25.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Pemborong Diculik & Dipukuli Dua Pria

Lamhot, pemborong yang dipukuli
Lamhot, pemborong yang dipukuli dua pria.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lamhot Napitupulu (33) warga Jl. Purwo, Gang Kerabat, Kel. Suka Makmur, Kec. Deli Tua lagi bernasib apes. Betapa tidak, saat hendak membeli pintu di panglong Jl. Pelajar, Jumat (27/6) siang, pemborong perumahaan di Aceh ini malah diculik dan dipukuli dua pria.

Mirisnya lagi, usai dipukuli hingga bibir pecah dan memar di sekujur tubuh, korban malah diboyong dan dilapor ke Polsek Medan Kota dengan tuduhan melakukan penganiayaan. Beruntung, pengaduan ‘palsu’ pelaku ditolak polisi.

Aksi tak terpuji dua pria itu terungkap setelah Lamhot mendatangi Graha Pena Medan, Minggu (29/6) sore. Kepada kru koran ini, ayah satu anak itu mengatakan, peristiwa itu berawal saat ia mendatangi panglong milik Nasir. Setiba di sana, Lamhot pun mencoba mencari pintu yang rencananya akan ia bawa ke Aceh untuk membangun perumahan di sana. Saat sedang nego, dan harga tak disepakati oleh Nasir, tiba-tiba seorang pria bermarga Sinaga yang kebetulan berada di panglong itu membentak korban.

“Mana ada harga pintu segitu, kau jangan asal-asal saja ngomong,” ucap Lamhot menirukan ucapan pelaku. Kesal dibentak, Lamhot lalu menanyakan siapa pelaku yang tiba-tiba ikut campur dalam urusannya. Ditanya begitu, pelaku malah emosi dan langsung menarik kerah baju korban dan mengancam agar dia tidak macam-macam.

“Ditariknya kerah baju aku, aku bilang lepaskan, aku mau pergi. Tetap tidak dilepaskannya, lalu aku ludahi mukaknya makanya dilepasnya,” sambung korban. Tak terima, marga Sinaga lantas mengejar korban yang berniat pergi dari lokasi menuju sepeda motornya.

Pelaku langsung mengejarnya dan mencoba menyita kunci kontak sepeda motor korban. Warga sekitar yang melihat keributan itu mencoba melerai. Tak senang atas perlakukan korban, marga Sinaga itu lalu menghubungi temannya. Sedang Lamhot memilih pergi dari tempat kejadian. Tapi sial, di tengah perjalanan, Lamhot malah teringat dengan rokok dan macisnya yang tertinggal di panglong.

Tak mau rugi, Lamhot malah memilih kembali ke panglong. Saat hendak mengambil rokoknya, tiba-tiba teman pria bermarga Sinaga yang mengedarai Avanza warna hitam langsung menghampirinya dan menyeretnya masuk ke dalam mobil.

“Dia sendiri datang, gitu aku diangkat dimasukkan ke bangku tengah mobil, marga Sinaga itu juga ikut duduk disamping aku. Di situ mereka terus memukuli aku,” jelasnya. Ternyata Lamhot dibawa kedua pelaku ke Jl. KH Wahid Hasym. Setiba di sana, korban kembali dipukuli dan dibawa ke dalam gudang. Kemudian, pria itu datang dan kembali memukuli dengan cara menyuruh korban berlutut. “Mukaku jarang dipukulnya. Perut dan dadaku saja yang jadi sasaran,” ujarnya.

Selang waktu dua jam lamanya, Lamhot pun dibawa untuk dilapor ke Polsek Medan Kota. Karena tak mampu membuktikan penganiayaan yang dilakukan korban, polisi pun menolak laporan kedua pelaku. “Dibawa dan dilaporkannya aku ke Polsek Medan Kota, tapi sampai di sana nggak bisa dibuktikan mereka,” ucapnya. Tak sampai disitu, pelaku kembali membawa korban ke Polsek Medan Area guna melaporkannya dalam kasus yang sama.

“Nggak diterima di Medan Kota, dibawanya aku ke Polsek Medan Area. Tapi sampai di sana, begitu aku jelaskan dan dibawa pemilik panglong itu, baru orang itu tidak bisa bilang apa-apa lagi. Di situ aku langsung buat laporan,” bebernya.

“Rencananya besok aku mau buat laporan juga Propam Polda Sumut,” katanya.

Lamhot berharap pelaku dihukum sesuai dengan perbuatannya. “Nggak kenal aku dengan marga Sinaga itu, aku lagi ngomong sama si Nasir karena harganya tidak cocok, tiba-tiba dia yang ngamuk,” tandanya.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Raden Heru Prakoso saat dikonfirmasi mempersilahkan korban membuat pengaduan ke Propam Polda Sumut dan SPKT Polda Sumut. “Silakan buat laporan ke Propam sama SPKT pasti kita tindak lanjuti,” tegasnya. (eza/deo)

 

Lamhot, pemborong yang dipukuli
Lamhot, pemborong yang dipukuli dua pria.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lamhot Napitupulu (33) warga Jl. Purwo, Gang Kerabat, Kel. Suka Makmur, Kec. Deli Tua lagi bernasib apes. Betapa tidak, saat hendak membeli pintu di panglong Jl. Pelajar, Jumat (27/6) siang, pemborong perumahaan di Aceh ini malah diculik dan dipukuli dua pria.

Mirisnya lagi, usai dipukuli hingga bibir pecah dan memar di sekujur tubuh, korban malah diboyong dan dilapor ke Polsek Medan Kota dengan tuduhan melakukan penganiayaan. Beruntung, pengaduan ‘palsu’ pelaku ditolak polisi.

Aksi tak terpuji dua pria itu terungkap setelah Lamhot mendatangi Graha Pena Medan, Minggu (29/6) sore. Kepada kru koran ini, ayah satu anak itu mengatakan, peristiwa itu berawal saat ia mendatangi panglong milik Nasir. Setiba di sana, Lamhot pun mencoba mencari pintu yang rencananya akan ia bawa ke Aceh untuk membangun perumahan di sana. Saat sedang nego, dan harga tak disepakati oleh Nasir, tiba-tiba seorang pria bermarga Sinaga yang kebetulan berada di panglong itu membentak korban.

“Mana ada harga pintu segitu, kau jangan asal-asal saja ngomong,” ucap Lamhot menirukan ucapan pelaku. Kesal dibentak, Lamhot lalu menanyakan siapa pelaku yang tiba-tiba ikut campur dalam urusannya. Ditanya begitu, pelaku malah emosi dan langsung menarik kerah baju korban dan mengancam agar dia tidak macam-macam.

“Ditariknya kerah baju aku, aku bilang lepaskan, aku mau pergi. Tetap tidak dilepaskannya, lalu aku ludahi mukaknya makanya dilepasnya,” sambung korban. Tak terima, marga Sinaga lantas mengejar korban yang berniat pergi dari lokasi menuju sepeda motornya.

Pelaku langsung mengejarnya dan mencoba menyita kunci kontak sepeda motor korban. Warga sekitar yang melihat keributan itu mencoba melerai. Tak senang atas perlakukan korban, marga Sinaga itu lalu menghubungi temannya. Sedang Lamhot memilih pergi dari tempat kejadian. Tapi sial, di tengah perjalanan, Lamhot malah teringat dengan rokok dan macisnya yang tertinggal di panglong.

Tak mau rugi, Lamhot malah memilih kembali ke panglong. Saat hendak mengambil rokoknya, tiba-tiba teman pria bermarga Sinaga yang mengedarai Avanza warna hitam langsung menghampirinya dan menyeretnya masuk ke dalam mobil.

“Dia sendiri datang, gitu aku diangkat dimasukkan ke bangku tengah mobil, marga Sinaga itu juga ikut duduk disamping aku. Di situ mereka terus memukuli aku,” jelasnya. Ternyata Lamhot dibawa kedua pelaku ke Jl. KH Wahid Hasym. Setiba di sana, korban kembali dipukuli dan dibawa ke dalam gudang. Kemudian, pria itu datang dan kembali memukuli dengan cara menyuruh korban berlutut. “Mukaku jarang dipukulnya. Perut dan dadaku saja yang jadi sasaran,” ujarnya.

Selang waktu dua jam lamanya, Lamhot pun dibawa untuk dilapor ke Polsek Medan Kota. Karena tak mampu membuktikan penganiayaan yang dilakukan korban, polisi pun menolak laporan kedua pelaku. “Dibawa dan dilaporkannya aku ke Polsek Medan Kota, tapi sampai di sana nggak bisa dibuktikan mereka,” ucapnya. Tak sampai disitu, pelaku kembali membawa korban ke Polsek Medan Area guna melaporkannya dalam kasus yang sama.

“Nggak diterima di Medan Kota, dibawanya aku ke Polsek Medan Area. Tapi sampai di sana, begitu aku jelaskan dan dibawa pemilik panglong itu, baru orang itu tidak bisa bilang apa-apa lagi. Di situ aku langsung buat laporan,” bebernya.

“Rencananya besok aku mau buat laporan juga Propam Polda Sumut,” katanya.

Lamhot berharap pelaku dihukum sesuai dengan perbuatannya. “Nggak kenal aku dengan marga Sinaga itu, aku lagi ngomong sama si Nasir karena harganya tidak cocok, tiba-tiba dia yang ngamuk,” tandanya.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Raden Heru Prakoso saat dikonfirmasi mempersilahkan korban membuat pengaduan ke Propam Polda Sumut dan SPKT Polda Sumut. “Silakan buat laporan ke Propam sama SPKT pasti kita tindak lanjuti,” tegasnya. (eza/deo)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/