Ironisnya, sikap Dariani ini malah membuat Faisal emosi dan langsung menikam pungguk korban mengunakan besi ukuran 20 cm yang ia dapat dari lantai rumah tersebut. “Kami tidak tau pasti apa maksud dari penikaman yang dilakukan bapak itu, yang jelas kami mendengar kalau bapak ngajak rujuk dengan mamak. Namun mamak tidak terima, karena mamak sudah kesal melihat bapak yang kerjanya tidak ada dan suka mabuk -mabuk serta memukul,” ucap anak pertama korban, Eva saat ditemui kru koran ini di Rumah Sakit Ameta Sejahtera, sepekan lalu.
Korban sendiri saat diwawancarai, menegaskan tak mau lagi bersatu dengan Faisal. “Awal percerain kami itu berawal karena Faisal sering memukul diriku.Setiap aku meminta uang belanja,suamiku selalu marah-marah sambil memukul diriku,” kenangnya sembari menahan perih atas luka tikaman di pungguknya.
Karena bosan terus di pukuli itulah, Dariani akhirnya mengambil keputusan untuk berpisah dengan suaminya dan membawa pergi ketiga anaknya yang kala itu masih kecil–kecil. “Berkat doa anak-anak yang sabar dalam menjalani hidup aku bisa bertahan dan terlepas dari belengu kekejaman suami,” tambah Dariani.
Bukan itu aja, Dariani juga menceritakan kisah hidupnya sewaktu masih tinggal bersama Faisal yang dinilainya sebagai suami yang tidak bertanggung jawab. “Karena Faisal tak memiliki pekerjaan untuk membesari anak-anak, dirinya terpaksa banting tulang jualan makanan di Pajak Pekong. Meski penghasilannya tak besar yang penting anakku bisa sekolah. 15 tahun kami berjuang dan sekarang kami bisa membangun rumah walaupun sebesar gubuk,” terang korban saat masih menahankan luka tikaman di punggungnya. (cr 2/bd)