26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dokter TNI AU Bonyok Dikeroyok 9 Perwira

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Aksi tak pantas dilakukan 9 perwira TNI AU. Mereka mengeroyok dokter tentara, Kapten Arief, Rabu (12/3) lalu. Akibatnya, Kapten Arief bonyok dan terpaksa dirawat di RS AU Dr S Hardjolukito Yogyakarta. Selain luka luar, ia mengalami luka dalam di liver dan ginjal.

“Infonya (dr Arief) sudah membaik. Atasan sudah menjenguk,” kata Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Landasan Udara Adisucipto, Mayor Hamdy Londong Allo, saat dikonfirmasi, Kamis (27/3).

Mayor Londong menambahkan kasus tersebut sudah diproses. “(Pelaku) Sudah diproses, sudah diperiksa,” jelas Mayor Londong.

Kapten Arief adalah dokter di Skuadron Pendidikan 102 Komando Pendidikan TNI AU Pangkalan Adisucipto, Yogyakarta. Berdasarkan informasi, ia dikeroyok di kantin oleh 9 perwira berpangkat letnan hingga mayor. Kejadian itu dipicu pemeriksaan kesehatan.

“Ada salah paham terkait itu (pemeriksaan kesehatan),” kata Hamdy Londong Allo.

Informasi yang beredar, Letnan D didiagnosa memiliki masalah jantung. Dokter Arief menyarankan Letnan D memeriksakan diri ke RSPAD Gatot Subroto Jakarta. Di sana, alatnya lebih lengkap.

Letnan D setuju dan akan didampingi dokter Arief. Mereka tidak bertemu di Jakarta karena beda jadwal tugas. Keduanya kemudian pulang ke Yogyakarta secara terpisah dan bertugas seperti biasa, Rabu (12/3). Di kantin, ia didatangi Letnan D bersama 8 perwira dan langsung dikeroyok.

Info terakhir, dari 9 perwira tak semuanya ikut mengeroyok dokter berpangkat kapten itu, hanya 4 orang yang terlibat. “Yang lain, istilahnya ‘berada di tempat yang salah’. Mereka tidak ikut (mengeroyok),” kata Hamdy Londong Allo.

Mayor Londong menjelaskan 4 perwira yang terlibat sudah diberi sanksi administratif. “Sudah ditarik, sudah dipulangkan,” jelasnya tanpa menyebutkan identitas keempat perwira tersebut.

Kejadian itu dipicu kesalahpahaman. Meski tidak menceritakan secara langsung, Mayor Londong membenarkan informasi yang beredar. Disebut-sebut pengeroyokan itu terkait diagnosa dokter Arief bahwa Letnan D memiliki masalah di jantung. Saat mengecek ulang ke RSPAD Gatot Subroto Jakarta, Letnan D diperkirakan tersinggung karena dokter Arief tidak ikut datang. Padahal keduanya sudah sepakat akan bertemu di Jakarta.

Sepulang dari Jakarta, Letnan D mengajak 8 perwira mendatangi dokter Arief di kantin. Kemudian pengeroyokan itu pun terjadi, Rabu (12/3) lalu. “Pembinaan selalu kita lakukan. Setiap hari santiaji (pengarahan) disampaikan pimpinan. Bukan karena (kejadian) ini saja. Tapi mungkin saat itu mereka out of control,” tutupnya. (net/bbs)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Aksi tak pantas dilakukan 9 perwira TNI AU. Mereka mengeroyok dokter tentara, Kapten Arief, Rabu (12/3) lalu. Akibatnya, Kapten Arief bonyok dan terpaksa dirawat di RS AU Dr S Hardjolukito Yogyakarta. Selain luka luar, ia mengalami luka dalam di liver dan ginjal.

“Infonya (dr Arief) sudah membaik. Atasan sudah menjenguk,” kata Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Landasan Udara Adisucipto, Mayor Hamdy Londong Allo, saat dikonfirmasi, Kamis (27/3).

Mayor Londong menambahkan kasus tersebut sudah diproses. “(Pelaku) Sudah diproses, sudah diperiksa,” jelas Mayor Londong.

Kapten Arief adalah dokter di Skuadron Pendidikan 102 Komando Pendidikan TNI AU Pangkalan Adisucipto, Yogyakarta. Berdasarkan informasi, ia dikeroyok di kantin oleh 9 perwira berpangkat letnan hingga mayor. Kejadian itu dipicu pemeriksaan kesehatan.

“Ada salah paham terkait itu (pemeriksaan kesehatan),” kata Hamdy Londong Allo.

Informasi yang beredar, Letnan D didiagnosa memiliki masalah jantung. Dokter Arief menyarankan Letnan D memeriksakan diri ke RSPAD Gatot Subroto Jakarta. Di sana, alatnya lebih lengkap.

Letnan D setuju dan akan didampingi dokter Arief. Mereka tidak bertemu di Jakarta karena beda jadwal tugas. Keduanya kemudian pulang ke Yogyakarta secara terpisah dan bertugas seperti biasa, Rabu (12/3). Di kantin, ia didatangi Letnan D bersama 8 perwira dan langsung dikeroyok.

Info terakhir, dari 9 perwira tak semuanya ikut mengeroyok dokter berpangkat kapten itu, hanya 4 orang yang terlibat. “Yang lain, istilahnya ‘berada di tempat yang salah’. Mereka tidak ikut (mengeroyok),” kata Hamdy Londong Allo.

Mayor Londong menjelaskan 4 perwira yang terlibat sudah diberi sanksi administratif. “Sudah ditarik, sudah dipulangkan,” jelasnya tanpa menyebutkan identitas keempat perwira tersebut.

Kejadian itu dipicu kesalahpahaman. Meski tidak menceritakan secara langsung, Mayor Londong membenarkan informasi yang beredar. Disebut-sebut pengeroyokan itu terkait diagnosa dokter Arief bahwa Letnan D memiliki masalah di jantung. Saat mengecek ulang ke RSPAD Gatot Subroto Jakarta, Letnan D diperkirakan tersinggung karena dokter Arief tidak ikut datang. Padahal keduanya sudah sepakat akan bertemu di Jakarta.

Sepulang dari Jakarta, Letnan D mengajak 8 perwira mendatangi dokter Arief di kantin. Kemudian pengeroyokan itu pun terjadi, Rabu (12/3) lalu. “Pembinaan selalu kita lakukan. Setiap hari santiaji (pengarahan) disampaikan pimpinan. Bukan karena (kejadian) ini saja. Tapi mungkin saat itu mereka out of control,” tutupnya. (net/bbs)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/