JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Anggota Trio Libels kini tidak utuh lagi. Sebab, salah seorang personel trio yang populer pada 1990-an itu, Yanni Libels, meninggal dunia kemarin (25/3). Yanni meninggal dalam usia 51 tahun karena serangan jantung.
Kepergian penyanyi yang bernama lengkap Yanni Djunaedi tersebut sangat mengejutkan keluarga. Pelantun tembang Jerat-Jerat Cinta itu ambruk di salah satu toilet Bandara Soekarno-Hatta, beberapa saat setelah pesawat yang ditumpanginya dari Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, mendarat.
‘Dia landing pukul 09.00. Setelah itu, dia pipis dan cuci muka. Lalu dia jatuh,” kata sahabat sekaligus rekannya dalam Trio Libels, Ronny Sianturi, di rumah duka Pondok Pinang, Jakarta Selatan, kemarin.
Ronny menjelaskan bahwa Yanni tidak sempat mendapat perawatan medis karena nyawanya melayang sebelum dokter dari klinik bandara tiba. ‘Yang tahu kali pertama petugas cleaning service di sana. Lalu dokter dipanggil. Tapi, ketika dokter datang, Yanni sudah tidak ada,” tuturnya.
Sementara itu, istri Yanni, Ervie Yuniarti, tidak bisa berhenti menangis di hadapan jenazah. Ervie tidak menyangka suaminya berpulang selamanya. Dia tidak pernah mengetahui bahwa Yanni mengidap sakit jantung. Meski demikian, dia menceritakan sempat beberpa kali mencurigai kondisi suami yang sering mengeluh sakit di bagian dada.
‘Saya sudah sering bilang ke dia agar periksa ke dokter. Tapi, dia bilang kalau itu sudah biasa,” ujar Ervie. Hal yang dia tahu tentang kondisi suaminya adalah kolesterol yang tinggi. ‘Cuma kolesterol. Enam bulan lalu baru cek. Selain kolesterol, semuanya baik,” tuturnya.
Sebelum Yanni meninggal, Ervie mengaku mendapat firasat. ‘Dia minta ditemani untuk membeli baju banyak. Tapi, dia maunya pakai baju putih lengan panjang,” ungkapnya.
Yenni meninggalkan seorang istri dan tiga anak serta tiga anak lagi dari pernikahan sebelumnya. Menurut rencana, jenazah Yenni dimakamkan hari ini pada pukul 07.30 di TPU Tanah Kusir, Jaksel.
Kemarin jenazah Frans Tumbuan juga dimakamkan di TPU Tanah Kusir. Iring-iringan jenazah berangkat sekitar pukul 13.00. Sebelum dimakamkan, dilakukan ibadah pelepasan Frans di Gereja GPIB Paulus, Jakarta Pusat. (dod/c7/jan)