SEI RAMPAH, SUMUTPOS.CO – Nurcahaya Sitepu tak berdaya ketika empat lelaki tiba-tiba mencegatnya. Selain anting dan sepeda motornya lewong, payudara dan kemaluan Ibu rumah tangga (IRT) ini secara bergilir digerayangi komplotan begal.
Sang surya masih belum menampakkan wujudnya. Nurcahaya Sitepu pergi belanja ke Pasar Pagi Kampung Pon, mengendarai sepeda motor BK 5130 NAP Jumat (23/9) sekitar pukul 05.30 WIB.
Setibanya di jalan yang sepi dan diapit areal persawahan, serta jauh dari pemukiman penduduk, di depan tiba-tiba berhenti seunit mobil hingga korban terkejut. Dalam keadaan terkejut, seorang lelaki turun memegang kunci roda.
Seketika pula, OTK itu mengancam agar tidak berteriak. Lalu seorang pelaku memeluknya dari belakang, dan seorangnya lagi menutup mulut sambil melilitkan jilbab ke muka ibu 46 tahun itu, lalu memaksa masuk ke dalam mobil.
“Jangan berteriak, kalau enggak mati,” ungkap warga Dusun III, Desa Penggalangan, Kecamatan Sei Bamban ini meniru ancaman pelaku saat membuat pengaduan di Polsek Firdaus, kemarin.
Parahnya lagi, saat berada di dalam mobil yang menurut korban jenis Xenia warna hitam BK 1150 tanpa seri, keempat pelaku secara bergantian meremas buah dada serta memegang kemaluan korban.
Ibu empat anak yang sudah tak berdaya itu tak kuasa saat pelaku menggerayangi tubuhnya, lalu mengambil antingnya. Tak ketinggalan dompet korban turut dirampas. Sedangkan sepeda motornya secepat kilat dilarikan seorang pelaku.
Dari keterangan korban di kantor polisi, tiba di Simpang Empat Sei Rampah, mobil membelok ke kiri masuk ke daerah sepi, tiba-tiba melintas seunit pengendara sepeda motor berboncengan. Lalu tiga orang pelaku turun, seorang lagi menjaga korban, setelah pelaku berhasil mengambil sepeda motor, korban dijatuhkan dan berguling kesawitan.
Lalu seorang pelaku membawa motor korban, sedangkan tiga orang lagi di dalam mobil dan langsung tancap gas. Setelah mengalami korban perampokan, Nurcahaya Sitepu melaporkan peristiwa naas yang dialaminya ke polisi.
Kapolsek Firdaus, AKP Erianto mengatakan, akibat kejadian tersebut, IRT itu mengalami kerugian material sekitar Rp16 juta. “Korban telah membuat laporan dan kasusnya dalam penyelidikan,” katanya. (cr-6/yaa)