25.6 C
Medan
Monday, June 3, 2024

Mahasiswi Akbid Nangis-nangis Dianiaya Temannya

Nangis-Ilustrasi
Nangis-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berurai air mata, Lia (18) warga Kota Aekanopan mendatangi Polsek Percut Sei Tuan, Senin (26/12) pukul 16.00 WIB.

Kepada wartawan, korban mengaku dianiaya temannya. Akibatnya, pelipis mata bahagian kanannya membiru lantaran dihantam helm. Sedang lehernya penuh bekas luka cakaran.

Menurut korban yang didampingi keluarganya, ia dianiaya Putri, warga Kota Brastagi di kostnya Gang Melati, belakang eks gedung Aksara Plaza, Kecamatan Medan Tembung. “Penganiayaan terjadi pukul 13.00 WIB yang dilakukan teman korban, namanya si Putri,” tutur keluarga korban.

Siang itu, Putri datang bersama seorang temannya ke tempat kost korban untuk menagih uang Rp200 ribu yang dipinjam Lia. Namun saat ditagih, gadis berstatus mahasiswi Akbid ini mengaku, kalau uang tersebut telah dikembalikan melalui teman Putri.

Sialnya, uang yang dititipkannya itu tak sampai ke Putri, hingga Putri memintanya. Karena tak diberikan, Putri mengamuk. Menggunakan helm sepeda motor, pelaku lalu memukul wajah korban.

Bukan itu saja, korban yang meraung kesakitan, semakin tertindas dengan omelan dan ancaman yang dilontarkan pelaku. Saat korban berusaha melawan, pelaku dengan ganas menjambak serta mencakar tubuh dan leher korban. Puas menganiaya korban, pelaku pergi dengan kembali mengancam akan menteror ibu korban di kampung melalui telefone seluler.

“Banyak bekas cakaran di leherku dan sudah ku foto. Dia (Putri) juga mengancam ibuku. Katanya biar mati nyusul bapakku yang sudah meninggal duluan,” keluh gadis yatim ini seraya menitikkan air mata.

Korban dan keluarganya disarankan petugas SPK (Sentral Pelayanan Kepolisian) Polsek Percut Sei Tuan untuk memvisum lukanya ke rumah sakit.

Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Lesman Zendrato mengatakan akan memproses laporan korban. “Laporan sudah kita terima dan akan kita proses,” ucapnya singkat. (sor)

Nangis-Ilustrasi
Nangis-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berurai air mata, Lia (18) warga Kota Aekanopan mendatangi Polsek Percut Sei Tuan, Senin (26/12) pukul 16.00 WIB.

Kepada wartawan, korban mengaku dianiaya temannya. Akibatnya, pelipis mata bahagian kanannya membiru lantaran dihantam helm. Sedang lehernya penuh bekas luka cakaran.

Menurut korban yang didampingi keluarganya, ia dianiaya Putri, warga Kota Brastagi di kostnya Gang Melati, belakang eks gedung Aksara Plaza, Kecamatan Medan Tembung. “Penganiayaan terjadi pukul 13.00 WIB yang dilakukan teman korban, namanya si Putri,” tutur keluarga korban.

Siang itu, Putri datang bersama seorang temannya ke tempat kost korban untuk menagih uang Rp200 ribu yang dipinjam Lia. Namun saat ditagih, gadis berstatus mahasiswi Akbid ini mengaku, kalau uang tersebut telah dikembalikan melalui teman Putri.

Sialnya, uang yang dititipkannya itu tak sampai ke Putri, hingga Putri memintanya. Karena tak diberikan, Putri mengamuk. Menggunakan helm sepeda motor, pelaku lalu memukul wajah korban.

Bukan itu saja, korban yang meraung kesakitan, semakin tertindas dengan omelan dan ancaman yang dilontarkan pelaku. Saat korban berusaha melawan, pelaku dengan ganas menjambak serta mencakar tubuh dan leher korban. Puas menganiaya korban, pelaku pergi dengan kembali mengancam akan menteror ibu korban di kampung melalui telefone seluler.

“Banyak bekas cakaran di leherku dan sudah ku foto. Dia (Putri) juga mengancam ibuku. Katanya biar mati nyusul bapakku yang sudah meninggal duluan,” keluh gadis yatim ini seraya menitikkan air mata.

Korban dan keluarganya disarankan petugas SPK (Sentral Pelayanan Kepolisian) Polsek Percut Sei Tuan untuk memvisum lukanya ke rumah sakit.

Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Lesman Zendrato mengatakan akan memproses laporan korban. “Laporan sudah kita terima dan akan kita proses,” ucapnya singkat. (sor)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/