29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Polres Binjai Beberkan Motif Dua Pria Berkelahi hingga 1 Tewas di Namu Ukur Utara

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Polres Binjai membeberkan motif dua pria yang berkelahi di belakang sebuah warung kopi, Dusun I, Desa Namu Ukur Utara, Sei Bingai, Langkat, Senin (21/11/2022).

Melalui juru bicaranya, Iptu Junaidi menyatakan, perkelahian dua pria terjadi karena selisih paham dan keduanya tidak berkepala dingin dalam menyelesaikan persoalan tersebut.

“Akibat perkelahian ini, seorang pria berinisial KT (39) harus kehilangan nyawa setelah berkelahi dengan RB,” kata Junaidi, Kamis (24/11).

Dia menjelaskan, perkelahian bermula dari korban tewas berinisial KT datang ke gubuk belakang rumah warga dan bertemu dengan RB beserta saksi lain berinisial BT, BS dan DN. Kepada BT, korban berujar, mau menggadaikan HP merek Oppo sebesar Rp700 ribu.

BT mengamini keinginan saksi dan kemudian pergi mencari tempat gadaian. Namun sayang, BT gagal menggadaikan telepon selular jenis android tersebut.

“Saksi BT kembali ke tempat KT tadi dan mengembalikan HP ke korban karena tidak dapat menemukan tempat pegadaian,” ujar Kasi Humas Polres Binjai, Iptu Junaidi.

Oleh saksi lain berinisial BS yang melihat BT gagal, kemudian menawarkan diri agar HP korban digadaikan melalui dirinya. Korban pun setuju seraya berkata, kalau berhasil digadaikan akan dikasih uang rokok untuk BS.

Singkat cerita, BS pun pergi membawa HP korban. Namun, saksi BG berkomentar mendengar adanya uang rokok yang mau diberikan korban.

“Aku tadi enggak ada uang rokok, sedangkan BS kau kasih uang rokok,” ujar Junaidi menirukan ucapan saksi BG.

Namun, korban tidak menanggapi ucapan BG soal uang rokok tersebut. Kata Junaidi, korban berkata kepada BG kalau HP itu tidak laku digadaikan, nanti akan dipecahkannya di depan BT.

Mendengar ucapan korban, pelaku RB mengolok-olok. “Nanti enggak betul kau,” kata Junaidi menirukan ucapan RB.

Korban panas yang mendapat olokan dari RB. Bahkan, korban juga menjawab dengan nada tinggi kepada RB.

Alhasil, RB dengan KT saling adu mulut buntut olokan tersebut. “Sementara saksi lain pergi meninggalkan lokasi karena keduanya sudah adu mulut dan berkelahi,” beber Junaidi.

Dia menambahkan, para saksi sempat berupaya melerai RB dengan KT yang berkelahi. Ditambah lagi, saksi BT juga melihat korban KT pegang pisau.

“Namun saat korban dipegang saksi BT, tersangka malah datang terus memukuli korban. Melihat tersangka makin beringas dan takut terlibat, BT mengajak saksi lainnya untuk meninggalkan mereka yang tengah ribut,” urai Junaidi.

Tak lama berselang, terdengar ada mayat di pinggir aliran sungai. Korban KT ditemukan tergeletak dengan luka pisau yang masih tertancap di sekitar pinggang.

Junaidi menambahkan, RB juga mengalami sayatan di area kemaluan dan menjalani pengobatan di Rumah Sakit Umum Daerah Djoelham Binjai. Ini dipicu karena RB dengan korban BT saling rebutan pisau.

“Korban juga dibawa ke RSUD Djoelham Binjai untuk divisum. Sementara tersangka RB yang menjalani pengobatan mendapat penjagaan dari anggota Satreskrim Polres Binjai,” pungkasnya.

Kasus pembunuhan ini ditangani Satreskrim Polres Binjai. Adapun barang bukti disita berupa 1 pisau berujung lancip bergagang kayu dengan panjang lebih kurang 45 centimeter, 1 jaket warna abu dan 1 baju warna biru sudah dibawa ke Polres Binjai untuk proses lebih lanjut. (ted/ram)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Polres Binjai membeberkan motif dua pria yang berkelahi di belakang sebuah warung kopi, Dusun I, Desa Namu Ukur Utara, Sei Bingai, Langkat, Senin (21/11/2022).

Melalui juru bicaranya, Iptu Junaidi menyatakan, perkelahian dua pria terjadi karena selisih paham dan keduanya tidak berkepala dingin dalam menyelesaikan persoalan tersebut.

“Akibat perkelahian ini, seorang pria berinisial KT (39) harus kehilangan nyawa setelah berkelahi dengan RB,” kata Junaidi, Kamis (24/11).

Dia menjelaskan, perkelahian bermula dari korban tewas berinisial KT datang ke gubuk belakang rumah warga dan bertemu dengan RB beserta saksi lain berinisial BT, BS dan DN. Kepada BT, korban berujar, mau menggadaikan HP merek Oppo sebesar Rp700 ribu.

BT mengamini keinginan saksi dan kemudian pergi mencari tempat gadaian. Namun sayang, BT gagal menggadaikan telepon selular jenis android tersebut.

“Saksi BT kembali ke tempat KT tadi dan mengembalikan HP ke korban karena tidak dapat menemukan tempat pegadaian,” ujar Kasi Humas Polres Binjai, Iptu Junaidi.

Oleh saksi lain berinisial BS yang melihat BT gagal, kemudian menawarkan diri agar HP korban digadaikan melalui dirinya. Korban pun setuju seraya berkata, kalau berhasil digadaikan akan dikasih uang rokok untuk BS.

Singkat cerita, BS pun pergi membawa HP korban. Namun, saksi BG berkomentar mendengar adanya uang rokok yang mau diberikan korban.

“Aku tadi enggak ada uang rokok, sedangkan BS kau kasih uang rokok,” ujar Junaidi menirukan ucapan saksi BG.

Namun, korban tidak menanggapi ucapan BG soal uang rokok tersebut. Kata Junaidi, korban berkata kepada BG kalau HP itu tidak laku digadaikan, nanti akan dipecahkannya di depan BT.

Mendengar ucapan korban, pelaku RB mengolok-olok. “Nanti enggak betul kau,” kata Junaidi menirukan ucapan RB.

Korban panas yang mendapat olokan dari RB. Bahkan, korban juga menjawab dengan nada tinggi kepada RB.

Alhasil, RB dengan KT saling adu mulut buntut olokan tersebut. “Sementara saksi lain pergi meninggalkan lokasi karena keduanya sudah adu mulut dan berkelahi,” beber Junaidi.

Dia menambahkan, para saksi sempat berupaya melerai RB dengan KT yang berkelahi. Ditambah lagi, saksi BT juga melihat korban KT pegang pisau.

“Namun saat korban dipegang saksi BT, tersangka malah datang terus memukuli korban. Melihat tersangka makin beringas dan takut terlibat, BT mengajak saksi lainnya untuk meninggalkan mereka yang tengah ribut,” urai Junaidi.

Tak lama berselang, terdengar ada mayat di pinggir aliran sungai. Korban KT ditemukan tergeletak dengan luka pisau yang masih tertancap di sekitar pinggang.

Junaidi menambahkan, RB juga mengalami sayatan di area kemaluan dan menjalani pengobatan di Rumah Sakit Umum Daerah Djoelham Binjai. Ini dipicu karena RB dengan korban BT saling rebutan pisau.

“Korban juga dibawa ke RSUD Djoelham Binjai untuk divisum. Sementara tersangka RB yang menjalani pengobatan mendapat penjagaan dari anggota Satreskrim Polres Binjai,” pungkasnya.

Kasus pembunuhan ini ditangani Satreskrim Polres Binjai. Adapun barang bukti disita berupa 1 pisau berujung lancip bergagang kayu dengan panjang lebih kurang 45 centimeter, 1 jaket warna abu dan 1 baju warna biru sudah dibawa ke Polres Binjai untuk proses lebih lanjut. (ted/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/