26.7 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Protes Pemberitaan Mayang Santoso

Solena Chaniago
Solena Chaniago

SUMUTPOS.CO – Gemparnya kasus Mayang Prasetyo, transgender WNI yang dibunuh dan dimasak suaminya di Brisbane Australia berdampak luas. Transgender asal Padang yang menetap di New York, Solena Chaniago pun tak menyangka kenalannya itu tewas mengenaskan.

Solena bilang, ia tahu Mayang dari rekannya sesama transgender. Menurutnya Mayang sosok yang ambisius sekaligus pekerja keras.

“Jadi si Mayang ini anaknya seorang ambisi, pekerja keras dan orangnya pendiam,” terang Solena kepada wartawan.

Sebenarnya, ia tak terlalu mengenal dekat Mayang. Tapi ia merasa sedih nasib Mayang sebagai transgender yang mencari uang ke negeri orang harus berakhir tragis.

Solena juga menyayangkan, mengapa pekerjaan Mayang sebagai PSK di-blow up sedemikian rupa di tengah kasus mutilasi yang menggemparkan itu.

“Anaknya itu berambisi dan bekerja keras, dia anak baik-baik sebenarnya. Yang saya tidak suka prostitusi itu di-blow up. Come on, ini kasus mengenai mutilasi, itu terjadi sama kita, kenapa yang diekspos sih prostistusi itu, dia itu tulang panggung keluarga,” protesnya.

Solena yang pernah membintangi dua film Hollywood The Brooklyn Finest dan The Extra Man itu mengaku juga was-was dengan adanya kasus kekerasan tersebut.

Saat ini, Solena tengah berhubungan serius dengan seorang pria asal Jerman.

“Amit-amit ya, you have to be smart, you have choose to be smart. Itu nasib juga mana juga dia menyangka itu dia dibunuh, suami-istri pula. Pacar saya nggak pernah nyentil dikit aja, pacar saya nggak pernah kasar padahal saya termasuk orang yang keras kepala sebetulnya,” akunya.

Diketahui, Solena pernah menikah dengan wanita pada 2003 silam dan memiliki anak. Namun pernikahan itu berjalan tak bahagia karena ia merasa sejatinya adalah seorang wanita. Solena pun depresi.

“Setelah akting bertahun-tahun, saya merasa capek dipaksa nikah, nikah buat demi membahagiakan orang, orang di sini maksudnya keluarga inti ya biar bisa diterima dipaksa nikah pada umur 25 tahun, itu 10 tahun yang lalu, terus nikah cuman 11 bulan, saya punya anak umur 11 tahun sekarang, saya depresi,” kisahnya.

Sedari kecil, Solena mengaku memang sudah gemulai. Ia lebih suka mengenakan pakaian perempuan sedari dini.

“Saya sudah berbaju perempuan, nggak ada yang ngajarin memang sudah begini ya. Terus saya tumbuh layaknya seorang anak kecil yang gemulai. Sepupu bermain bola saya main boneka,” akunya. NET

Solena Chaniago
Solena Chaniago

SUMUTPOS.CO – Gemparnya kasus Mayang Prasetyo, transgender WNI yang dibunuh dan dimasak suaminya di Brisbane Australia berdampak luas. Transgender asal Padang yang menetap di New York, Solena Chaniago pun tak menyangka kenalannya itu tewas mengenaskan.

Solena bilang, ia tahu Mayang dari rekannya sesama transgender. Menurutnya Mayang sosok yang ambisius sekaligus pekerja keras.

“Jadi si Mayang ini anaknya seorang ambisi, pekerja keras dan orangnya pendiam,” terang Solena kepada wartawan.

Sebenarnya, ia tak terlalu mengenal dekat Mayang. Tapi ia merasa sedih nasib Mayang sebagai transgender yang mencari uang ke negeri orang harus berakhir tragis.

Solena juga menyayangkan, mengapa pekerjaan Mayang sebagai PSK di-blow up sedemikian rupa di tengah kasus mutilasi yang menggemparkan itu.

“Anaknya itu berambisi dan bekerja keras, dia anak baik-baik sebenarnya. Yang saya tidak suka prostitusi itu di-blow up. Come on, ini kasus mengenai mutilasi, itu terjadi sama kita, kenapa yang diekspos sih prostistusi itu, dia itu tulang panggung keluarga,” protesnya.

Solena yang pernah membintangi dua film Hollywood The Brooklyn Finest dan The Extra Man itu mengaku juga was-was dengan adanya kasus kekerasan tersebut.

Saat ini, Solena tengah berhubungan serius dengan seorang pria asal Jerman.

“Amit-amit ya, you have to be smart, you have choose to be smart. Itu nasib juga mana juga dia menyangka itu dia dibunuh, suami-istri pula. Pacar saya nggak pernah nyentil dikit aja, pacar saya nggak pernah kasar padahal saya termasuk orang yang keras kepala sebetulnya,” akunya.

Diketahui, Solena pernah menikah dengan wanita pada 2003 silam dan memiliki anak. Namun pernikahan itu berjalan tak bahagia karena ia merasa sejatinya adalah seorang wanita. Solena pun depresi.

“Setelah akting bertahun-tahun, saya merasa capek dipaksa nikah, nikah buat demi membahagiakan orang, orang di sini maksudnya keluarga inti ya biar bisa diterima dipaksa nikah pada umur 25 tahun, itu 10 tahun yang lalu, terus nikah cuman 11 bulan, saya punya anak umur 11 tahun sekarang, saya depresi,” kisahnya.

Sedari kecil, Solena mengaku memang sudah gemulai. Ia lebih suka mengenakan pakaian perempuan sedari dini.

“Saya sudah berbaju perempuan, nggak ada yang ngajarin memang sudah begini ya. Terus saya tumbuh layaknya seorang anak kecil yang gemulai. Sepupu bermain bola saya main boneka,” akunya. NET

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/