25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Jadi Sutradara Plus Pemain

Dinda Kanya Dewi

Artis cantik Dinda Kanya Dewi merupakan satu di antara 10 sutradara yang terlibat dalam penggarapan Sanubari Jakarta. Dinda menyutradarai film berjudul Malam Ini Aku Cantik yang mengisahkan kehidupan seorang waria. Ini adalah debut Dinda sebagai sutradara.

Terkait dengan kegiatan barunya itu, artis 25 tahun tersebut mengaku ketagihan. “Cukup deg-degan karena film ini akhirnya mau ditayangin di teater-teater. Agak nggak percaya diri karena teman-teman yang lain udah punya pengalaman bikin film. Tapi, malah ketagihan, bikin film itu enak dan nikmat,” ujarnya.

Karena film garapannya termasuk indie, Dinda harus merogoh kocek untuk membiayai film bikinannya. Namun, dia sama sekali tidak berkeberatan. Bahkan, dia rela menggunakan tabungan pribadinya. “Karena aku main sinetron, jadi, ada lah sedikit tabungan. Jadi, udah pas, nggak banyak kok, nggak sampai ratusan juta,” bebernya.

Soal persiapan, Dinda mengaku harus banyak belajar job desc seorang director hingga empat bulan. Syuting filmnya  berlangsung dua hari penuh. Diakui Dinda, awalnya, banyak pihak tidak yakin atas keputusannya menyutradarai sebuah film. Bahkan, kedua orang tuanya pun sempat meragukannya. “Awalnya, nyokap-bokap nggak yakin. Mereka nanya, yakin kamu bisa. Makanya, aku banyak nanya sama Mbak Lola,” ungkapnya.
Ternyata, selain menyutradarai, mantan kekasih Derby Romero itu bermain dalam satu film Sanubari Jakarta. Dalam film berjudul Lumba-Lumba, Dinda menjalani peran sebagai seorang lesbian. Peran tersebut diakui cukup menantang. Apalagi dia harus berciuman dengan lawan mainnya yang juga seorang perempuan.

“Ini tantangan terbesar aku. Cukup menantang dan deg-degan. Untung, aku dikasih waktu untuk melakukan riset. Tapi, seru sih,” ujarnya.
Ketika ditanya bagaimana rasanya berciuman dengan sesama jenis, Dinda mengaku tidak merasakan hal yang berbeda saat berciuman dengan laki-laki. Menurut dia, rasanya tetap seperti bibir. “Nggak risi sama sekali karena rasanya sama aja, ya bibir. Sama aja kok, kayak sama cowok,” paparnya. Apakah sang kekasih protes” Dia menjawab, “Nggak sama sekali.” (ken/c3/any/jpnn)

Dinda Kanya Dewi

Artis cantik Dinda Kanya Dewi merupakan satu di antara 10 sutradara yang terlibat dalam penggarapan Sanubari Jakarta. Dinda menyutradarai film berjudul Malam Ini Aku Cantik yang mengisahkan kehidupan seorang waria. Ini adalah debut Dinda sebagai sutradara.

Terkait dengan kegiatan barunya itu, artis 25 tahun tersebut mengaku ketagihan. “Cukup deg-degan karena film ini akhirnya mau ditayangin di teater-teater. Agak nggak percaya diri karena teman-teman yang lain udah punya pengalaman bikin film. Tapi, malah ketagihan, bikin film itu enak dan nikmat,” ujarnya.

Karena film garapannya termasuk indie, Dinda harus merogoh kocek untuk membiayai film bikinannya. Namun, dia sama sekali tidak berkeberatan. Bahkan, dia rela menggunakan tabungan pribadinya. “Karena aku main sinetron, jadi, ada lah sedikit tabungan. Jadi, udah pas, nggak banyak kok, nggak sampai ratusan juta,” bebernya.

Soal persiapan, Dinda mengaku harus banyak belajar job desc seorang director hingga empat bulan. Syuting filmnya  berlangsung dua hari penuh. Diakui Dinda, awalnya, banyak pihak tidak yakin atas keputusannya menyutradarai sebuah film. Bahkan, kedua orang tuanya pun sempat meragukannya. “Awalnya, nyokap-bokap nggak yakin. Mereka nanya, yakin kamu bisa. Makanya, aku banyak nanya sama Mbak Lola,” ungkapnya.
Ternyata, selain menyutradarai, mantan kekasih Derby Romero itu bermain dalam satu film Sanubari Jakarta. Dalam film berjudul Lumba-Lumba, Dinda menjalani peran sebagai seorang lesbian. Peran tersebut diakui cukup menantang. Apalagi dia harus berciuman dengan lawan mainnya yang juga seorang perempuan.

“Ini tantangan terbesar aku. Cukup menantang dan deg-degan. Untung, aku dikasih waktu untuk melakukan riset. Tapi, seru sih,” ujarnya.
Ketika ditanya bagaimana rasanya berciuman dengan sesama jenis, Dinda mengaku tidak merasakan hal yang berbeda saat berciuman dengan laki-laki. Menurut dia, rasanya tetap seperti bibir. “Nggak risi sama sekali karena rasanya sama aja, ya bibir. Sama aja kok, kayak sama cowok,” paparnya. Apakah sang kekasih protes” Dia menjawab, “Nggak sama sekali.” (ken/c3/any/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/