Frustasi dan stres sudah ada dalam benaknya. Ia sudah tidak tahu arah hidupnya. Menikah dengan pria yang sudah menyakiti hatinya. Bahkan, hingga Butet tidak mampu menyelesaikan studinya. Sampai akhirnya, Butet langsung dibawa Tongat ke Maumere, Papua.
”Saya tersiksa di sana. Tidak boleh keluar rumah. Tidak boleh pegang handphone. Sebulan setelah menikah saya pasang KB, jadi tidak hamil sampai sekarang. Saya ingin pulang,” katanya.
Sampai akhirnya, ia memiliki waktu untuk mengirim surat pada orang tuanya ke kantor Pos. Hal itu dilakukan ketika ia sembunyi-sembunyi ke pasar.
Butet juga memberikan nomor telepon tetangganya supaya orang tuanya bisa menghubunginya sewaktu-waktu.
”Awal April 2015 lalu, papa mama datang. Ia menjemputku bersama polisi. Saya tidak tahu nasib dia sekarang. Saya sekarang sedang ikut paket C di PKBM. Nanti mau lanjut kuliah,” katanya dengan senyum bahagia. (jpg/ras)