26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sepeda Motor Tanpa Plat Nopol Ditahan, Pengendara Gigit Jari Polantas

GIGIT: Seorang pengendara sepeda motor menggigit tangan Polantas, Minggu (23\9). Pengendara tidak terima sepeda motor tanpa plat nomor polisi yang dikendarainya ditahan.

Seorang pengendara sepeda motor tanpa plat nomor polisi (Nopol) nekat menggigit jari Polisi Lalu lintas (Polantas). Itu karena si pengendara tak terima sepeda motornya ditahan.

PERISTIWA tersebut terjadi di Jalan HM Yamin simpang Jalan Tirto, Minggu (23/9). Akibatnya, lalu lintas sempat macet karena orang yang menonton kejadian itu.

Pantauan wartawan, petugas polantas yang bertugas itu bermarga Hasugian. Saat itu, ia menghentikan pengendara perempuan yang diketahui Boru Pasaribu.

Alasannya, karena sepeda motor yang dikendarai Boru Pasaribu tidak menggunakan plat nomor kendaraan. Hasugian kemudian meminta untuk menepi ke samping pos Polantas Medan Timur.

Boru Pasaribu kemudian diminta menunjukkan surat-surat kendaraan dan izin mengemudi. Bukannya memperlihatkan surat-surat, Boru Pasaribu malah memaksa untuk dilepaskan begitu saja.

“Aku mau pulang, awas. Nggak mau aku (dibawa ke kantor polisi), aku mau pulang,” ujar Boru Pasaribu sembari menarik dan memukul tangan Polantas.

Melihat reaksi itu, Hasugian menjelaskan, sebagai petugas dirinya harus menegakkan aturan dan menilang setiap pelanggaran lalu lintas serta ada surat kendaraan yang tidak lengkap.

“Iya tidak apa-apa, bawa STNK-nya ke saya. Ini motornya saya bawa ke Polsek Medan Timur. Ini sebagai jaminan saja, karena STNK tidak ada,” sebutnya sambil terus memegang sepeda motor agar pengendara tidak melarikan diri.

Mendengar kalimat petugas yang akan membawa kendaraannya ke kantor polisi, pengendara tersebut lantas menarik dan memukul tangan petugas. Bahkan, sesekali memukul bagian perut sambil menarik rompi polantas.

Aksi tarik menarik pun semakin kuat dan akhirnya posisi kendaraan beserta pengendara terjatuh dan menimpa petugas polantas. Kunci sepeda motor matic itu pun terjatuh dari tangan Boru Pasaribu dan diamankan petugas.

“Minta kuncinya, minta kuncinya. Aku mau pulang,” teriak Boru Pasaribu sambil menangis histeris disaksikan puluhan pengendara lain kebetulan sedang melintas.

Tak sampai disitu, si pengendara bahkan memaksa meminta kunci sepeda motor dengan menarik tangan petugas. Tanpa disangka, Boru Pasaribu menggigit jari polantas yang kukuh mempertahankan peraturan.

“Saya cuma minta dia tunjukkan STNK, tetapi dia tetap memaksa dilepas. Ini luka juga jari saya digigit. Kita tunggu lah,” kata Hasugian.

Usai memberikan penjelasan, Hasugian pun membawa Boru Pasaribu ke Poslantas untuk diamankan. Selanjutnya, pelanggaran dan tindakan kriminal Boru Pasaribu akan diproses.(bal/ala)

GIGIT: Seorang pengendara sepeda motor menggigit tangan Polantas, Minggu (23\9). Pengendara tidak terima sepeda motor tanpa plat nomor polisi yang dikendarainya ditahan.

Seorang pengendara sepeda motor tanpa plat nomor polisi (Nopol) nekat menggigit jari Polisi Lalu lintas (Polantas). Itu karena si pengendara tak terima sepeda motornya ditahan.

PERISTIWA tersebut terjadi di Jalan HM Yamin simpang Jalan Tirto, Minggu (23/9). Akibatnya, lalu lintas sempat macet karena orang yang menonton kejadian itu.

Pantauan wartawan, petugas polantas yang bertugas itu bermarga Hasugian. Saat itu, ia menghentikan pengendara perempuan yang diketahui Boru Pasaribu.

Alasannya, karena sepeda motor yang dikendarai Boru Pasaribu tidak menggunakan plat nomor kendaraan. Hasugian kemudian meminta untuk menepi ke samping pos Polantas Medan Timur.

Boru Pasaribu kemudian diminta menunjukkan surat-surat kendaraan dan izin mengemudi. Bukannya memperlihatkan surat-surat, Boru Pasaribu malah memaksa untuk dilepaskan begitu saja.

“Aku mau pulang, awas. Nggak mau aku (dibawa ke kantor polisi), aku mau pulang,” ujar Boru Pasaribu sembari menarik dan memukul tangan Polantas.

Melihat reaksi itu, Hasugian menjelaskan, sebagai petugas dirinya harus menegakkan aturan dan menilang setiap pelanggaran lalu lintas serta ada surat kendaraan yang tidak lengkap.

“Iya tidak apa-apa, bawa STNK-nya ke saya. Ini motornya saya bawa ke Polsek Medan Timur. Ini sebagai jaminan saja, karena STNK tidak ada,” sebutnya sambil terus memegang sepeda motor agar pengendara tidak melarikan diri.

Mendengar kalimat petugas yang akan membawa kendaraannya ke kantor polisi, pengendara tersebut lantas menarik dan memukul tangan petugas. Bahkan, sesekali memukul bagian perut sambil menarik rompi polantas.

Aksi tarik menarik pun semakin kuat dan akhirnya posisi kendaraan beserta pengendara terjatuh dan menimpa petugas polantas. Kunci sepeda motor matic itu pun terjatuh dari tangan Boru Pasaribu dan diamankan petugas.

“Minta kuncinya, minta kuncinya. Aku mau pulang,” teriak Boru Pasaribu sambil menangis histeris disaksikan puluhan pengendara lain kebetulan sedang melintas.

Tak sampai disitu, si pengendara bahkan memaksa meminta kunci sepeda motor dengan menarik tangan petugas. Tanpa disangka, Boru Pasaribu menggigit jari polantas yang kukuh mempertahankan peraturan.

“Saya cuma minta dia tunjukkan STNK, tetapi dia tetap memaksa dilepas. Ini luka juga jari saya digigit. Kita tunggu lah,” kata Hasugian.

Usai memberikan penjelasan, Hasugian pun membawa Boru Pasaribu ke Poslantas untuk diamankan. Selanjutnya, pelanggaran dan tindakan kriminal Boru Pasaribu akan diproses.(bal/ala)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/