SUMUTPOS.CO – Wajahnya tertunduk lesu, AP tampaknya menyadari kesalahannya. Ia pun tak membantah apa yang dituduhkan para korban kepada dirinya.
“Cuman ujungnya saja kumasukan bang. Mereka nggak melawan dan diam saja waktu kusuruh buka celananya,” ucap AP polos.
Ketika ditanya dari mana ia mengerti perbuatan tersebut, AP mengaku pernah mengintip orang yang melakukan hubungan seks ketika melintas di kawasan Kuburan Cina, Delitua. Waktu itu AP mengamati sepasang pelajar SMA tengah bercumbu.
Dari penglihatannya itu, AP mengaku penasaran dan ingin mencoba hal tersebut.
AP bahkan mengalami kesulitan tidur jika malam hari. Ia terus memikirkan aksi sepasang pelajar SMA di lokasi kuburan cina tersebut.
“Aku liat kakak-kakak sama abang-abang maen kawin-kawinan di kuburan cina. Dari situ aku terus teringat-ingat,” ungkap pelaku kepada petugas Polsek Deli Tua.
Hingga akhirnya saat sedang bermain di kolam ikan milik bapaknya bersama dengan beberapa temanya, secara tak sengaja AP terangsang melihat temanya telanjang sedang mandi. Saat itulah AP langsung memaksa temanya tersebut untuk disodomi.
“Kuajak mandi-mandi bang di kolam ikan lele. Tapi nggak semua, ganti-gantian ku bawa. Itu pun sudah lama nya bang. Tidak pernah lagi aku gitukan bang,” katanya saat digiring ke ruang PPA Polresta Medan.
Atas kesalahannya itu AP tampak menyesal dan tak tahu kalau perbuatanya sudah melanggar hukum. “Aku nggak tau kalau aku nanti masuk penjara gara-gara ini,” ujarnya.
Kanit PPA Polresta Medan, AKP Uli Lubis mengatakan jika pihaknya masih melakukan pemeriksaan dan mendengarkan keterangan para korban dan saksi. “Sabar dulu ya, kan belum lagi diperiksa. Kita dengar dulu keterangan dari semuanya,” katanya seraya menutup pintu ruang PPA. (mri/bar/bd)