LUBUKPAKAM- Tiga oknum berpakaian dinas mirip TNI AD dan 1 pria berpakaian sipil ditangkap dari kantor Camat STM Hilir dan diboyong ke Makodim 0204/DS, Selasa (22/10) siang. Keempatnya diamankan karena disinyalir mengintimidasi warga. Keterangan yang diperoleh, peristiwa tersebut berawal dari kedatangan 4 pria tegap, 3 diantaranya mengenakan seragam lengkap dengan atribut, pangkat dan pistol jenis Soft Gun di pinggang ke lokasi. SZ, SL, MC dan BS adalah nama ke empat pelaku.
Mereka datang bersama seorang pria mengenakan jas abu-abu yang tak mau menyebut namanya mengendarai Isuzu Panther hitam B 58 AM. Setiba di lokasi, mereka langsung menerobos masuk ke kantor camat dengan dengan membawa Samidhun Saragih (58), warga Talun kenas. Samidhun dituding telah menyerobot dan menjual sebidang tanah seluas 1 setengah hektar pada tahun 1984 milik Ahmat Supit. Menurut Samidhun Saragih, dirinya terpaksa mengakui perbuatan yang sama sekali tak pernah ia lakukan karena mendapat tekanan dan diancam tembak oleh ke 3 oknum berseragam tersebut. Parahnya lagi, dirinya juga sempat dituding sebagai maling lembu.
Keadaan sempat memanas saat Kapolsek Talun Kenas AKP Amir Sinaga, SH menanyakan identitas ke 4 oknum yang dimaksud. BS yang mengenakan seragam mirip TNI berpangkat Letda dan SZ persis seorang anggota TNI berpangkat Mayor itu sontak berang dan tak terima kalau yang menayakan identitasnya adalah. “Saya tidak mau bila yang menayakan identitas saya adalah polisi. Saya hanya mau menjawab kalau yang menanyakannya datang dari POM,” ujar BS dengan angkuhnya. Melihat situasi memanas, Camat STM Hilir H Ahmat Efendi Siregar SSos MAP langsung menghubungi Danramil 20 Talun Kenas, Kapt Inf Cetak Barus.
Kehadiran Danramil yang didampingi puluhan anggota TNI dari Kodim 0204/DS tersebut soantak membuat ke 4 oknum tersebut tak berkutik saat diamankan. Kepada Danramil, 3 oknum berseragam TNI itu mengaku dari Lembaga Bela Negara Republik Indonesia (LBNRI) Brigadir Karya Dharma Putra (KADHARMA 14) Pusat. Sedang pria berpakaian sipil itu adalah pengacara mereka. Untuk menghindari amuk massa, setelah menyita tanda pengenal dan mengamankan 2 unit senjata jenis soft gun milik mereka, keempat oknum tersebut langsung diboyong ke Makodim 0204/DS. Sementara itu, salah seorang anggota Intelijen KADHARMA Sumut, Sigit yang kebetulan hadir di lokasi mengaku sangat menyayangkan tindakan ke 3 oknum melakukan tindakan yang sudah menyalahi aturan lembaga tersebut. (man/deo)
LUBUKPAKAM- Tiga oknum berpakaian dinas mirip TNI AD dan 1 pria berpakaian sipil ditangkap dari kantor Camat STM Hilir dan diboyong ke Makodim 0204/DS, Selasa (22/10) siang. Keempatnya diamankan karena disinyalir mengintimidasi warga. Keterangan yang diperoleh, peristiwa tersebut berawal dari kedatangan 4 pria tegap, 3 diantaranya mengenakan seragam lengkap dengan atribut, pangkat dan pistol jenis Soft Gun di pinggang ke lokasi. SZ, SL, MC dan BS adalah nama ke empat pelaku.
Mereka datang bersama seorang pria mengenakan jas abu-abu yang tak mau menyebut namanya mengendarai Isuzu Panther hitam B 58 AM. Setiba di lokasi, mereka langsung menerobos masuk ke kantor camat dengan dengan membawa Samidhun Saragih (58), warga Talun kenas. Samidhun dituding telah menyerobot dan menjual sebidang tanah seluas 1 setengah hektar pada tahun 1984 milik Ahmat Supit. Menurut Samidhun Saragih, dirinya terpaksa mengakui perbuatan yang sama sekali tak pernah ia lakukan karena mendapat tekanan dan diancam tembak oleh ke 3 oknum berseragam tersebut. Parahnya lagi, dirinya juga sempat dituding sebagai maling lembu.
Keadaan sempat memanas saat Kapolsek Talun Kenas AKP Amir Sinaga, SH menanyakan identitas ke 4 oknum yang dimaksud. BS yang mengenakan seragam mirip TNI berpangkat Letda dan SZ persis seorang anggota TNI berpangkat Mayor itu sontak berang dan tak terima kalau yang menayakan identitasnya adalah. “Saya tidak mau bila yang menayakan identitas saya adalah polisi. Saya hanya mau menjawab kalau yang menanyakannya datang dari POM,” ujar BS dengan angkuhnya. Melihat situasi memanas, Camat STM Hilir H Ahmat Efendi Siregar SSos MAP langsung menghubungi Danramil 20 Talun Kenas, Kapt Inf Cetak Barus.
Kehadiran Danramil yang didampingi puluhan anggota TNI dari Kodim 0204/DS tersebut soantak membuat ke 4 oknum tersebut tak berkutik saat diamankan. Kepada Danramil, 3 oknum berseragam TNI itu mengaku dari Lembaga Bela Negara Republik Indonesia (LBNRI) Brigadir Karya Dharma Putra (KADHARMA 14) Pusat. Sedang pria berpakaian sipil itu adalah pengacara mereka. Untuk menghindari amuk massa, setelah menyita tanda pengenal dan mengamankan 2 unit senjata jenis soft gun milik mereka, keempat oknum tersebut langsung diboyong ke Makodim 0204/DS. Sementara itu, salah seorang anggota Intelijen KADHARMA Sumut, Sigit yang kebetulan hadir di lokasi mengaku sangat menyayangkan tindakan ke 3 oknum melakukan tindakan yang sudah menyalahi aturan lembaga tersebut. (man/deo)