan.

 

SEPASANG PELAJAR SMA BUANG BAYI LUAR NIKAH

Sementara, kasus penemuan mayat bayi di Jalan Osamaliki, 4 April lalu akhirnya terkuak. Jajaran Polres Salatika Bandung mengamankan pelaku pembuang mayat bayi hasil hamil di luar nikah tersebut. Ternyata yang  bikin miris adalah, pelaku pembuangan bayi tak berdosa itu adalah sepasang pelajar SMA Negeri di Salatiga.

“Kami sudah mengamankan pasangan itu. Besok (hari ini) pagi akan gelar  perkara,” kata Kapolres Salatiga, AKBP Dwi Tunggal Jaladri kepada Radar Semarang (Grup JPNN).

Namun Dwi enggan menyebut identitas kedua pelaku. Yang jelas kata dia, pelaku pria duduk di bangku kelas 10 sedangkan sang cewek kelas 12. Dari informasi tersangka berinsial Dw (17) dan Lu (15).

“Kedua tersangka beserta sejumlah alat bukti kami tahan untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut. Kami masih melakukan pengembangan untuk mengungkap keterlibatan pihak lain dalam kasus ini,” katanya.

Sekadar diketahui, warga di sekitar Jalan  Osamaliki, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga digemparkan oleh penemuan sesosok mayat bayi perempuan tergeletak di kompleks bangunan, tepatnya di depan RSUD Salatiga, Kamis 3 April 2014 lalu.

Diduga, mayat bayi tersebut sengaja dibuang oleh orangtuanya. Informasi yang dihimpun menyebutkan, mayat bayi itu kali pertama ditemukan oleh warga setempat, Sugianto. Mayat bayi itu, ditemukan dalam kondisi terbungkus kantong plastik warna hitam. Saat ditemukan, posisi tubuhnya tengkurap dan tali pusar masih menempel di tubuhnya.

Sugianto kemudian melapor kepada petugas keamanan RSUD dan diteruskan ke Polres Salatiga. (isk/mas/jpnn/net/bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/