SUMUTPOS.CO – Artis peran yang juga vokalis Maudy Ayunda memilih berhenti dulu dari dunia akademik. Maudy yang baru lulus dari Jurusan Politic, Philosophy and Economics (PPE) Oxford University, Inggris, memutuskanhal itu karena merasa bosan.
Rupanya dara kelahiran Desember 1994 itu mengaku capek belajar terus-menerus di bangku kuliah. ”Tiga tahun kemarin sudah belajar melulu. Bosen,” ujarnya kepada Jawa Pos, kemarin.
Pelantun Perahu Kertas tersebut ingin kembali sibuk dalam dunia kreatif yang melambungkan namanya sebagai penyanyi muda berbakat. Maudy ingin kembali menulis lagu dan menyanyi, juga bermain film. ”Sudah kangen sebetulnya,” ungkap dia.
Sebelum melanjutkan studi, Maudy punya rencana besar tahun ini. Dia hendak merilis album ketiga. Dua album sebelumnya dirilis pada 2011 (berjudul Panggil Aku) dan pada 2015 dengan tajuk “Moment”.
Bukan hanya itu. Di tengah kesibukannya tersebut, Maudy juga sedang menyukai kerja sosial. Misalnya yang terlihat saat menghadiri acara penandatanganan piagam deklarasi anti perbudakan modern di Istana Wakil Presiden Selasa lalu (14/3).
Dia menjadi perwakilan generasi muda yang akan menyuarakan anti perbudakan. ”Mudah-mudahan bisa menjadi role positif buat Indonesia dan anak muda,” harapnya. (jun/c9/oki/jpg)
SUMUTPOS.CO – Artis peran yang juga vokalis Maudy Ayunda memilih berhenti dulu dari dunia akademik. Maudy yang baru lulus dari Jurusan Politic, Philosophy and Economics (PPE) Oxford University, Inggris, memutuskanhal itu karena merasa bosan.
Rupanya dara kelahiran Desember 1994 itu mengaku capek belajar terus-menerus di bangku kuliah. ”Tiga tahun kemarin sudah belajar melulu. Bosen,” ujarnya kepada Jawa Pos, kemarin.
Pelantun Perahu Kertas tersebut ingin kembali sibuk dalam dunia kreatif yang melambungkan namanya sebagai penyanyi muda berbakat. Maudy ingin kembali menulis lagu dan menyanyi, juga bermain film. ”Sudah kangen sebetulnya,” ungkap dia.
Sebelum melanjutkan studi, Maudy punya rencana besar tahun ini. Dia hendak merilis album ketiga. Dua album sebelumnya dirilis pada 2011 (berjudul Panggil Aku) dan pada 2015 dengan tajuk “Moment”.
Bukan hanya itu. Di tengah kesibukannya tersebut, Maudy juga sedang menyukai kerja sosial. Misalnya yang terlihat saat menghadiri acara penandatanganan piagam deklarasi anti perbudakan modern di Istana Wakil Presiden Selasa lalu (14/3).
Dia menjadi perwakilan generasi muda yang akan menyuarakan anti perbudakan. ”Mudah-mudahan bisa menjadi role positif buat Indonesia dan anak muda,” harapnya. (jun/c9/oki/jpg)