25.6 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Minta Uang Belanja, Istri Disiram Suami Pakai Air Keras

teddy/SUMUT POS
BERI KETERANGAN: Feni memberi keterangan kepada Sumut Pos soal kekejian suaminya, Rabu (30/1).

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kedua matanya rusak, Feni (40) terpaksa jalan meraba. Itu akibat air keras yang disiramkan suaminya, Darma (45). Aksi keji Darma dipicu permintaan uang belanja dari Feni.

PERISTIWA terjadi di rumah pasangan suami istri (Pasutri) itu. Tepatnya di Jalan Wijaya Kusuma, Nomor 12, Gang Nusa Indah, Lingkungan VI, Kelurahan Pahlawan, Binjai Utara, Senin (21/1).

Kepada Sumut Pos, Syafii (64) abang ipar korban mengaku, kejadian terjadi sekira pukul 09.00 WIB.

Mulanya, dia minta uang belanja. Senampak dia, Darma bawa cangkir yang berisi (air keras). Terlihatnya seperti mau minum,” ujar Syafii di rumah kakak korban, Jalan Danau Tondano, Gang Haunatas, Kelurahan Sumbermulyo Rejo, Binjai Timur, Rabu (30/1) pagi.

Tiba-tiba Darma emosi. Ia kemudian membentak Feni dan langsung menyiramkan air keras yang ada di dalam cangkir.

“Mau duit? Ini untukmu,” ujar Syafii menirukan hardikan Feni.

Korban disiram air keras oleh Darma dari samping. Saat itu, korban di sebelah kiri Darma dalam posisi duduk.

“Feni mengira mau minum. Sepertinya ini sudah direncanakan. Barang buktinya sudah ketemu (oleh polisi),” kata Syafii.

Sesaat setelah disiram air keras, wajah hingga dada atau hampir setengah badannya melepuh. Bahkan, kedua matanya rusak karena air keras tersebut.

Ketika kru koran ini sedang asyik berbincang dengan Syafii, korban dipanggil untuk keluar dari kamar

“Kedua matanya parah. Kalau pas disiram, parah mata kiri kalau dilihat. Tapi sekarang ini sebelah kiri yang mendingan. Mata kanan yang masih kabur melihatnya. Jarak 3 meter, mata sebelah kiri dia masih bisa melihat walaupun tetap samar-samar,” sambung Syafii.

Usai disiram, Feni pun menjerit. Dini anak korban yang saat itu berada di kamar, kemudian keluar mendengar jeritan ibunya. Dini yang masih duduk di bangku kelas 2 SMP pun menjerit seraya mengikuti ibunya berlari ke rumah tetangga.

“Darma juga sempat ngancam adik saya. Dibilangnya puaskan matamu mandang-mandang itu. Ini kata adik saya karena sebelum kejadian, dua hari nginap di sini. Uang belanja enggak dikasih. Ada uang malah untuk berjudi,” cetus kakak korban, Murniati.

Usai membasuh air keras dengan air, korban lalu dibawa oleh keluarga ke Polsek Binjai Utara untuk membuat laporan pengaduan polisi. Oleh Polsek Binjai Utara, disarankan untuk melapor ke Polres Binjai.

Laporan Feni diterima sesuai dengan Surat Tanda Penerimaan Laporan Pengaduan Nomor STPLP/024/I/2019/SPKT C Res Binjai.

“Rumah sakit Djoelham dirujuk ke Rumah Sakit USU Medan. Jadi 3 hari sekali dicek,” tutur Murniati.

“Alhamdulillah sekarang sudah mendingan. Tapi keluarga dari suami enggak mau tahu,” timpal Syafii.

Wartawan Anda coba mengajak Feni berkomunikasi. Dia mengaku tahu kedatangan Sumut Pos. Tapi butuh waktu beberapa menit agar Feni dapat melihat warna baju tamunya.

Feni dengan Darma membangun rumah tangga sejak 2005 lalu. Keduanya sudah dikaruniai dua anak. Masing-masing, Dini Tamara dan Dimas. “Dini bilang sama mamak kalau buta bapak masih sayang,” ujar Feni menirukan ucapan Dini.

“Aku jawab enggak, nanti aku lapor polisi kau,” jawab Feni menanggapi ucapan Dini. Agaknya, Darma sudah merencanakan aksi kriminalnya terhadap istrinya. Pasalnya, ia sudah menyiapkan air keras.

“Bertahun-tahun (menikah), baru ini aku balas dendam,” ujar Feni menirukan ucapan Darma sesaat sebelum melakukan penyiraman air keras.

Kejadian ini disesalkan keluarga korban. Sebab, keluarga Darma tidak memberikan perhatian kepada korban. “Setelah kejadian, Darma menghubungi. Tapi aku yang jawab. Semuanya aku bilang. Terus dimatikan telponnya lalu ngebel lagi. Ada tiga kali nelfon, empat kali terakhir ada,” timpal Murniati.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Wirhan Arif mengaku sudah menahan pelaku.

“Sudah ditangkap pelakunya. Sudah kami titipkan di Lapas. Tinggal menunggu dari jaksa saja, sudah dilimpahkan ke jaksa,” pungkasnya.(ted/ala)

teddy/SUMUT POS
BERI KETERANGAN: Feni memberi keterangan kepada Sumut Pos soal kekejian suaminya, Rabu (30/1).

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kedua matanya rusak, Feni (40) terpaksa jalan meraba. Itu akibat air keras yang disiramkan suaminya, Darma (45). Aksi keji Darma dipicu permintaan uang belanja dari Feni.

PERISTIWA terjadi di rumah pasangan suami istri (Pasutri) itu. Tepatnya di Jalan Wijaya Kusuma, Nomor 12, Gang Nusa Indah, Lingkungan VI, Kelurahan Pahlawan, Binjai Utara, Senin (21/1).

Kepada Sumut Pos, Syafii (64) abang ipar korban mengaku, kejadian terjadi sekira pukul 09.00 WIB.

Mulanya, dia minta uang belanja. Senampak dia, Darma bawa cangkir yang berisi (air keras). Terlihatnya seperti mau minum,” ujar Syafii di rumah kakak korban, Jalan Danau Tondano, Gang Haunatas, Kelurahan Sumbermulyo Rejo, Binjai Timur, Rabu (30/1) pagi.

Tiba-tiba Darma emosi. Ia kemudian membentak Feni dan langsung menyiramkan air keras yang ada di dalam cangkir.

“Mau duit? Ini untukmu,” ujar Syafii menirukan hardikan Feni.

Korban disiram air keras oleh Darma dari samping. Saat itu, korban di sebelah kiri Darma dalam posisi duduk.

“Feni mengira mau minum. Sepertinya ini sudah direncanakan. Barang buktinya sudah ketemu (oleh polisi),” kata Syafii.

Sesaat setelah disiram air keras, wajah hingga dada atau hampir setengah badannya melepuh. Bahkan, kedua matanya rusak karena air keras tersebut.

Ketika kru koran ini sedang asyik berbincang dengan Syafii, korban dipanggil untuk keluar dari kamar

“Kedua matanya parah. Kalau pas disiram, parah mata kiri kalau dilihat. Tapi sekarang ini sebelah kiri yang mendingan. Mata kanan yang masih kabur melihatnya. Jarak 3 meter, mata sebelah kiri dia masih bisa melihat walaupun tetap samar-samar,” sambung Syafii.

Usai disiram, Feni pun menjerit. Dini anak korban yang saat itu berada di kamar, kemudian keluar mendengar jeritan ibunya. Dini yang masih duduk di bangku kelas 2 SMP pun menjerit seraya mengikuti ibunya berlari ke rumah tetangga.

“Darma juga sempat ngancam adik saya. Dibilangnya puaskan matamu mandang-mandang itu. Ini kata adik saya karena sebelum kejadian, dua hari nginap di sini. Uang belanja enggak dikasih. Ada uang malah untuk berjudi,” cetus kakak korban, Murniati.

Usai membasuh air keras dengan air, korban lalu dibawa oleh keluarga ke Polsek Binjai Utara untuk membuat laporan pengaduan polisi. Oleh Polsek Binjai Utara, disarankan untuk melapor ke Polres Binjai.

Laporan Feni diterima sesuai dengan Surat Tanda Penerimaan Laporan Pengaduan Nomor STPLP/024/I/2019/SPKT C Res Binjai.

“Rumah sakit Djoelham dirujuk ke Rumah Sakit USU Medan. Jadi 3 hari sekali dicek,” tutur Murniati.

“Alhamdulillah sekarang sudah mendingan. Tapi keluarga dari suami enggak mau tahu,” timpal Syafii.

Wartawan Anda coba mengajak Feni berkomunikasi. Dia mengaku tahu kedatangan Sumut Pos. Tapi butuh waktu beberapa menit agar Feni dapat melihat warna baju tamunya.

Feni dengan Darma membangun rumah tangga sejak 2005 lalu. Keduanya sudah dikaruniai dua anak. Masing-masing, Dini Tamara dan Dimas. “Dini bilang sama mamak kalau buta bapak masih sayang,” ujar Feni menirukan ucapan Dini.

“Aku jawab enggak, nanti aku lapor polisi kau,” jawab Feni menanggapi ucapan Dini. Agaknya, Darma sudah merencanakan aksi kriminalnya terhadap istrinya. Pasalnya, ia sudah menyiapkan air keras.

“Bertahun-tahun (menikah), baru ini aku balas dendam,” ujar Feni menirukan ucapan Darma sesaat sebelum melakukan penyiraman air keras.

Kejadian ini disesalkan keluarga korban. Sebab, keluarga Darma tidak memberikan perhatian kepada korban. “Setelah kejadian, Darma menghubungi. Tapi aku yang jawab. Semuanya aku bilang. Terus dimatikan telponnya lalu ngebel lagi. Ada tiga kali nelfon, empat kali terakhir ada,” timpal Murniati.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Wirhan Arif mengaku sudah menahan pelaku.

“Sudah ditangkap pelakunya. Sudah kami titipkan di Lapas. Tinggal menunggu dari jaksa saja, sudah dilimpahkan ke jaksa,” pungkasnya.(ted/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/