26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ibu Kandung Jemput Adit ke Kampar, Akan Disekolahkan di Medan

Adit, korban penganiayaan ibu tiri.
Adit, korban penganiayaan ibu tiri.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam keadaan hamil tua, Devi Andriani (35) akhirnya berangkat ke Kampar, Riau. Dia berencana melihat dan jika memungkinkan membawa pulang anak kandungnya Raditya Atmaja Ginting alias Adit ke Medan.

Devi berangkat sekitar pukul 15.00 WIB, Minggu (22/12)  dari rumah di Jalan Kemiri II, Kec. Medan Kota dengan menumpang mobil Avanza sewaan. Ikut serta bersamanya Andre Atmaja Ginting (8), abang kandung Adit, serta suami kedua Devi, Rudi Erian, ibu mertua Devi.

Rombongan menempuh jarak sepanjang 670 kilometer. Setidaknya perjalanan ini akan berlangsung selama 17 jam, termasuk istirahat. Jika semuanya lancar, kemungkinan rombongan akan sampai di Kampar pada Senin (23/12) pagi, sekitar pukul 08.00 WIB.

Walau tengah hamil tujuh bulan, Devi menyatakan, dia harus berangkat ke Kampar untuk melihat anaknya yang menjadi korban penganiayaan ibu tiri. Jika memungkinkan, dalam proses berikutnya dia akan membawa Adit pulang ke Medan. “Akan saya urus sendiri,” katanya.

Devi mengaku, hanya ingin bertemu dengan anaknya.”Untuk saat ini kami mau lihat Adit dulu, saya sangat rindu Adit dan kami akan membawa pulang Adit ke Medan,” ujar Devi.

Devi berharap, agar mantan suaminya lama mendekam di penjara.”Keluarga semua berharaap agar mantan suami saya lama dipenjara,” kata Devi.

Menurutnya, Adit nantinya akan disekolahkan di Medan kalau sudah tiba di Medan. “Nanti anak saya itu akan saya sekolahkan di Medan kalau dia sudah berada di sini,” katanya.

Kerabat Devi berharap, Devi membuat laporan ke polisi serta membawa kembali Adit tinggal bersamanya. “Kami sudah bilang sama Devi agar dia melihat anaknya dan polisikan mantan suaminya dan istrinya ,” ujar Lili.

“Kami berharap agar polisi menghukum ibu tiri dan ayah kandung Adit seberat-beratnya,” ujar Talita, kerabat Devi lainnya.

Ilham, paman Adit berharap semoga Adit mengenal ibunya. “Tadi ibu kandung Adit pamitan sama kami untuk menemuinya di Kampar. Dia meminjam uang ke sana kemari. Ada keterbatasan ekonomi,” kata Ilham, paman Adit.

Ilham mendoakan agar nantinya saat Adit mengenali Devi sebagai ibu kandung. Sebab sejak usia 6 bulan hingga 5 tahun, Adit hidup dengannya sebelum diajak ayahnya pindah ke Riau.

Ilham menyebutkan Devi jarang menjenguk Adit. Namun anak pertama mereka bernama Andre atau kakak kandung Adit mengenal ibu kandungnya. Itu karena Andre dulu pernah hidup bersama ibu kandungnya sebelum Andre juga kini diasuh warga.

“Coba nanti lihat sendiri saja apa respons Adit kalau ketemu ibu kandungnya. Sebab, mereka selama di Medan juga jarang sekali bertemu,” kata Ilham.

“Andai masalah ini semuanya sudah selesai, kami mengharapkan kiranya nanti Adit bisa menentukan hidup dengan siapa. Kalau kami ditanya, ya tentunya kami ingin Adit bersama kami. Karena kami sudah lama mengasuhnya,” kata Ilham.

Adit merupakan anak kedua dari pernikahan Devi dengan Surya Atmaja Ginting. Ketika bercerai lima tahun lalu, mereka berbagai tanggung jawab mengurus anak. Adit ikut ayahnya dan Andre ikut Devi.

Devi kemudian menikah lagi, demikian juga Surya yang menikah dengam Ervina (36). Adit tetap ikut bersama Surya dan ibu tirinya, hingga kemudian menjadi korban penganiayaan oleh ibu tirinya sendiri.

 

MENGAKU GADIS TENYATA JANDA

Keborokan Ervina (36), ibu tiri yang menganiaya Adit sedikit demi sedikit terus terkuak. Vina, panggilan akrab Ervina, dulunya mengaku gadis saat menikah. Belakangan diketahui ia berstatus janda beranak satu.

Hal itu diungkapkan Ilham (42), kakak ipar Surya Atmaja Ginting atau ayah kandung Adit. Ilham membeberkan, pada Januari 2012 lalu, dialah yang mendampingi Surya dan Vina untuk menikah. Kepada keluarga suaminya, Vina mengaku mengenal Surya lewat jaringan sosial FB.

“Waktu itu kami tanyakan apa sebenarnya statusnya. Dia mengatakan di depan penghulu bahwa dia masih gadis. Sehingga akta nikahnya pun dibuat status gadis,” kata Ilham.

Namun seiring waktu, Ilham yang berprofesi sebagai sopir truk angkut pasir ini mendapat kabar bahwa Vina berstatus janda.

“Yang ngasi tahu kami, ada warga yang satu jemaat gereja sama Vina. Dia tahu bahwa Vina itu dulu sudah menikah di gereja,” kata Ilham.

Informasi itu lantas ditelusuri pihak keluarga Ilham. Dan dari berbagai informasi lainnya, anak Vina itu kini diasuh warga di salah satu kota di Sumut.

“Jadi dia itu memang pandai bersilat lidah. Vina ini sudah menipu adik ipar saya dengan menyebut status gadis. Namun selama ini informasi itu terus kami rahasiakan. Dan sampai sekarang ayah kandung Adit itu tidak mengetahui hal itu. Sekarang sudahlah, kita blak blakan sajalah,” kata Ilham.

“Vina memang selalu mengaku dari Jakarta. Padahal sebelum menikah dengan adik ipar saya itu, ia sudah lama tinggal di Medan dan malah sudah punya suami,” kata Ilham. (gus/net/bbs/jpnn)

Adit, korban penganiayaan ibu tiri.
Adit, korban penganiayaan ibu tiri.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam keadaan hamil tua, Devi Andriani (35) akhirnya berangkat ke Kampar, Riau. Dia berencana melihat dan jika memungkinkan membawa pulang anak kandungnya Raditya Atmaja Ginting alias Adit ke Medan.

Devi berangkat sekitar pukul 15.00 WIB, Minggu (22/12)  dari rumah di Jalan Kemiri II, Kec. Medan Kota dengan menumpang mobil Avanza sewaan. Ikut serta bersamanya Andre Atmaja Ginting (8), abang kandung Adit, serta suami kedua Devi, Rudi Erian, ibu mertua Devi.

Rombongan menempuh jarak sepanjang 670 kilometer. Setidaknya perjalanan ini akan berlangsung selama 17 jam, termasuk istirahat. Jika semuanya lancar, kemungkinan rombongan akan sampai di Kampar pada Senin (23/12) pagi, sekitar pukul 08.00 WIB.

Walau tengah hamil tujuh bulan, Devi menyatakan, dia harus berangkat ke Kampar untuk melihat anaknya yang menjadi korban penganiayaan ibu tiri. Jika memungkinkan, dalam proses berikutnya dia akan membawa Adit pulang ke Medan. “Akan saya urus sendiri,” katanya.

Devi mengaku, hanya ingin bertemu dengan anaknya.”Untuk saat ini kami mau lihat Adit dulu, saya sangat rindu Adit dan kami akan membawa pulang Adit ke Medan,” ujar Devi.

Devi berharap, agar mantan suaminya lama mendekam di penjara.”Keluarga semua berharaap agar mantan suami saya lama dipenjara,” kata Devi.

Menurutnya, Adit nantinya akan disekolahkan di Medan kalau sudah tiba di Medan. “Nanti anak saya itu akan saya sekolahkan di Medan kalau dia sudah berada di sini,” katanya.

Kerabat Devi berharap, Devi membuat laporan ke polisi serta membawa kembali Adit tinggal bersamanya. “Kami sudah bilang sama Devi agar dia melihat anaknya dan polisikan mantan suaminya dan istrinya ,” ujar Lili.

“Kami berharap agar polisi menghukum ibu tiri dan ayah kandung Adit seberat-beratnya,” ujar Talita, kerabat Devi lainnya.

Ilham, paman Adit berharap semoga Adit mengenal ibunya. “Tadi ibu kandung Adit pamitan sama kami untuk menemuinya di Kampar. Dia meminjam uang ke sana kemari. Ada keterbatasan ekonomi,” kata Ilham, paman Adit.

Ilham mendoakan agar nantinya saat Adit mengenali Devi sebagai ibu kandung. Sebab sejak usia 6 bulan hingga 5 tahun, Adit hidup dengannya sebelum diajak ayahnya pindah ke Riau.

Ilham menyebutkan Devi jarang menjenguk Adit. Namun anak pertama mereka bernama Andre atau kakak kandung Adit mengenal ibu kandungnya. Itu karena Andre dulu pernah hidup bersama ibu kandungnya sebelum Andre juga kini diasuh warga.

“Coba nanti lihat sendiri saja apa respons Adit kalau ketemu ibu kandungnya. Sebab, mereka selama di Medan juga jarang sekali bertemu,” kata Ilham.

“Andai masalah ini semuanya sudah selesai, kami mengharapkan kiranya nanti Adit bisa menentukan hidup dengan siapa. Kalau kami ditanya, ya tentunya kami ingin Adit bersama kami. Karena kami sudah lama mengasuhnya,” kata Ilham.

Adit merupakan anak kedua dari pernikahan Devi dengan Surya Atmaja Ginting. Ketika bercerai lima tahun lalu, mereka berbagai tanggung jawab mengurus anak. Adit ikut ayahnya dan Andre ikut Devi.

Devi kemudian menikah lagi, demikian juga Surya yang menikah dengam Ervina (36). Adit tetap ikut bersama Surya dan ibu tirinya, hingga kemudian menjadi korban penganiayaan oleh ibu tirinya sendiri.

 

MENGAKU GADIS TENYATA JANDA

Keborokan Ervina (36), ibu tiri yang menganiaya Adit sedikit demi sedikit terus terkuak. Vina, panggilan akrab Ervina, dulunya mengaku gadis saat menikah. Belakangan diketahui ia berstatus janda beranak satu.

Hal itu diungkapkan Ilham (42), kakak ipar Surya Atmaja Ginting atau ayah kandung Adit. Ilham membeberkan, pada Januari 2012 lalu, dialah yang mendampingi Surya dan Vina untuk menikah. Kepada keluarga suaminya, Vina mengaku mengenal Surya lewat jaringan sosial FB.

“Waktu itu kami tanyakan apa sebenarnya statusnya. Dia mengatakan di depan penghulu bahwa dia masih gadis. Sehingga akta nikahnya pun dibuat status gadis,” kata Ilham.

Namun seiring waktu, Ilham yang berprofesi sebagai sopir truk angkut pasir ini mendapat kabar bahwa Vina berstatus janda.

“Yang ngasi tahu kami, ada warga yang satu jemaat gereja sama Vina. Dia tahu bahwa Vina itu dulu sudah menikah di gereja,” kata Ilham.

Informasi itu lantas ditelusuri pihak keluarga Ilham. Dan dari berbagai informasi lainnya, anak Vina itu kini diasuh warga di salah satu kota di Sumut.

“Jadi dia itu memang pandai bersilat lidah. Vina ini sudah menipu adik ipar saya dengan menyebut status gadis. Namun selama ini informasi itu terus kami rahasiakan. Dan sampai sekarang ayah kandung Adit itu tidak mengetahui hal itu. Sekarang sudahlah, kita blak blakan sajalah,” kata Ilham.

“Vina memang selalu mengaku dari Jakarta. Padahal sebelum menikah dengan adik ipar saya itu, ia sudah lama tinggal di Medan dan malah sudah punya suami,” kata Ilham. (gus/net/bbs/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/