26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Toke Bakmi Itu Dihabisi Karena Sering Merepet

Foto: PM Antonius Maduwu (tengah pakai baju tahanan), tersangka  pelaku pembunuhan toke bakmi di Sibiri-biru Deliserdang.
Foto: PM
Antonius Maduwu (tengah pakai baju tahanan), tersangka pelaku pembunuhan toke bakmi di Sibiri-biru Deliserdang.

BIRUBIRU, SUMUTPOS.CO – Berakhir sudah pelarian Antonius Maduhu (24). Pemuda asal Nias yang membunuh tokenya, Takiran Solumaha (36), digerebek saat tengah tidur di rumah kosong di Kampar, Riau, Sabtu (28/3) sekira pukul 06.00 WIB.

Dia diciduk tim gabungan 5 personel reskrim Polsek birubiru dan 4 anggota Polres Deliserdang, di perkebunan kelapa sawit di Dusun I Desa Simalayang, Kec. Kampar Kiri Tengah, Kab. Kampar, Riau.

Setelah membunuh toke bakmi tempatnya kerja, Antonius melarikan diri dengan mengendarai Vixion warna merah BK 4327 ACS milik korban. Dia menempuh waktu 8 jam perjalanan. Nahas. Dia juga ikut membawa ponsel Takiran yang dicurinya bersama uang Rp1 juta.

Itulah yang membuatnya terlacak. Selain itu, keterangan abang pelaku, Ponani Maduhu serta istri korban, Evi Bulele, tersangka pernah bekerja di sana sebagai buruh lepas di kebun kelapa sawit selama 6 bulan. Berdasarkan itulah, 9 orang polisi mengendarai Kijang Kapsul dan Avanza, mengejar Antonius Maduhu ke sana.

Tiba di lokasi, tim gabungan dibawah pimpinan Kanit Reskrim Polsek Birubiru, Ipda Bahremsyah, mengarah ke perkebunan sawit seperti yang diterangkan saksi. Di sana, tim menemukan sebuah rumah kosong semi permanen. Sebagian petugas mengepung rumah. Sisanya mendobrak pintu rumah untuk memeriksa keberadaan tersangka.

Mendengar suara keras dobrakan pintu, tersangka terkejut dan spontan terbangun kemudian lari ke belakang rumah menuju ke perkebunan sawit. Tidak mau kehilangan jejak tersangka, petugas pun mengejar. Berselang beberapa menit, tersangka berhasil ditangkap tidak jauh dari rumah. Meski sempat melawan, namun tersangka berhasil dilumpuhkan. Dia kemudian diboyong kembali ke Birubiru.

Foto: Irwansyah/PM Takiran Solumaha, seorang pedagang bakmi ditemukan tewas bersimbah darah di dapur warung bakmi di Jalan Besar Delitua, Jumat (27/3) pagi.
Foto: Irwansyah/PM
Takiran Solumaha, seorang pedagang bakmi ditemukan tewas bersimbah darah di dapur warung bakmi di Jalan Besar Delitua, Jumat (27/3) pagi.

Kapolsek Biru-biru AKP M Simamora saat dikonfirmasi wartawan membenarkan kalau pembunuh Takiran di warung bakmi yang dikontraknya di Jalan Besar Delitua-Tiga Juhar, Dusun II Desa Ajibaho, Kecamatan Birubiru, sudah diamankan. “Dia ditangkap di Riau, di dalam rumah kosong, di perkebunan sawit. Sekarang anggota kita masih di perjalanan menuju Medan,” jelasnya.

Dibeber AKP M Simamora juga, pelaku mengaku membunuh korban lantaran sakit hati. “Pelaku karena kerap dimarah-marahi oleh korban, sehingga pelaku nekat menghabisi nyawa Tukiran. Sedangkan dari tangan tersangka, petugas mengamankan sepeda motor dan hp korban. “Sedangkan uang tunai Rp 1 juta sudah habis untuk biaya tersangka melarikan diri,” paparnya.

Sebelumnya, Takiran Solumaha tewas bersimbah darah dengan 3 tikaman di rusuk kanan. Dia ditemukan meregang nyawa di warung bakmi yang dikontraknya 3 bulan lalu, Jumat (27/3) sekira pukul 08.30 WIB. Awalnya polisi curiga Takiran jadi korban perampokan. Namun keterangan istri korban, ada pekerjanya yang kerap pulang bareng suaminya, menghilang. Dia adalah Antonius Maduhu dan akhirnya diciduk.(cr6/trg)

Foto: PM Antonius Maduwu (tengah pakai baju tahanan), tersangka  pelaku pembunuhan toke bakmi di Sibiri-biru Deliserdang.
Foto: PM
Antonius Maduwu (tengah pakai baju tahanan), tersangka pelaku pembunuhan toke bakmi di Sibiri-biru Deliserdang.

BIRUBIRU, SUMUTPOS.CO – Berakhir sudah pelarian Antonius Maduhu (24). Pemuda asal Nias yang membunuh tokenya, Takiran Solumaha (36), digerebek saat tengah tidur di rumah kosong di Kampar, Riau, Sabtu (28/3) sekira pukul 06.00 WIB.

Dia diciduk tim gabungan 5 personel reskrim Polsek birubiru dan 4 anggota Polres Deliserdang, di perkebunan kelapa sawit di Dusun I Desa Simalayang, Kec. Kampar Kiri Tengah, Kab. Kampar, Riau.

Setelah membunuh toke bakmi tempatnya kerja, Antonius melarikan diri dengan mengendarai Vixion warna merah BK 4327 ACS milik korban. Dia menempuh waktu 8 jam perjalanan. Nahas. Dia juga ikut membawa ponsel Takiran yang dicurinya bersama uang Rp1 juta.

Itulah yang membuatnya terlacak. Selain itu, keterangan abang pelaku, Ponani Maduhu serta istri korban, Evi Bulele, tersangka pernah bekerja di sana sebagai buruh lepas di kebun kelapa sawit selama 6 bulan. Berdasarkan itulah, 9 orang polisi mengendarai Kijang Kapsul dan Avanza, mengejar Antonius Maduhu ke sana.

Tiba di lokasi, tim gabungan dibawah pimpinan Kanit Reskrim Polsek Birubiru, Ipda Bahremsyah, mengarah ke perkebunan sawit seperti yang diterangkan saksi. Di sana, tim menemukan sebuah rumah kosong semi permanen. Sebagian petugas mengepung rumah. Sisanya mendobrak pintu rumah untuk memeriksa keberadaan tersangka.

Mendengar suara keras dobrakan pintu, tersangka terkejut dan spontan terbangun kemudian lari ke belakang rumah menuju ke perkebunan sawit. Tidak mau kehilangan jejak tersangka, petugas pun mengejar. Berselang beberapa menit, tersangka berhasil ditangkap tidak jauh dari rumah. Meski sempat melawan, namun tersangka berhasil dilumpuhkan. Dia kemudian diboyong kembali ke Birubiru.

Foto: Irwansyah/PM Takiran Solumaha, seorang pedagang bakmi ditemukan tewas bersimbah darah di dapur warung bakmi di Jalan Besar Delitua, Jumat (27/3) pagi.
Foto: Irwansyah/PM
Takiran Solumaha, seorang pedagang bakmi ditemukan tewas bersimbah darah di dapur warung bakmi di Jalan Besar Delitua, Jumat (27/3) pagi.

Kapolsek Biru-biru AKP M Simamora saat dikonfirmasi wartawan membenarkan kalau pembunuh Takiran di warung bakmi yang dikontraknya di Jalan Besar Delitua-Tiga Juhar, Dusun II Desa Ajibaho, Kecamatan Birubiru, sudah diamankan. “Dia ditangkap di Riau, di dalam rumah kosong, di perkebunan sawit. Sekarang anggota kita masih di perjalanan menuju Medan,” jelasnya.

Dibeber AKP M Simamora juga, pelaku mengaku membunuh korban lantaran sakit hati. “Pelaku karena kerap dimarah-marahi oleh korban, sehingga pelaku nekat menghabisi nyawa Tukiran. Sedangkan dari tangan tersangka, petugas mengamankan sepeda motor dan hp korban. “Sedangkan uang tunai Rp 1 juta sudah habis untuk biaya tersangka melarikan diri,” paparnya.

Sebelumnya, Takiran Solumaha tewas bersimbah darah dengan 3 tikaman di rusuk kanan. Dia ditemukan meregang nyawa di warung bakmi yang dikontraknya 3 bulan lalu, Jumat (27/3) sekira pukul 08.30 WIB. Awalnya polisi curiga Takiran jadi korban perampokan. Namun keterangan istri korban, ada pekerjanya yang kerap pulang bareng suaminya, menghilang. Dia adalah Antonius Maduhu dan akhirnya diciduk.(cr6/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/