MARELAN, SUMUTPOS.CO – Dengan wajah lebam dan tubuh penuh luka, Reuni (46) mendatangi Mapolsek Medan Labuhan. Kedatangan janda 5 anak ini melaporkan Iwan Pasaribu (37), kekasihnya.
Disebutkan, Iwan memang kerap menganiaya dirinya. Puncaknya, Rabu (26/7) pagi kemarin. Reuni yang berada diatas sepeda diseret ke aspal. Akibatnya, sekujur tubuhnya mengalami luka lecet.
Menurutnya, sekitar jam 9 pagi, dia terburu buru hendak pergi ke pajak untuk membeli keperluan bahan baku buat usaha di rumahnya. Begitu tiba di depan komplek De Vista (tempat tinggalnya) kawasan Pasar 2 Timur, Kel. Rengas Pulau, Medan Marelan, dia didekati Iwan yang ketika itu naik kereta.
Tanpa alasan jelas, korban ditabrak. Begitu dia jatuh, Iwan langsung menarik lengan lalu menyeretnya hingga beberapa meter. Walau banyak warga melihat, namun tak seorang pun berupaya menolong perempuan etnis Tionghoa ini.
Ada dugaan, warga sekitar sudah bosan melihat pertengkaran pasangan yang dimabuk asmara ini. Iwan yang merupakan mantan petinju ini baru melepaskan cengkramannya tak kala petugas securiry menghampiri keduanya. Tak mau urusan bertambah panjang, Iwan meninggalkan Reuni yang dalam keadaan berdarah pada kakinya.
“Kesal kalo aku sama dia bang. Aku dah mutusin dia tapi dia gak mau. Aku terus diterornya. Tadi pagi aku diseretnya sampe kakiku berdarah darah. Empat hari lalu mukaku dipikulinya. Pipiku bengkak dan mataku merah gara gara dipukulinya. Ne aja pinggangku masih sakit akibat tunjangannya. Kalo ku itung-itung aku dipukulinya, udah opname aku harusnya. Tapi karena anak anakku, aku menahan semua itu,” kesah Reuni saat di Mapolsek Medan Labuhan.
Reuni mengaku kalau dirinya kenal dengan Iwan setahun belakangan ini. Sebelumnya mereka pernah tinggal bersama, namun karena Iwan kerap memukulinya karena cemburu, Reuni memutuskan untuk mengusir Iwan dari kediamannya. Namun Iwan tidak terima, Iwan yang tinggak tak jauh dari komplek tetap saja menerornya.
“Aku gak pernah selingkuh. Dia yang selingkuh sama germo. Bahkan dia mengambil 2 handphoneku dan dikasinya sama germo itu. Padahal dihape ku gak ada yang aneh-aneh. Udah gila dia itu. Tanpa pasal sering mukuli aku. Dia minta balik, tapi aku gak mau,” terang Reuni.
Peristiwa penganiayaan pasangan kumpul kebo ini sebelumnya pernah terjadi lima bulan lalu. Peristiwa penganiayaan ini bergulir ke polisi. Namun saat akan ditahan, Iwan keburu minta maaf. Reuni yang mengaku masih cinta, memaafkan perbuatan Iwan. Pasangan ini pun kembali bersama.
“Dulu kumaafkan bang. Tapi kali ini tidak la bang, dah parah kali perbuatannya. Dulu aku pacaran sama orang Tionghoa, kek gini juga kejadiannya. Tapi sekarang ini jauh lebih parah. Entah kek mana la nasibku ini,” keluh Reuni sambil meringis menahan sakit.
Hingga menjelang siang, Reuni masih menunggu untuk melakukan visum. Salah seorang petugas piket jaga mapolsek Medan Labuhan mengaku belum menerima laporan korban. “Mungkin masih buat visum,” ucap petugas piket.(ian/ras)