26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sihombing Ngaku Dendam Karena Ibunya Ditipu

Foto: Oki/PM
Timbul Sihombing (kiri), pelaku pembunuh seorang wartawan bernama Amran Parulian Simanjuntak, dan senjata yang digunakannya membunuh (kanan), Rabu (29/3) pagi di Diski.

MEDAN, SUMUTPOS,CO – Pelaku pembunuhan Amran Simanjuntak (35), wartawan koran mingguan Senior, Timbul Sihombing (38) buka suara terkait aksi sadisnya menghabisi korban.

Saat berada di Polda Sumut, Kamis (30/3), Timbul yang dipakaikan penutup wajah (sebo) menyebutkan dirinnya nekat menghabisi nyawa korban karena dendam ibunya ditipu.

Penipuan bermula ketika Timbul mulai kecanduan narkoba. Sedih dan berharap Timbul bisa segera lepas dari narkoba, ibunya minta tolong sama Amran agar memasukkan dirinya ke panti rehabilitasi.

Permintaan tersebut disanggupi korban. Hanya saja tidak gratis. Si ibu diminta menyerahkan sejumlah uang. Sesuai kesepakatan, diberikan lah Rp4,5 juta.

Berikutnya Timbul dibawa dengan mata ditutup kain dan tangan diborgol. Namun tanpa alasan jelas, Timbul bukannya dibawa ke panti rehabilitasi tapi ke sebuah rumah.

Di rumah itu, dirinya ternyata tidak dirawat melainkan disekap dan dianiaya Amran dan rekannya. Dengan bersusah payah, Timbul akhirnya berhasil lolos dari penyekapan. Dia pulang naik becak dengan tangan masih terpasang borgol.

Berselang beberapa hari, Timbul berniat membalas perbuatan Amran kepadanya. Korban pun dicari. Saat mereka bertemu pada Senin (27/3) lalu, pelaku menagih uang rehab yang diberikan ibunya, tapi tidak diberikan.

Merasa diremehkan, Timbul pun melontarkan ancaman bunuh kepada Amran jika tidak segera mengembalikan uang tersebut. Dan ancaman tersebut dibuktikannya.

Foto: Oki/PM
Timbul Sihombing (kiri), pelaku pembunuh seorang wartawan bernama Amran Parulian Simanjuntak, dan senjata yang digunakannya membunuh (kanan), Rabu (29/3) pagi di Diski.

MEDAN, SUMUTPOS,CO – Pelaku pembunuhan Amran Simanjuntak (35), wartawan koran mingguan Senior, Timbul Sihombing (38) buka suara terkait aksi sadisnya menghabisi korban.

Saat berada di Polda Sumut, Kamis (30/3), Timbul yang dipakaikan penutup wajah (sebo) menyebutkan dirinnya nekat menghabisi nyawa korban karena dendam ibunya ditipu.

Penipuan bermula ketika Timbul mulai kecanduan narkoba. Sedih dan berharap Timbul bisa segera lepas dari narkoba, ibunya minta tolong sama Amran agar memasukkan dirinya ke panti rehabilitasi.

Permintaan tersebut disanggupi korban. Hanya saja tidak gratis. Si ibu diminta menyerahkan sejumlah uang. Sesuai kesepakatan, diberikan lah Rp4,5 juta.

Berikutnya Timbul dibawa dengan mata ditutup kain dan tangan diborgol. Namun tanpa alasan jelas, Timbul bukannya dibawa ke panti rehabilitasi tapi ke sebuah rumah.

Di rumah itu, dirinya ternyata tidak dirawat melainkan disekap dan dianiaya Amran dan rekannya. Dengan bersusah payah, Timbul akhirnya berhasil lolos dari penyekapan. Dia pulang naik becak dengan tangan masih terpasang borgol.

Berselang beberapa hari, Timbul berniat membalas perbuatan Amran kepadanya. Korban pun dicari. Saat mereka bertemu pada Senin (27/3) lalu, pelaku menagih uang rehab yang diberikan ibunya, tapi tidak diberikan.

Merasa diremehkan, Timbul pun melontarkan ancaman bunuh kepada Amran jika tidak segera mengembalikan uang tersebut. Dan ancaman tersebut dibuktikannya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/