JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Zaskia Adya Mecca, 26, berhasil menangkap penipu yang mengatasnamakan suaminya, Hanung Bramantyo. Aksi penipu yang mengaku asisten Hanung bernama Prabu Erlangga itu berlangsung sejak lima tahun lalu melalui akun Facebook. Akun tersebut dibuat sendiri oleh pelaku dengan menggunakan nama Hanung.
Zaskia mengatakan, dirinya berencana menangkap penipu itu sejak dua tahun lalu. Sejak para korban mulai menghubungi Zaskia. ”Udah dari dua tahun lalu aku pengin nangkep orang ini. Tapi, mereka (korban) nggak ada yang mau. Mereka takut. Gongnya ketika ada yang nelepon aku, nangis-nangis bilang habis diperkosa. Aku merasa wah ini udah nggak bener nih,” ujarnya ditemui di gedung Trans TV, Kapten Tendean, Jakarta, kemarin (24/7).
Pemain serial Para Pencari Tuhan tersebut mengungkapkan, jumlah korban penipuan itu sudah lebih dari 50 orang. Namun, yang berani melapor hanya beberapa. Menurut dia, mereka rata-rata takut dengan ancaman si penipu yang mengaku memiliki ilmu hitam dan bisa mengirim santet.
Zaskia menceritakan, modus awalnya adalah si penipu menawarkan casting kepada calon korban. Untuk itu, mereka harus membayar sejumlah uang, rata-rata puluhan juta. Kemudian, mereka diminta casting awal dengan cara diminta mengirimkan foto topless atau bertemu langsung untuk pengambilan video. Saat pengambilan video casting tersebut, korban diminta mengenakan lingerie atau bikini.
”Katanya, Mas Hanung mau bikin film yang agak-agak seksi gitu. Jadi, korbannya diminta pakai lingerie atau bikini aja. Udah gitu, nanti dia dirayu, bahkan ada beberapa yang ditidurin. Nah, kemarin ada yang nelepon. Tapi, korban yang ini agak pinter gitu dan dia berani diajak kerja sama untuk nangkep penjahatnya,” ujar dia.
Setelah janjian dengan korban untuk menjebak penipu, akhirnya Rabu (23/7) sekitar pukul 19.00 WIB Zaskia bersama aparat kepolisian meringkus penjahat itu di salah satu tempat karaoke di Senayan City. Menurut ibu dua anak tersebut, si penipu mengakui semua perbuatannya sejak 2009. Awalnya dia kaget melihat kenyataan bahwa para perempuan yang ingin jadi artis mau mengorbankan apa pun, termasuk tubuhnya. Melihat itu sebagai peluang, dia akhirnya menjadikannya sebagai mata pencaharian.
”Nah, ini peringatan juga. Yang namanya pemain itu dibayar, bukan kita yang bayar. Jadi, kalau kita disuruh bayar, itu udah pasti salah. Terus, casting itu di kantor, bukan datang ke rumah, itu udah bohong banget,” tegasnya. (yas/c10/ayi)