25 C
Medan
Saturday, July 6, 2024

Pacar: Aku Sayang Sekali Padanya, Makanya Tak Terima Diputusin

FOTO: GATHA GINTING/PM Efan (30) pelaku pembunuhan terhadap Liza (28) pacarnya sendiri, saat dipaparkan di Mapolresta, Medan, Selasa (22/9). Aparat Kepolisian mengamankan Efan saat bersembunyi di rumah kakaknya di kawasan Helpetia, Medan, tiga jam setelah terjadinya pembunuhan ditempatnya bekerja di Terminal Caffe Jl. Kerakatau Medan.
FOTO: GATHA GINTING/PM
Efan (30) pelaku pembunuhan terhadap Liza (28) pacarnya sendiri, saat dipaparkan di Mapolresta, Medan, Selasa (22/9). Polisi mengamankan Efan saat bersembunyi di rumah kakaknya di kawasan Helvetia, Medan, tiga jam setelah pembunuhan di Terminal Caffe Jalan Krakatau Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – “Aku sayang kali sama Liza bang, sayang kali pun aku sama dia. Makanya aku tak terima diputusin,” lirih Efan Rusmana (29), tersangka penggorok Maliza kekasihnya hingga tewas.

Warga Jalan Gaharu, Gang Sidomulyo, Medan Timur itu, mengaku sangat menyesal. “Aku mau menikah sama Liza, aku ingin punya sepasang anak dari rahimnya. Aku menyesali semuanya,” katanya dengan raut sayu, saat ditemui Senin (22/9) sore.

Efan ditangkap tak lama setelah ia menghabisi nyawa Maliza (21), cewek mungil asal Riau, Minggu (21/9) malam. Pembunuhan sadis ini terjadi di Terminal Cafe Jl. Krakatau, Kel. Pulo Brayan II, tempat pelaku dan korban bekerja. Efan ditangkap personel Reskrim Polresta Medan dari rumah kakaknya di kawasan Jalan Palm III, Perumnas Helvetia.

Info dihimpun, usai menggorok leher Liza dan membacok kepala adik korban bernama Azmi (19), pelaku langsung kabur ke rumah orangtuanya di kawasan Marelan Pasar I.

Merasa tak aman, Efan akhirnya melanjutkan pelarian mengendarai sepeda motor Honda CB BK 6626 BB ke rumah kakaknya bernama Nur di Perumnas Helvetia. Tapi upaya pelaku sia-sia. Pasalnya tak lama setelah itu, polisi tiba di lokasi dan berhasil membekuknya tanpa perlawanan.

Efan mengaku nekat membunuh karena kesal cintanya diputuskan sepihak oleh korban yang telah dipacarinya selama kurang lebih setahun. “Aku tak terima karena diputusin sepihak sama dia (Liza-red) padahal kami sudah setahun pacaran. Aku cemburu liat dia kalau dekat sama cowok-cowok lain,” kata pemuda bertubuh sedang itu.

Dijelaskan pelaku, malam itu ia terlibat cekcok dengan korban di dapur Terminal Cafe. Percekcokan tersebut terjadi lantaran pelaku meminta agar hubungan keduanya tetap berjalan. Namun hal itu ditolak oleh Liza yang bersikeras minta putus, karena pelaku kerap berbuat kasar terhadapnya.

“Katanya aku suka kasar sama dia, itu alasan dia tak mau balik samaku,” kenang Efan. Padahal, lanjut Efan, selama pacaran dengan Liza, ia tak pernah berbuat kasar. Bahkan ia mengaku selalu menuruti kemauan korban.

“Tak ada aku kasar bang. Akupun tak mungkin kasar kalau dia nuruti kemauanku bang. Sayangnya aku sama dia,” katanya.

Karena Liza ngotot ingin putus, Efan yang emosi langsung mengambil botol dan menimpuk kepala korban yang bekerja sebagai waitres itu. Melihat itu, Azmi sepupu korban yang juga bekerja di lokasi datang melerai. Tapi Efan yang gelap mata langsung mengambil parang yang terletak di dapur dan membacoki kepala Azmi. Seketika itu, Azmi menjerit minta tolong dan kemudian tergeletak bersimbah darah.

Melihat Azmi terkapar, Efan yang ketakutan sempat berusaha kabur. Tapi Liza berusaha menghalanginya. Apes bagi Liza. Efan yang ternyata memegang 2 parang langsung menggorok lehernya dan menusuk perutnya. Seketika itu juga Liza ikut terkapar di dalam Terminal Cafe.

Usai melakukan aksi sadisnya, pelaku kabur menggunakan sepeda motor CB miliknya ke arah Mabar hingga akhirnya ditangkap beberapa jam kemudian.

Pasca pelaku kabur, Liza dan Azmi pun dilarikan warga dan teman-teman sekerjanya ke RSUD dr Pirngadi Medan.

Usai mendapatkan pertolongan pertama di RSUD dr Pirngadi Medan, Azmi kemudian dirujuk ke RSUP H Adam Malik untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut. (wel/bay/deo)

FOTO: GATHA GINTING/PM Efan (30) pelaku pembunuhan terhadap Liza (28) pacarnya sendiri, saat dipaparkan di Mapolresta, Medan, Selasa (22/9). Aparat Kepolisian mengamankan Efan saat bersembunyi di rumah kakaknya di kawasan Helpetia, Medan, tiga jam setelah terjadinya pembunuhan ditempatnya bekerja di Terminal Caffe Jl. Kerakatau Medan.
FOTO: GATHA GINTING/PM
Efan (30) pelaku pembunuhan terhadap Liza (28) pacarnya sendiri, saat dipaparkan di Mapolresta, Medan, Selasa (22/9). Polisi mengamankan Efan saat bersembunyi di rumah kakaknya di kawasan Helvetia, Medan, tiga jam setelah pembunuhan di Terminal Caffe Jalan Krakatau Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – “Aku sayang kali sama Liza bang, sayang kali pun aku sama dia. Makanya aku tak terima diputusin,” lirih Efan Rusmana (29), tersangka penggorok Maliza kekasihnya hingga tewas.

Warga Jalan Gaharu, Gang Sidomulyo, Medan Timur itu, mengaku sangat menyesal. “Aku mau menikah sama Liza, aku ingin punya sepasang anak dari rahimnya. Aku menyesali semuanya,” katanya dengan raut sayu, saat ditemui Senin (22/9) sore.

Efan ditangkap tak lama setelah ia menghabisi nyawa Maliza (21), cewek mungil asal Riau, Minggu (21/9) malam. Pembunuhan sadis ini terjadi di Terminal Cafe Jl. Krakatau, Kel. Pulo Brayan II, tempat pelaku dan korban bekerja. Efan ditangkap personel Reskrim Polresta Medan dari rumah kakaknya di kawasan Jalan Palm III, Perumnas Helvetia.

Info dihimpun, usai menggorok leher Liza dan membacok kepala adik korban bernama Azmi (19), pelaku langsung kabur ke rumah orangtuanya di kawasan Marelan Pasar I.

Merasa tak aman, Efan akhirnya melanjutkan pelarian mengendarai sepeda motor Honda CB BK 6626 BB ke rumah kakaknya bernama Nur di Perumnas Helvetia. Tapi upaya pelaku sia-sia. Pasalnya tak lama setelah itu, polisi tiba di lokasi dan berhasil membekuknya tanpa perlawanan.

Efan mengaku nekat membunuh karena kesal cintanya diputuskan sepihak oleh korban yang telah dipacarinya selama kurang lebih setahun. “Aku tak terima karena diputusin sepihak sama dia (Liza-red) padahal kami sudah setahun pacaran. Aku cemburu liat dia kalau dekat sama cowok-cowok lain,” kata pemuda bertubuh sedang itu.

Dijelaskan pelaku, malam itu ia terlibat cekcok dengan korban di dapur Terminal Cafe. Percekcokan tersebut terjadi lantaran pelaku meminta agar hubungan keduanya tetap berjalan. Namun hal itu ditolak oleh Liza yang bersikeras minta putus, karena pelaku kerap berbuat kasar terhadapnya.

“Katanya aku suka kasar sama dia, itu alasan dia tak mau balik samaku,” kenang Efan. Padahal, lanjut Efan, selama pacaran dengan Liza, ia tak pernah berbuat kasar. Bahkan ia mengaku selalu menuruti kemauan korban.

“Tak ada aku kasar bang. Akupun tak mungkin kasar kalau dia nuruti kemauanku bang. Sayangnya aku sama dia,” katanya.

Karena Liza ngotot ingin putus, Efan yang emosi langsung mengambil botol dan menimpuk kepala korban yang bekerja sebagai waitres itu. Melihat itu, Azmi sepupu korban yang juga bekerja di lokasi datang melerai. Tapi Efan yang gelap mata langsung mengambil parang yang terletak di dapur dan membacoki kepala Azmi. Seketika itu, Azmi menjerit minta tolong dan kemudian tergeletak bersimbah darah.

Melihat Azmi terkapar, Efan yang ketakutan sempat berusaha kabur. Tapi Liza berusaha menghalanginya. Apes bagi Liza. Efan yang ternyata memegang 2 parang langsung menggorok lehernya dan menusuk perutnya. Seketika itu juga Liza ikut terkapar di dalam Terminal Cafe.

Usai melakukan aksi sadisnya, pelaku kabur menggunakan sepeda motor CB miliknya ke arah Mabar hingga akhirnya ditangkap beberapa jam kemudian.

Pasca pelaku kabur, Liza dan Azmi pun dilarikan warga dan teman-teman sekerjanya ke RSUD dr Pirngadi Medan.

Usai mendapatkan pertolongan pertama di RSUD dr Pirngadi Medan, Azmi kemudian dirujuk ke RSUP H Adam Malik untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut. (wel/bay/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/