28.9 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Ortu Meninggal, Pasutri Sepakat Balik ke Cinta Pasangan Sejenis

Cinta sejenis-Ilustrasi.

SUMUTPOS.CO – Cinta pertama sulit dilupakan. Dengan dalih itu, Tongat (42) dan Butet (39) memilih berpisah dengan cara baik-baik. Keduanya ingin kembali ke pacar masing-masing, yang merupakan cinta sesama jenis.

Bagi pasangan suami istri (pasutri) yang sama-sama memiliki bisnis butik itu, berhubungan dengan lawan jenis itu sudah kuno. Yang kekinian dan bakal jadi futuristik adalah berhubungan dengan sesama jenis.

”Saya dan istri dulu begitu waktu masih kuliah, pacar saya ya Dondon itu. Istri juga pacaran sama Mira. Namun, kami akhirnya berpisah karena hukum dan budaya yang masih katrok,” kata Butet didampingi Tongat di sela-sela talak cerai di Pengadilan Agama.

Dengan wajah yang sumringah dan bahagia, kedua pasangan suami istri itu bersepakat untuk menjadi sahabat sejati. Mereka berjanji berkomunikasi dengan baik dan satu putranya akan dibawa ke Belanda mengikuti Butet yang ingin menikah dengan Mira.

Tampilan Tongat lebih feminim dari Butet. Meski ia pria, dandanannya sangat kalem dengan sedikit memakai lipstik warna peach. Sebaliknya, Butet justru lebih tomboy.

Butet mengakui sebagai butchi. Sementara Tongat sendiri sebagai bottom. diberlakukan sebagai wanita ketika berhubungan dengan kekasihnya.

”Saya itu sudah enggak cocok sama suami. Saya itu gagah begini, jadi enggak bisa suka sama pria yang gagah, ya meskipun suami saya ini kemayu. Terlebih, saya mengenal cinta itu dari pacar saya itu. Enggak mungkin bro bisa seratus persen cinta sama suami,” kata alumnus Universitas swasta ternama di Surabaya itu.

Menurut Butet, kekasihnya itu keturunan Tionghoa. Sedangkan dirinya ada campuran Tionghoa, namun beragama Islam lantaran ayahnya muslim.

”Ayah saya waktu itu nyuruh saya nikah secepatnya. Sempat mau minggat, ibu stroke dan ayah kena serangan jantung. Tongat nawari kawin saja untuk menutupi kenyataan ini,” kata Butet.

Pernikahan hanya sebagai kedok. Butet menyatakan kalau selama ini suaminya masih sering bertemu Dondon di Jakarta. ”Hidup hidupnya sendiri, ya masa dipaksa. Biarlah dia begitu,” kata BUtet tersenyum.

Keputusan keduanya bercerai karena kini kedua orang tua mereka sudah meninggal. Sehingga, tidak ada lagi penghalang bagi mereka untuk melanjutkan kisah kasih dengan pasangan mereka masing masing.

”Kami menikmati, anak hanya satu ya kami rawat dengan baik,” ujar Tongat tersenyum yang kemudian keduanya masuk ke ruang sidang II PA. (jpg/ras)

Cinta sejenis-Ilustrasi.

SUMUTPOS.CO – Cinta pertama sulit dilupakan. Dengan dalih itu, Tongat (42) dan Butet (39) memilih berpisah dengan cara baik-baik. Keduanya ingin kembali ke pacar masing-masing, yang merupakan cinta sesama jenis.

Bagi pasangan suami istri (pasutri) yang sama-sama memiliki bisnis butik itu, berhubungan dengan lawan jenis itu sudah kuno. Yang kekinian dan bakal jadi futuristik adalah berhubungan dengan sesama jenis.

”Saya dan istri dulu begitu waktu masih kuliah, pacar saya ya Dondon itu. Istri juga pacaran sama Mira. Namun, kami akhirnya berpisah karena hukum dan budaya yang masih katrok,” kata Butet didampingi Tongat di sela-sela talak cerai di Pengadilan Agama.

Dengan wajah yang sumringah dan bahagia, kedua pasangan suami istri itu bersepakat untuk menjadi sahabat sejati. Mereka berjanji berkomunikasi dengan baik dan satu putranya akan dibawa ke Belanda mengikuti Butet yang ingin menikah dengan Mira.

Tampilan Tongat lebih feminim dari Butet. Meski ia pria, dandanannya sangat kalem dengan sedikit memakai lipstik warna peach. Sebaliknya, Butet justru lebih tomboy.

Butet mengakui sebagai butchi. Sementara Tongat sendiri sebagai bottom. diberlakukan sebagai wanita ketika berhubungan dengan kekasihnya.

”Saya itu sudah enggak cocok sama suami. Saya itu gagah begini, jadi enggak bisa suka sama pria yang gagah, ya meskipun suami saya ini kemayu. Terlebih, saya mengenal cinta itu dari pacar saya itu. Enggak mungkin bro bisa seratus persen cinta sama suami,” kata alumnus Universitas swasta ternama di Surabaya itu.

Menurut Butet, kekasihnya itu keturunan Tionghoa. Sedangkan dirinya ada campuran Tionghoa, namun beragama Islam lantaran ayahnya muslim.

”Ayah saya waktu itu nyuruh saya nikah secepatnya. Sempat mau minggat, ibu stroke dan ayah kena serangan jantung. Tongat nawari kawin saja untuk menutupi kenyataan ini,” kata Butet.

Pernikahan hanya sebagai kedok. Butet menyatakan kalau selama ini suaminya masih sering bertemu Dondon di Jakarta. ”Hidup hidupnya sendiri, ya masa dipaksa. Biarlah dia begitu,” kata BUtet tersenyum.

Keputusan keduanya bercerai karena kini kedua orang tua mereka sudah meninggal. Sehingga, tidak ada lagi penghalang bagi mereka untuk melanjutkan kisah kasih dengan pasangan mereka masing masing.

”Kami menikmati, anak hanya satu ya kami rawat dengan baik,” ujar Tongat tersenyum yang kemudian keduanya masuk ke ruang sidang II PA. (jpg/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/