25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Oknum Kopka TNI Bacok Calon Tentara Binaannya

Sementara warga lain yang mengenakan celan kuning mengaku bahwa pelaku diketahui sudah menikah lagi dan selalu mengancam istrinya agar tak minta cerai. “Kemarin kan dek, infonya dengar-dengar bahwa istri pelaku juga pernah cerita-cerita sama ibu-ibu sini kalau dirinya diancam agar tidak meminta cerai dek. Ya, istrinya itu sabar-sabar aja menghadapi suaminya itu. Kami sih gak begitu mengurusi mereka. Karena di sini orangnya open gak open,” ucap ibu berjilbab kuning.

Masih kata warga, selain bermotif perselingkuhan, pembacokan ini juga diduga terjadi karena kekesalan Ismail terhadap Putra yang selalu mendesak dimasukkan jadi tentara. Karena, Putra sudah lama tinggal di rumah Ismail untuk melamar tentara. Selama melakukan pengetesan, korban selalu kalah, baik tes tamtama dan bintara TNI.

Malam itu lanjut warga, Putra meminta buku tabungannya pada Ismail, dan Ismail menyuruhnya datang mengambilnya ke rumah. “Jadi selain perselingkuhan, motif lain karena gagal masuk TNI,” sebut warga.

Ditemui secara terpisah, Rahman selaku Kepling XVI Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal terkesan menutup diri dan mengaku Ismail baru dua tahun menempati rumah dinas tersebut. “Saya gak tau pasti dek peristiwa itu, karena tiba-tiba saya dapat kabar kalau PM (polisi militer) udah ada di TKP untuk pasang garis polisi militer. Saya gak tau apa motif sebenarnya dek,” terang Rahman.

Kapendam I/BB, Kolonel Inf Enoh Solehudin ketika dikonfirmasi mengatakan, peristiwa tersebut sudah ditangani oleh pihak Denpom I/BB, dan hingga kini pelaku masih dalam pengejaran.

Untuk motif, pihaknya belum mengetahui lantaran Ismail kabur dan istrinya mengalami syok berat, serta korban masih terbaring lemas di RS Putri Hijau yang sebelumnya sempat dirawat di RSU Bina Kasih. “Memang peristiwa itu benar, dan sudah ditangani oleh pihak Denpom I/BB. Untuk motifnya kita belum mengetahui pasti. Pihak Denpom I/BB sendiri sudah memasang garis polisi militer di seluruh rumah pelaku. Pun begitu, nanti informasi selanjutnya saya akan kabari lagi,” ujar Enoh. Hingga berita ini diturunkan, garis polisi militer masih terpasang di rumah Ismail. (mag-2/deo)

Sementara warga lain yang mengenakan celan kuning mengaku bahwa pelaku diketahui sudah menikah lagi dan selalu mengancam istrinya agar tak minta cerai. “Kemarin kan dek, infonya dengar-dengar bahwa istri pelaku juga pernah cerita-cerita sama ibu-ibu sini kalau dirinya diancam agar tidak meminta cerai dek. Ya, istrinya itu sabar-sabar aja menghadapi suaminya itu. Kami sih gak begitu mengurusi mereka. Karena di sini orangnya open gak open,” ucap ibu berjilbab kuning.

Masih kata warga, selain bermotif perselingkuhan, pembacokan ini juga diduga terjadi karena kekesalan Ismail terhadap Putra yang selalu mendesak dimasukkan jadi tentara. Karena, Putra sudah lama tinggal di rumah Ismail untuk melamar tentara. Selama melakukan pengetesan, korban selalu kalah, baik tes tamtama dan bintara TNI.

Malam itu lanjut warga, Putra meminta buku tabungannya pada Ismail, dan Ismail menyuruhnya datang mengambilnya ke rumah. “Jadi selain perselingkuhan, motif lain karena gagal masuk TNI,” sebut warga.

Ditemui secara terpisah, Rahman selaku Kepling XVI Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal terkesan menutup diri dan mengaku Ismail baru dua tahun menempati rumah dinas tersebut. “Saya gak tau pasti dek peristiwa itu, karena tiba-tiba saya dapat kabar kalau PM (polisi militer) udah ada di TKP untuk pasang garis polisi militer. Saya gak tau apa motif sebenarnya dek,” terang Rahman.

Kapendam I/BB, Kolonel Inf Enoh Solehudin ketika dikonfirmasi mengatakan, peristiwa tersebut sudah ditangani oleh pihak Denpom I/BB, dan hingga kini pelaku masih dalam pengejaran.

Untuk motif, pihaknya belum mengetahui lantaran Ismail kabur dan istrinya mengalami syok berat, serta korban masih terbaring lemas di RS Putri Hijau yang sebelumnya sempat dirawat di RSU Bina Kasih. “Memang peristiwa itu benar, dan sudah ditangani oleh pihak Denpom I/BB. Untuk motifnya kita belum mengetahui pasti. Pihak Denpom I/BB sendiri sudah memasang garis polisi militer di seluruh rumah pelaku. Pun begitu, nanti informasi selanjutnya saya akan kabari lagi,” ujar Enoh. Hingga berita ini diturunkan, garis polisi militer masih terpasang di rumah Ismail. (mag-2/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/